#9 Psikotes Yuri : Fase 2

3.4K 245 3
                                    

FASE 2

Pukul 11.00 malam__

Dilayar komputer, Ratna dan Raihan masih menatap aktivitas Dera dan Yuri. Terlihat Dera sedang menuju kearah dapur, ia terlihat sedang mengambil gelas dirak dan menuju ke kulkas, ia membuka kulkas dan mengambil minuman dingin. dua gelas yang disiapkannya sudah terisi oleh air minum. Dera lalu membawa dua gelas air minum itu keruang tamu. Setelah Dera sampai diruang tamu, ia kembali duduk dikursi dan memberikan satu gelas air dingin untuk Yuri, tujuan diberikannya air dingin adalah agar otak Yuri kembali segar untuk berfikir rasional. 

Psikotes Fase kedua telah dimulai.
"Minumlah Air itu Yuri" Dera menyuruh Yuri untuk minum.

Yuri menatap Dera sejenak, ia lalu meminum air itu sedikit. ketika sudah minum, Dera mengambil gelas itu dan diletakkan dibawah kursi. Dan ketika semua sudah siap, Dera siap untuk melakukan psikotes berupa telepati dan Mata batin.

"Jam sudah menunjukan 11 lewat, Psikotes kedua akan dimulai. Yuri, Apakah kau baik-baik saja dan sudah siap" Tanya Dera dihadapan Yuri.

"Aku baik-baik saja dan sudah siap" Jawab Yuri.

"Ok. Ulurkan kedua tanganmu kearahku" Ungkap Dera, ia menyuruh kedua tangan Yuri didiulurkan kearahnya.

Ketika Yuri sudah mengulurkan kedua tangannya, Dera lekas memegang kedua tangan itu dan mulai menatap mata Yuri dengan tajamnya. Yuri yang merasa aneh mencoba diam dan tak memberontak. Kini kedua mata Dera dan Yuri saling bertatapan.

"Sekarang tidak ada toleransi untuk takut. Katakanlah Yuri siapa nama pendampingmu. Yakinlah semua akan baik-baik saja, jika terjadi apa-apa dengamu atas pengakuan nama pendampingmu. Kau masih ada kakakmu Ratna, aku, dan Raihan. Katakanlah" Ungkap Dera dengan memegang erat tangan Yuri, ia mencoba menyakinkan Yuri agar memberitahukan nama pendampingnya.

"Baiklah jika Kakak mendesakku untuk memberitahukan namanya." Desah Yuri dengan ketukan yang masih menyumbat hati dan pikirannya.

"Nama Pendampingku adalah Kanjeng Semangi." Ucap Yuri yang sudah jujur atas nama pendampingnya.

Dera terganga, ia kaget dengan nama itu.
Ketika Yuri sudah memberitahu Dera nama pendampingnya, tiba-tiba lampu mendadak hidup mati- hidup mati beberapa kali, lalu lampu akhirnya mati total. Kini hanya ada kegelapan yang memasuki ruang tamu. Dera dan Yuri masih berpegangan tangan dikegelapan, Yuri tanpak memanggil-manggil nama Dera karena merasa ketakutan. Dera mencoba menenangkan Yuri agar tak berisik. Dikegelapan itu tiba-tiba suara detakan berlari mencoba menguasai area ruang tamu, Dera mendengarnya dengan jelas, ia menebak bahwa suara itu adalah ulah dari pendamping Yuri yang bernama Kanjeng Semangi. 

"Tenanglah Yuri, sekarang ikuti intruksiku, pejamkanlah matamu" Ungkap Dera dalam kegelapan.

Yuri lekas menutup kedua tangannya. Begitupun Dera menutup kedua tangannya. 
"Fokuslah, kita akan memasuki sebuah alam lain yang akan mempertemukan kita dengan kanjeng semangi" Ungkap Dera yang memegang tanga Yuri yang dingin.

"Kau yakin Kak" Tanya Yuri yang ketakutan.
"Yakin" Jawab Dera dengan tegas.

Kini mereka berdua menutup mata dalam kegelapan, mereka akan berkomunikasi dengan Kanjeng Semangi.

*******
"Ada apa ini, kenapa semua sudut ruangan mati total" Tanya Ratna pada Raihan saat melihat layar komputer.

"Tenanglah, walaupun mati, CCTV masih untuk melihat aktivitas Dera dan Yuri. Kita pantau saja mereka berdua disini. Lihatlah, mereka berdua saling berpegangan tangan dan menutup mata." Ungkap Raihan yang sibuk menatap layar komputer dihadapannya.

"Ok" Ungkap Ratna.

Ratna lalu menatap lekat-lekat kerah Dera dan Yuri yang saling berpegangan tangan. Entah mereka pergi kealam mana.

******

Dingin, hampa dan terasa berada disuatu tempat asing. Kini Dera dan Yuri berada pada suatu tempat, mereka berdua berdiri saling memegang kedua tangan. Dera lekas membuka mata dan menebak bahwa dirinya dan Yuri berada dikamar kosong tanpa jendela, dan tanpa pintu. Kini mereka berdua dikelilingi oleh tembok. Dera yang menatap kearah berbagai sudut hanya bisa mengira bahwa inilah dunia mimpi Yuri, Dera lalu berkata pada Yuri.

"Bukalah matamu Yuri" 

Yuri membuka mata dan melihat tempat yang tak asing baginya. Tempat ini seperti yang pernah dimimpikannya. Dimana tempat terlihat banyak mahluk halus yang akan menerkamnya. sungguh membuat wajah Yuri takut.

"Jangan takut, jika kau takut mereka akan menyakitimu. Kita sudah memasuki alam yang kau maksud dalam hatimu, sekarang kita akan membuka kunci rahasia dirimu" Ungkap Dera.

"Panggilah pendampingmu" Dera menyuruh Yuri untuk memanggil pendamping Yuri.
"Caranya" Tanya Yuri.

"Panggil Namanya" Ungkap Dera, Ia lalu melepaskan kedua genggaman tangan pada Yuri.

"Kanjeng Semangi." Yuri memanggilnya.

"Kanjeng Semangi" Yuri memanggil kedua kali.

"Kanjeng, datanglah kemari. Aku ingin menemuimu" Yuri memberanikan diri untuk berkata pada kanjeng semangi.
Tembok tiba-tiba mengeluarkan asap hitam yang suram, asap hitam itu melayang-layang seperti akan membentuk sesosok mahluk yang aneh, benar saja asap itu merambah tumbuh menajdi satu dipojokan ruangan itu. dan ketika asap itu sudah mengumpal menjadi satu, akhirnya terbentuklah sosok berbaju putih, tanpa wajah dan memiliki rambut panjang lebat. Sosok itulah yang disebut Kanjeng Semangi. 

Yuri yang melihat sosok kanjeng semangi hanya bisa diam, ia tak bisa berkutik. Dera yang melihat tingkah laku Yuri hanya memberikan kode untuk berani berkata.

"Kanjeng" Ungkap Yuri pada Kanjeng Semangi.

"Kau mengingkari perjanjian kita" Ungkap Kanjeng Semangi yang berdiri dipojokan.
"Kau harus mendapatkan hukuman" Kanjeng semangi menyerang Yuri dengan tangan ingin menekik lehernya.

Yuri yang ketakutan, ia hanya diam. Saat Kanjeng sudah menekik lehernya. Kanjeng Semangi menyeret tubuh Yuri untuk memasuki tembok kutukan. Yuri berteriak, Dera lekas memegang tanga Yuri agar tak masuk ketembok. Dan saat itulah Dera mencari celah untuk menyelamatkan Yuri dari pendampingnya dengan cara menjambak rambut kanjeng dan memotongnya dengan gunting yang berhasil ia bawa dikantonya. Dan saat itulah teriakan kanjeng semangi membuat tangannya melepaskan leher Yuri. 

Saat itulah semua kembali kealam bawah sadar. Lampu ruangan tamu hidup kembali. Yuri terengah-engah dan membuka matanya. Dera juga membuka matanya dan tersadar ditangan kirinya memegang rambut dan tangan kanannya memegang gunting. 

Dera dan Ratna saling bertatapan mata. Dera mengisyaratkan bahwa psikotes fase dua telah berhasil dilakukan. []

Dera 4Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang