16. Permainan : Lihat Siapa Yang Bertahan

1.4K 202 12
                                    

"Mark hyung dimana kau meletakkan ponselku?!"

Huft, siapapun itu aku berterimakasih.

Kini aku hanya bersembunyi dibalik selimut, yap bersembunyi. Aku takut jika mereka berprasangka buruk bahwa aku tidur bersama Mark.

"Di laci, dibawah celana dalammu yang berwarna merah muda"

"Baiklah terimakasih Mark-hyung"

Suaranya seperti seseorang yang menonton 'sesuatu' dengan Jaemin tadi..

Setelah kurasa pria itu pergi, aku menurunkan selimutku.

"Apa kau tidur bersama seseorang?!"

Set! Aku langsung menarik selimutku kembali.

Aish pria itu masih disana. Aku menenggelamkan diriku dalam selimut kembali, sangat takut apa yang akan terjadi berikutnya.

"A-ani.."

"Lalu mengapa kau tidur di tepi ranjang seperti itu? Hmm.."

"Aku hanya bosan tidur di tengah ranjang. Sudah cepat pergilah!"

Aku masih diam sampai akhirnya Mark memberitahuku bahwa temannya itu sudah pergi.

Aku membuka selimutku kemudian menatap tajam Mark.

"M-maaf"

Maaf?!!!!

"Tidak semudah itu!"

"Ah aku lupa memberitahumu, Elsa-ya"

Mark bangun dari ranjangnya, menuju ke rak. Menghampiri tas hitamnya kemudian mengambil sebuah buku kecil merah dari tasnya. Ya, buku itu lagi.

"Dimana milikmu?"

"Aku simpan di rumah, wae?"

Mark membuka halaman terakhir dan menunjukannya padaku.

"Aku yakin tidak ada tulisan itu sebelumnya. Tapi ketika aku latihan tadi, aku tidak sengaja membuka halaman terakhir dan, ah lihatlah sendiri"

Aku memperhatikan halaman tersebut dengan seksama.

Tentukan mulai sekarang.
Saling melupakan atau saling mencintai.
Jika salah satu dari kalian tidak konsisten, maka satu diantara kalian akan tersakiti.
Karena yang mencintai tidak akan melupakan,
dan yang tidak mencintai akan melupakan.
Pada hari ke-30 permainan akan usai.
Lihat siapa yang bertahan.

Aku mengernyitkan dahiku,

"Apa maksudnya?"

"Kau tidak mengerti?"

"Tidak"

Mark membenarkan posisinya menghadapku, menatapku dengan lekat. Sekarang ia duduk berhadapan denganku.

"Hmm..kau mau saling melupakan atau mencintai?"

"Apa maksudnya ini?!" tanyaku sedikit membentak.

"Anggap ini sebuah permainan. Jika kau ingin kita bersama dan masih berhubungan baik, kita harus saling mencintai. Jika salah satu dari kita berbohong, dengan kata lain tidak mencintai maka pihak yang mencintai akan tersakiti karena orang yang dicintai melupakannya"

"A-aku tidak mengerti"

"Baiklah akan kuberi contoh. Aku mencintaimu, sedangkan kau tidak. Pada hari ke-30 nanti, ini berakhir. Kau sudah melupakan, seperti tidak mengenalku sama sekali. Apapun yang kita lakukan hingga hari ke-30 nanti, hanya aku yang masih mengingatnya dengan baik. Kau akan lupa, lupa segalanya tentangku karena kau tidak mencintaiku. Apa kau mengerti?"

"Ne.."

Author POV
Elsa tertunduk lemas. Elsa sadar Elsa mudah jatuh cinta pada seseorang, dan yang ia tau ia menyukai Jaemin saat ini. Elsa berpikir apa lebih baik saling melupakan saja, karena jika Mark mencintainya ia akan tersiksa.

"Bukankah ini sangat berat, Mark? Ini tentang perasaan... dan ini tidak bisa dipermainkan"

Di sisi lain Elsa merasa nyaman berada di dekat Mark, meskipun ia melewati batas. Seperti ketika Mark menolongnya menghadapi pria jahat, bertarung dengannya, melindunginya, menenangkannya, apapun itu. Semuanya terpikir di benak Elsa.

"Aku mengerti, jadi apa jawabanmu?"

"Aku tidak tahu, Mark. Sekali lagi hidupku terasa diatur"

Elsa langsung memeluk Mark. Mark membalas pelukannya dan mengusap punggung Elsa.

"Jika kau masih ingin berhubungan baik denganku, kita harus memulainya sekarang, Elsa-ya. Membiasakan, dan... kemudian saling mencintai"

"Tapi... bukankah cinta tidak bisa dipaksakan? Hiks"

"Aku tau. Sebenarnya aku sudah menyukaimu sejak pertama kali aku bertemu denganmu di rumah makan itu. Aku menunggu jawabanmu. Jika kau ingin saling melupakan, aku harus membiasakan diri mulai sekarang juga."
ucap Mark sembari mengusap kepala Elsa dan mencium dahinya pelan.

Elsa masih memeluk erat pria yang menjaganya seperti seorang adik itu. Bahkan lebih erat lagi.

"Tapi aku tidak bisa, Markeu.. hiks"

"Begini saja. Kita mencoba untuk saling mencintai. Dan, jika pada akhirnya kau tidak bisa mencintaiku, tak apa. Setidaknya bukan kau yang tersakiti"

"Tidak, ini tidak adil. Apa kau tidak memikirkan dirimu nanti?"

"Tak apa, Elsa-ya. Aku yakin kita bisa saling mencintai. Ikuti saja permainan ini, arasseo?"

"A-arasseo"

"Sudah, sudah. Jangan menangis seperti ini, jangan membuatku sedih"

Mereka saling melepaskan pelukan. Mark mengusap pipi Elsa, tak lupa ia senang memberikan seutas senyum kepada gadis yang dicintainya ini.

Kemudian Mark mendekatkan wajah Elsa dan mencium dahinya dengan penuh kasih sayang.

Tiba-tiba seseorang membuka pintu tanpa mengetuk

Krek.

"Mark-hyung apa Elsa bersamamu?"












Hayo siapa wkwk






















Ga jelas ya:(

30DAYS - Book Of Destiny°Mark LeeWhere stories live. Discover now