Chapter 5

91 21 2
                                    

"Dari mana aja lo? Jam segini baru balik? Gini nih kalau udah diijinin bawa mobil sendiri! Kelayapan pasti ya lo!!" Rendra langsung mengomel begitu mendapati adiknya baru pulang jam lima sore.

"Bawel banget sih lo! Gue bingung deh, emak gue tuh elo atau mama sih? Jangan-jangan elo ya yang lahirin gue?!" Sentak Hyorin sambil bergidik ngeri ketika membayangkan bahwa abangnya lah yang telah melahirkannya.

"Ni bocah dibilangin resek banget dah! Jawab gue, elo abis dari mana?"

"Kepo lo!"

"Gue bilangin nih ke papa, biar mobil lo disita!" Ancam Rendra.

"Maen curang lo! Gue abis dari rumah temen." Kata Hyorin kesal sambil berjalan ke kamarnya.

Hyorin membersihkan dirinya, mengganti pakaiannya dengan piyama, lalu bersiap untuk membersihkan kamarnya yang tadi pagi tak sempat ia kerjakan, setelah selesai, ia duduk di teras balkon depan kamarnya dan mulai membaca novel Harry Potter yang baru saja ia pinjam dari Aorora. Dia menutup bukunya ketika adzan maghrib mulai terdengar dan masuk kembali ke kamarnya untuk melaksanakan salat maghrib. Setelah selesai, dia keluar kamar untuk mencari sesuatu yang bisa dimakan. Benar, perutnya sangat lapar.

"Tuh makan, gue udah buatin elo makan malam, mama sama papa malam ini nggak pulang, mereka katanya baru balik besok sore, jadi gue yang masak, makan yak?" Kata Rendra.

"Gue makan mie aja," Hyorin membuka kulkas untuk mengambil mie instan. Saat Hyorin ingin memasaknya, mie instan itu sudah ada di tangan Rendra.

"Sini balikin, gue laper..." Hyorin berusaha merebut mienya.

"Jangan kebanyakan makan mie instan Hyorin..."

"Sok perhatian lo, sini ah!"

"Ini tuh bahaya Hyorin, mengandung lilin!"

"Berarti lilin enak dong yak?..."

Plak! Rendra memukul pelan kepala Hyorin dengan mie instan yang masih ada di tangannya. "Sakit oon!" Kata Hyorin sambil mengelus kelas kepalanya.

"Udah sono makan telur dadar aja, gue yang bikin pasti enak dah!"

"Nggak ah, gue nggak mau mati muda!" Hyorin menjulurkan lidahnya.

"Sialan! Lo pikir gue naro racun di telur dasarnya apa?"

"Ya kali aja..."

Plak! Rendra kembali menjitak kepala adiknya itu dengan mie.

"Aw... kalau gini terus, bisa begok gue lama-lama" sungut Hyorin.

"Udah buruan makan, awas kalau nggak dimakan! Gue bilangin mama kalau elo masih makan mie instan. Nggak nyadar diri apa ya, udah berkali-kali perut lo kambuh juga! Pokoknya gue nggak mau tau, elo harus makan telur dadar bikinan gue, jangan makan ini! Awas ya lo!" Rendra memiliki kebiasaan mengomel sambil mengancam.

Hyorin tersenyum melihat tingkah kakaknya. "Iya elah... elo bawel deh bang... tapi gue tau kok kalau elo tuh sayang kan sama gue, ya kan, ya kan?" Hyorin mengedipkan sebelah matanya.

"Najis lo! Genit amat dah! udah sono gih makan, mau gue suapin?"

"Jijik banget disuapin sama lo!, iya ini gue makan, hus hus, sono pergi!."

***

Hyorin masih sibuk mengulang video yang ia rekam tadi siang dari handphonenya. Ini sudah kesebelas kalinya Hyorin memutar video itu, tetapi otaknya masih belum bisa mengerti apa yang mereka bicarakan. Sebenarnya ada apa diantara mereka? Aorora, Kirana, Devan, dan... Meisya? Who is she?.

"Kiran... udah berapa kali gue bilang... gue minta maaf..." Aorora terisak, video itu menunjukkan bahwa Aorora kesakitan karena Kirana menarik rambutnya dengan keras.

"Mau lo minta maaf seumur hidup, apa itu bisa buat Meisya balik lagi huh? Kenapa elo jahat banget sih Ra... elo tau kan, kalau Meisya adalah satu-satunya keluarga yang gue punya? Kenapa lo malah... gue benci lo Ra! GUE BENCI!!!" teriak Kirana.

"Gue nggak kaya gitu Kiran... gue nggak tau bakal jadi kaya gitu saat itu... gue nggak... gue nyesel Kiran..."

"Kalau elo nyesel, kenapa elo masih deketin Devan huh? Elo mau bikin Meisya tambah sakit hati di sana huh?!" Sentak Kirana.

"Gue nggak deket sama dia Ran... gue nggak pernah suka sama Devan, yang Meisya lihat waktu itu cuma kesalahpahaman..."

PLAK!!!... tamparan Kirana berhasil mengenai pipi mulus Aorora yang sudah basah akibat air matanya.

Video berdurasi satu menit enambelas detik itu sangat kuat untuk menjadi bukti bahwa selama ini Aorora menjadi korban kekerasan Kirana. Hyorin masih sanga bingung dengan apa yang terjadi pada Aorora.

(To Be Continue)

***

Hayyy....
Sory kalau partnya pendek, authornya masih mumet sama pr matematika tadi (author baperan yak?)😂😂😂
Jan lupa vote dan komen ya...
Oh iya, jadwal update nya hari ini sama sabtu ya gaes...
Gomawo
Bye😂😂😘😘

Isi Hati Bangau Origami Where stories live. Discover now