16

57 11 6
                                    

Sudah seminggu berlalu sejak Kak Taehyung secara tidak sengaja mampir ke rumahku. Tapi entah kenapa, aku selalu senyum-senyum sendiri ketika duduk di ruang tamu. Membayangkan Kak Taehyung duduk di hadapanku sembari tertawa-tawa. Yah, seperti sekarang ini.

Aku duduk di ruang tamu sambil memainkan ponsel. Sedang chatting sama Clara. Biasalah, curhat.

Clara: yaudah lo sama Kak Taeyong aja wkwk

Clara: udah sering chattingan jg yekan

Ya chatting gt doang clar

Gue naksirnya sama Kak Taehyung huhu

Clara: yauda sih move on aja. Ribet lo.

"Ini dek, jusnya." Bibi datang membawa jus alpukat—jus kesukaanku.

Aku meletakkan ponsel. Menerimanya. "Makasih, Bi."

Bibi mengangguk lalu kembali ke belakang. Aku kemudian membalas lagi pesan Clara.

HEHE udah terlanjur naksir sama Kak Taehyung gmn dong

Kenyataan memang kadang berbalik dengan keinginan. Inginnya dekat dengan siapa. Tapi yang dekat ternyata siapa.

Clara: woi, di R doang lagi lo!

Muncul pop up line dari Clara. Lah kok R doang? Tadi bukannya sudah kubalas? Jangan-jangan salah kirim? Lah tadi aku kan cuma chatting sama Clara?

Bobby: LOH RA? SELAMA INI GUE SALAH DONG!

Bobby: gue ngiranya lo naksir Taeyong, lho!

Aku hampir menyemburkan Jus alpukat yang sedang kuminum setelah melihat pop up line yang muncul. KENAPA SALAH KIRIMNYA KE KAK BOBBY? Parah sumpah! PARAH PARAH PARAH! INI GIMANAAAAA?

Aku membuka chatku dengan Kak Bobby. Ternyata ia baru saja chat. Menanyakan apakah Jimin di rumah atau tidak. Yang sialnya, malah kubalas dengan balasan yang harusnya kukirim ke Clara.

Salkir Kak astaga

Aduh

Lupain aja, kak

Aku panik setengah mati. Lalu membuka chatku dengan Clara.

Weh gue salkir parah.

Mana ke Kak Bobby lagi mampus.

Clar gmn ni

Clara: bagus dong! Siapa tahu lo dibantuin!!!

Lah iya kalau dibantuin?

Clara: lagian lo ceroboh bgt bego ah. WKWK

Ah, Clara menyebalkan.

Bobby: Mau gue bilangin ke Kak Taehyung nggak nih?

JANGAN KAK ASTAGA

PLIS

KAAAAKKKK

Bobby: yaelah selow kali gue kan nggak ember

Bobby: tapi bilangin ke yang lain boleh kan ya?

JANGAN KAK PLIS PLIS

Anggep aja chat tadi ga pernah ada aja sih

Bobby: udh gue ss malah.

Jahat;-;

Bobby: alamat ada yg kretek kretek ini mah

Lah siapa kak?

KAK?

Read.

Jangan-jangan yang dimaksud itu Kak Taeyong lagi. Lah.... jadi selama ini kebaikan Kak Taeyong itu....
Tahu ah pusing.

***

Aku baru saja dari kamar mandi ketika merasa menginjak sesuatu yang aneh--kalung.

Karena penasaran, aku mengambil kalung tersebut. Liontin berbentuk hati. Hatiku mencelos ketika menyadari bahwa kalung ini mirip dengan kalung milikku dulu.

Dan benar. Setelah aku buka, terdapat foto masa kecilku di sana.

Wah, dunia sangat sempit ya ternyata? Orang yang aku cari selama ini ternyata ada di sini. Satu sekolah lagi. Apa ini yang dinamakan takdir?

"Ini punya siapa?" gumamku. Sembari menoleh ke kanan dan kiri, mencari seseorang di sekitar sini yang kelihatannya kehilangan.

Aku mendengar suara langkah. Jangan-jangan yang memiliki kalung ini? Kujatuhkan kalung itu. Kemudian bersembunyi di balik pintu laboratium biologi yang kebetulan sedang kosong.

Aku membiarkan pintunya terbuka sedikit, supaya bisa mendengar atau bahkan mengintip siapa yang datang.

"Kok bisa jatoh sih?" aku kenal suara itu.

"Mampus! ceroboh sih lo."

"Duh mati gue kalau sampe ilang."

Ada dua orang. Satunya aku kenal. Satunya lagi, suaranya tidak asing sih. Sepertinya salah satu gerombolan Jimin juga. Tapi aku tidak yakin siapa.

"Coy! Ini kalungnya!"

"SUMPAH LO?!" suaranya makin lama makin jelas.

"Syukurlah, nggak jadi ilang."

Terdengar langkah yang semakin menjauh. Aku keluar untuk memastikan apa benar dugaanku mengenai si pemilik suara.

Dua orang tadi mengenakan pakaian olahraga.

Ternyata benar dugaanku. Itu memang benar-benar dia.

Tapi masa sih beneran dia?

Kenapa harus dia?

Kenapa aku tidak senang ketika menemukan Guardian yang selama ini aku cari?

"Ra? Lo kok di sini?"

Ra's Guardian [Kim Taehyung] ✔Where stories live. Discover now