(2) Indonesia

5.4K 495 17
                                    

'Dikecewakan memang sangat sakit, tapi lebih sakit jika kamu yang mengecewakan orang lain.'

*******

"Wey!"

"Eh, kenapa Ren?" Jawab Dhavi menolehkan pandangannya.

"Ada kelas gak? Keluar yuk?"

Dhavi menggeleng. "Gue hari ini ngga ada kelas sih, tapi, gue mau ngerjain tugas." Jawabnya sambil masih menyuci mobilnya.

"Yah, iya deh mahasiswa kedokteran mah beda, kaga ada kelas juga masih nugas," cibir Eiren.

Eiren, tetangga Dhavi. Mahasiswa jurusan Sastra, selama Dilla pergi, Dhavi cukup sering pergi dengan Eiren. Sekedar makan, atau nonton, dan Dhavi sudah izin pada Dilla. Dan Dilla mengijinkannya.

Dhavi sebenarnya heran, kenapa Dilla jarang sekali cemburu dengannya? Padahal, di Dm Instagram Dhavi, banyak sekali yang mengirim pesan, atau bahkan minta id line, tapi Dhavi tak menghiraukannya, dan hanya membacanya saja.

"Mau kemana sih, emangnya?" Tanya Dhavi, menghentikan aktifitasnya dan menatap Eiren.

"Cafe yuk?"

*******

Di sini sekarang, Dhavi dan Eiren sudah duduk di Cafe Qwerty, dekat rumah mereka. Ini salah satu Cafe yang menjadi kesukaan Dilla dulu.

"Mau pesen apa?" Tanya Dhavi.

"Pancake kali ya?"

Dhavi melirik jamnya, lalu ia menggeleng. "Nasi," jawabnya.

"Ih, masih jam sepuluh juga," rengek Eiren.

"Lo gila ya? Ini udah jam setengah dua belas!"

Eiren diam, melirik jam tangannya, lalu ia terkekeh. "Sama-in aja deh sama lo."

Setelah Dhavi memesan makanan mereka, ia membuka laptopnya, dan menyalakan skypenya. Tadi malam ia tak sempat membalas pesan line Dilla, sehabis acara keluarga, ia tertidur.

"Mau skype sama Dilla, Dhav?"

Dhavi mengangguk.

Eiren pindah duduk, yang awalnya ia di depan Dhavi, pindah ke samping Dhavi.

"Ngapain lo pindah?" Tanya Dhavi bingung.

"Mau ngobrol sama Dilla juga," jawabnya nyengir.

Akhirnya, muncul lah wajah gadis berparas manis tetapi jutek itu di layar laptop Dhavi. Masih di atas kasur, dengan muka baru bangun tidur.

"Good morning!" Ucapnya.

Dhavi tersenyum. "Selamat siang tuan putri."

"Ku ga kuliah dong, hari ini libur, jadinya mau jalan sama Gala."

"Gala doang?"

Dilla mengangguk.

"Gue juga jalan nih, sama Eiren."

HopelessWhere stories live. Discover now