Lomba!

1K 97 1
                                    

'Sekarang begini saja. Kau bahagia dengan dia, dan aku akan selalu ada saat kau terluka. Karna dengan seperti itu, kita masih bisa bertemu untuk saling membagi bisu dan menenangkan rindu'

Rio masih menjalankan Vespanya, pikirannya kalut, hatinya pilu, baru saja ia mampu bangkit dari kenangan lamanya bersama Ocha, dan kini ia harus mencoba bangkit dari kisahnya bersama Ify. Rio benar-benar tidak dapat memungkiri bahwa ia telah jatuh hati pada Ify. Namun ia sama sekali tidak berhak atas keputusan Ify untuk kembali bersama dengan Iel. Karena ia hanyalah seorang Rio, sahabat baru Ify. Ya, sekedar sahabat.

Rio menghentikan Vespanya di taman kenangannya bersama Ocha, mungkin sebentar lagi juga akan menjadi kenangannya bersama Ify.

Rio duduk di kursi panjang, matanya menatap lurus kedepan, hembusan angin menyisir bulu di tangannya, serta menyapu rerumputan agar ikut menari dengan angin.

Rio masih berpikir, bagaimana bisa ia mencintai Ify, yang jelas-jelas Ify masih mencintai Iel. Rio merasa menjadi orang yang sangat bodoh, ia harus jatuh pada kisah singkatnya bersama Ify.

*****

Ify melaju cepat, matanya mencari Rio. Ia benar-benar ingin menjelaskan pada Rio bahwa ia tidak akan menerima Iel.

Hati Ify menuntunnya untuk pergi ke taman, firasat Ify mengatakan bahwa Rio ada disana, ia arahkan mobilnya menuju taman, dan benar saja Ify melihat Vespa Rio dari kejauhan.

Usainya, Ify segera turun dan mendekati Rio yang tengah duduk di bangku panjang milik taman ini.

"Yo" panggil Ify pada Rio. Rio membalikkan badannya ke belakang.
Ify menyusul Rio dan duduk di sampingnya

"Gue mau jel--"

"Selamat, semoga kenangan pahit lo nggak terulang lagi" ujar Rio menatap Ify lekat, serta senyumannya yang masam

"Yo, dengerin gue dulu. Gue ga balikan sama kak Iel, tadi itu lo cuma lihat sebagian dari obrolan kita, lo nggak lihat sepenuhnya. Gue nggak balikan" jelas Ify sembari memegang lengan Rio.
Rio seketika senang mendengarnya , matanya kembali tenang, hatinya mulai membaik, cintanya pada Ify mulai tumbuh.

"Lo kenapa Fy?" umpat Rio, ia tidak ingin terlalu terlihat bahwa ia telah cemburu

Ify mengerutkan dahinya

"Ngapain lo ngejelasin semuanya ke gue? Kalaupun lo balikan lagi sama Iel gue nggak masalah Fy, gue selalu dukung apapun keputusan lo" ujar Rio sembari tersenyum dan mengacak-acak lembut poni Ify

Ify menjadi salah tingkah, Ify merasa bahwa Rio akan cemburu nyatanya tidak.

"Lo nggak marah?"

Rio mengernyitkan dahinya

"Marah kenapa?"

"Masalah yang tadi?"

"Hahahaha, lo kenapa sih Fy? Gue nggak marah"

"Terus kenapa lo tadi tiba-tiba pergi?"

'DEG'

Rio terdiam sesaat, pertanyaan Ify mampu membungkan Rio. Benar kata Ify, jika ia tidak marah lalu mengapa ia harus pergi. Ah Rio!

"Tadi mau cari referensi buat lomba"

Ify mengernyitkan dahinya lagi

"Lomba? Bukannya puisinya udah ada ya?"

Rio semakin salah tingkah

"Maksud gue puisi cadangan aja gitu hehe"

Alasan yang sangat tidak masuk akal, Ify hanya percaya dengan alasan Rio.

POEMAS DE AMORTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang