Orientasi Day 1

1.8K 169 9
                                    


[Kamis, 06.50 KST] Suasana lapangan aula kampus ramai pagi itu, dipenuhi para maba (mahasiswa baru) yang masih mengenakan baju seragam SMA masing-masing dipadu dengan jaket almamater ITK. Para maba yang seperti pada umumnya datang secara bergerombol segera memisahkan diri, mencari kelompok mentor masing-masing yang telah ditentukan panitia orientasi sebelumnya. Terlihat jelas wajah-wajah mereka masih ceria dan optimis, tampak sangat berbeda dengan beberapa panitia yang daritadi kalang-kabut mempersiapkan orientasi hingga kurang tidur. Para maba dibariskan sesuai dengan nomor kelompoknya, yang diberi penanda berupa panji yang dipegang oleh mentor kelompok masing-masing. Waktu tinggal 10 menit lagi sebelum orientasi dimulai, barisan tiap kelompok sudah hampir lengkap diisi masing-masing maba.

Yuju POV

"Yaampun baru juga jam segini udah penuh aja" celetuk Eunha disampingku sambil menyeruput susu kotaknya. Baru jam segini apanya? Bahkan panitia nyuruhnya kalo bisa jam 06.30 udah nyampe. Gara-gara spek botol minum eunha tinggal kita jadi terpaksa balik lagi ke kosan.

"Apaan, yaudah mencar yuk. Lu kelompok berapa ha?"

"Eh astaga aku lupa kelompok berapa! Bentar cek dulu" eunha ngambil hapenya, ngebuka link penentuan kelompok yang di share di official account line orientasi ITK. Eunha ngescroll hapenya, nyari NIM dia di kelompok berapa. Kezel. Nunggu si eunha aja abis lima menit.

"Aku kelompok 12, ju. Kita beda ya?"

"Jauh coy, gue kelompok 86"

"Cewa"

"Sabodo lah, buruan ke kelompok masing-masing! Tinggal 5 menit lagi noh" gue ngusir eunha sambil pergi nyari kelompok gue. Kelompok 86 agak di akhir-akhir, jadi gue putusin nyarinya dari belakang.

"Yak yang kelompok 95 disini yaaa"

"Ayo yang kelompok 92 kesini! Udah mau mulai loh"

"Yuhuu, yang kelompok 90 kesini yukk"

Ternyata kakak-kakak mentor juga membantu memanggil para maba yang kesulitan nyari kelompoknya masing-masing. Sangat membantu. Tapi diantara seruan-seruan kakak mentor yang baik hati ini, terdengar suatu sumber yang sedikit anomali.

"Kamu kelompok 86? Bukan? YAK SAYANG SEKALI BUNG"

"Kamu kelompok berapa? 85? Wah kamu kurang beruntung untuk bergabung di kelompok saya!"

"Kelompok 86? Jagonya ayam!"

"Yuk yang kelompok 86! 8-6! 8-6! Ayok neng 8-6!!" buset dah kaya kernet angkot aja. Semua teriakan-teriakan itu asalnya dari satu sunbae yang megang panji bertuliskan angka 86. Tunggu. Jangan bilang kakak-kakak gesrek itu salah satu mentor kelompokku.

Set

Si kakak gesrek itu sadar dengan keberadaan gue. Mampus. Ngomong apa lagi ini anak.

"Neng kelompok 86?" gue ngangguk. Dilihat-lihat ternyata si sunbae ini ganteng juga. Tapi ya gitu, absurd.

"YUHU! Akhirnya anak yang hilang kembali! JUNG, ADA ANAK 86 NEH" si kakak gesrek-tapi-ganteng ini manggil salah satu mentor yang lain kelompok 86, kakak cewek rambut pendek.

"Udah ih! Jangan bikin takut anak orang!" kakak cewek itu ngejitak kepala si kakak gesrek tadi. Kok seneng ya lihatnya.

"Kamu kelompok 86 ya? Kenalin, aku Jungyeon dari jurusan Matematika angkatan 14. Si egob ini namanya Ten, jurusan Teknik Geologi. Satu mentor lagi didepan barisan noh, namanya Yerin jurusan Teknik Lingkungan" lah kak Yerin di kelompok ini? Kak Yerin mah aku kenal, wong kita sekosan.

Institut Teknologi KoriyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang