Chapter 1

202 34 19
                                    

Seorang gadis bernama Aorora Issabelle tengah menuliskan curahan hatinya pada selembar kertas origami. Setelah selesai, ia dengan terlatih, melipat kertas itu menjadi sebuah burung bangau. Tulisan tak terlihat itu memenuhi tubuh bangau tersebut.

Aorora memasuki sebuah ruangan kecil berukuran 2x2 meter persegi itu memiliki dinding berwarna navy. Puluhan bahkan ratusan bangau origami yang tergantung pada benang memenuhi ruangan kecil itu. Aorora mengaitkan bangau yang baru saja ia buat kepada sehelai benang yang tergantung di sana. Ia lantas mematikan satu-satunya lampu yang menerangi ruangan tersebut. Terlihat sangat indah, karena burung-burung itu menyala. Aorora menulis curahan hatinya itu dengan tinta glow in the dark dari pena kesayangannya, sehingga membuat burung-burung bangau itu terlihat menyala bak lampu-lampu taman yang indah.

Aorora duduk terdiam sambil memandangi bangau - bangau di depannya itu berayun kesana kemari.

***

Hyorin tak henti-hentinya memandangi wajah cantiknya di cermin. Gadis itu tampak sangat cantik dengan balutan seragam SMA barunya. Rok abu-abunya yang sebatas bawah lutut, kemeja putih yang dirangkap dengan jas abu-abu senada dengan roknya, dan tak lupa sebuah dasi pita sudah bertengger di leher kerah bajunya. Rambutnya yang panjang dan bergelombang dibiarkan tergerai. Kesan modis berada dalam dirinya.

"Akhirnya gue kembali ke Indonesia... huh gue kangen" gumam Hyorin.

Terakhir Hyorin memasang name tag-nya 'Hyorin Venesia', mengambil ranselnya, lantas turun ke lantai dasar untuk ikut sarapan bersama ayah, ibu dan kakak laki-lakinya.

"Wih... adek gue keren abis dah, pake seragam SMA barunya..." ledek Rendra kakak laki-laki Hyorin.

"Iya dong..." Hyorin menarik bangku di samping Rendra lalu ikut sarapan.

"Hyorin, hari ini kamu dianter bang Rendra ya? Papa berangkatnya agak siangan sama mama." Kata papa Hyorin.

"Ah males ah pa... masa hari pertama Hyorin harus dianter abang somplak sih? Hyorin bawa mobil Hyorin aja yah? Kan tahun ini Hyorin udah dapet SIM...?"

"Nggak Hyorin, kamu belum boleh bawa mobil ke sekolah, ini kan masih hari pertama kamu, udah kamu dianter bang Rendra... nggak ada penolakan." Jawab papanya tegas.

"Tuh denger, udah lo berangkat bareng gue aja..."

"Males gue berangkat sama lo, adu mulut mulu kaga kelar-kelar..."

"Hyorin nurut apa kata papa..." mamanya ikut berbicara.

"Iya deh ma..." gini nih kalau mamanya udah turun tangan dia nggak bisa nolak cuma bisa cemberut nggak jelas.

"Bibir lo Rin minta dikuncir banget kalau lagi cemberut." Ledek Rendra.

"Bodo ah! Ayo berangkat." Hyorin berdiri dan menyalami kedua orangtuanya.

"Aaaaaaak...!!! Bang elo kalo mau mati jangan ngajak gue dong!" Teriak Hyorin karena Rendra membawa mobil seperti orang kesetanan. "Pelanin!"

"Ampun dah... emak gua ngidam apa sih waktu dia hamil elo? Galak bener dah!" Rendra menormalkan laju mobilnya.

"Ini nih yang bikin gue males berangkat bareng lo!"

"Ye... ini tuh dah siang, makanya gue ngebut... elo mau terlambat di hari pertama apa?"

"Gue sih masih mending terlambat dari pada mati muda gegara lo!"

"Settdah... tu mulut tajem bener..."

"Bodo!"

"Elo yang bodo!"

"Emang gue bodo kalau pinter ngapain juga gue sekolah!?"

"Semerdeka elo deh Rin."

Hyorin dan Rendra memang selalu beradu mulut, maklum umur mereka cuma selisih dua tahun.

Hyorin turun dari mobil setelah menyalami abang somplaknya dan berjalan memasuki sekolah barunya. Hari ini Hyorin akan menjadi murid baru di SMA favorit di kotanya, setelah hampir empat tahun lamanya dia bersekolah di Kuala Lumpur dan tinggal bersama neneknya.

***

Aorora duduk sendiri di pojok kelasnya sambil membaca sebuah buku tebal. Teman sebangku? Dia bahkan tidak punya itu. Sejak kejadian yang tidak pernah diinginkan dalam hidupnya itu terjadi dia kehilangan semua sahabatnya, bahkan semua teman perempuan sekelasnya menjauhi dan mengasingkannya.

Setelah bel berbunyi bu Rasya memasuki kelas, mendadak kelas yang semula ramai menjadi sepi mengingat betapa killernya wali kelas mereka yang satu ini.

"Anak-anak, hari ini kalian akan kedatangan teman baru..." kelas kembali ramai.
"Tenang dulu!... Murid baru, ayo masuk!"

(To Be Continue)

***

Hay... gimana ceritanya gaje yak?
Cerita ini tentang persahabatan kok...
Kalau kepo ikutin terus ceritanya yak?
Jangan lupa vote dan komen yak?
Kasih saran atau kritikan cerita aku...
Gomawo...😘😘😘😂😂😂


Isi Hati Bangau Origami Where stories live. Discover now