[9] : Kedai Ice Cream

1.7K 103 0
                                    

Normal's POV

Pulang sekolah, Ajil, Azka, Dimas, Kefan, Ainayya dan Ari berjalan menuju kedai es krim yang tak jauh dari sekolah. Mengapa mereka berjalan kaki karena, mobil mereka (minus Ainayya) disita oleh orang tuanya, dan jika mereka naik angkot rasanya sangat mubazir karena jaraknya dekat.

Sesampainya disana, Ainayya langsung duduk dan memesan es krim dengan semangat dan mata berbinar. Ajil, Azka, Kefan, Dimas dan Ari hanya menggelengkan kepala melihat tingkah kekanakan Ainayya.

"Mas, saya persen es krim vanila oreonya 2, es krim coklat nya 2, es krim starwberry yogurtnya 1, terus es krim durian 1, dan es krim gorengnya 1. Kalian mau pesen apa?" tanya Ainayya.

Ajil hanya melongo. Ainayya sangat banyak memesan es krim. Kesiapna kembali melingkupi hati Ajil.

"Kita gak usah deh, lo aja yang makan es krimnya," jawab Azka cepat.

Ainayya hanyaengangguk, "Tapi, nanti jangan minta ke gue ya! Awas kalian kalo minta," ucap Ainayya sambil menunjuk mereka satu-persatu.

Azka, Ajil, Kefan, Dimas, dan Ari hanya mengangguk. Kemudian si masnya mengulang kembali pesanan Ainayya dan langsung manyuruh Ainayya menunggu sekitar 15 menit.

Ari, Azka, Dimas, Kefan dan Ajil menyalakan rokok. Ainayya yang melihatnya hanya bisa melotot hingga bola matanya terlihat seperti ingin keluar.

"Lo kok ngerokok sih, Ri? Bukannya tadi udah kan di gudang? Gue udah bilang kalo ngeroko tuh cukup 1 batang aja perharinya," ucap Ainayya dengan nada marah.

"Dih, kok sahabat gue bawel banget sih?" tanya Ari sambil terkikik.

Ainayya memberenggut, "Ah serah lo aja deh," ucap Ainayya. "Kok lama ya?" tanya Ainayya dengan rak sabaran.

"Sabar kali, kan kata masnya juga nunggu 15 menit, lah ini naru 10 menit," jawab Azka.

"Iya, sabar aja, lagian kenapa sih lo pesennya banyak amat?" tanya Kefan.

"Iya, kasian tau si Ajil, lo tau duitnya sedikit lagi!" timpal Dimas.

Ari hanya terkekeh melihat kelakuan para sahabatnya, kemudian ia kembali menghisap rokoknya.

"Nih ya, kapan lagi coba gue di traktir sama si Ajil? Lagian gue yakin kok duitnya pasti cukup! Lagian, pasti kan lo pada di potong uang jajannya sedikit?" ucao Ainayya.

"Iya sih, ya tapikan-- ahh kenapa lo nggak pake duit lo aja sih?" tanya Ajil kesal.

Ainayya terkekeh, "Kalo pake duit gue, berarti bukan traktiran dong, ye gak?" tanya Ainayya.

"Iya juga sih, tapi--" ucapan Ajil terpotong oleh mas-mas yang tadi.

"Ini dek es krimnya, silahkan dinikmati, " ucap masnya.

Ainayya melirik masnya dan langsung terpukau dengan ketampanan matanya. Ya, memang masnya menurut Ainayya sangat ganteng. Sebelas dua belaslah sama artis hollywood itu.

"Makasih mas ganteng, oh iya maa ganteng mau nomer aku gak?" tanya Ainayya sambil mengedipkan matanya genit.

Azka, Dimas, Kefan berdecih geli, "Dasar, main nyosor aja! Dasar modus," gumam Azka jengkel.

"Gak usah dek," jawab masnya sopan.

"Yaudah deh, kalo gitu mas mau gak jadi pacar saya? Biar saya gak jones lagi," frontal Ainayya.

Azka, Ajil, Kefan, Dimas, dan Ari melongo. Ini adalah salah satu sifat dari Ainayya  yang sangat menjengkelkan.

"Lo frontal banget sih, Nayya?" tanya Dimas. Ainayya hanya cengengesan.

"Maaf, dek, saya sudah punya istri," jawab mas itu sambil tersenyum.

Ainayya melongo. Ari, Azka, Dimas, Ajil, dan Kefan langsung tertawa terbahak-bahak.

"Yaudah deh, maafin ya mas," ucap Ainayya tak enak.

Masnya hanya mengangguk. Azka, Ari, Kefan, Ajil, dan Dimas masih tertawa terbahak-bahak.

"Diem lo pada!" ketus Ainayya.

"Aduh, kasian banget ya Ainayya ditolak sama mas gantang, kacian sini aa peyuk," ucap Dimas Jahil.

Ainayya tak menghiraukan. Dia langsung memakan es krim nya dengan semangat dan alaho.

Entah mengapa, ketika Ainayya menggoda mas tadi, Ari merasa dia sangat tak suka. Apakah dirinya cemburu?

Ari langsung menepiskan perasaannya itu. Apakah di benar-benar mencintai Ainayya yang notabennya adalah sahabatnya sendiri?

Entahlah, Ari pun tak tau pada perasaannya saat ini. Ia hanya takut, jika dia benar-benar mencintai Ainayya, dan Ainayya mengetahui ia takut Ainayya akan menjauhinya.

Karena dijauhi oleh sahabat kecilnya itu, lebih sakit dibanding di jauhi oleh siapapun menurutnya.

*

Update lagi! Yak hari ini sekolah ya, untung saja gurunya kagak ada, cuman ada guru b.inggris aja, tapi yawloh ngantuk banget.

Jangan lupa Votr and Komen guysaa! Inget ngetik ini tuh gak gampang, butuh ide plus perjuangan.

Arham

09 - Januari - 2017 // 1:24 p.m.

[2]  When Mr Badboy Love Miss Muslimah • AriirhammTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang