tambahan....

27.5K 689 55
                                    

"Jaka..." Shina tersenyum menyambut temannya itu. Pria itu tampak lebih berisi tubuhnya dan tampak keren dengan kemeja merah marunnya.

"Shina....kamu cantik..." kata Jaka tersenyum mengamatinya. Shina memang tampak bersinar dalam balutan gaun pengantin berwarna putih yang dihiasi permata-permata kecil berkilauan. Sebenarnya Shina risih memakai gaun itu namun Bima memaksanya dan dia menyukainya.

"Terima kasih Jaka, apa kabarmu? Sudah berapa lama kita tidak bertemu ya?"

"Aku baik-baik saja...aku mau minta maaf tentang kejadian dulu..."

"Jaka..."

"Aku hanya kesal dan sedih...kita berteman dekat tapi kau tidak menceritakan kesulitanmu...apa artinya aku sebagai sahabat...."

"Maaf Jak, aku cuma tidak mau merepotkanmu..."

Nia yang mendengarkan dari luar tampak kesal. Dia yang membawa Jaka datang ke tempat pemberkatan pernikahan Shina diadakan agar Jaka dapat membujuk Shina untuk membatalkan pernikahannya dan kabur. Dia tidak rela Shina yang lebih miskin, lebih jelek (menurutnya) mendapatkan Adrian (Bima) yang tampan bak pangeran dan kaya sebagai suaminya, sangat tidak cocok, menurutnya.

"Jaka...ngapain sih...bukannya rayu Shina malah reunian..." gumamnya.

Tidak sabar, Nia memasuki ruangan itu dan setengah berteriak dia berkata, "Jaka! Koq malah reuni sih? Kamu bujuk dia donk..."

"Hah? Bujuk ngapain Nia?" tanya Jaka bingung.

"Kamu bukannya suka sama Shina? Kamu cinta kan sama dia?" katanya sambil menunjuk Shina yang duduk berhadapan dengan Jaka. "Kamu seharusnya membujuk dia supaya tidak menikah dengan orang lain..."

"Jadi...itu niatmu mengajakku kesini?" tanya Jaka curiga.

"Aku...iya..."

i love the beast (indonesian language)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang