CHAPTER 7

522 29 0
                                    

I GO : NANEUN GASSDA

Dinginnya angin malam begitu terasa di pelabuhan Mapo. Pukul 19.30 Min Yeong dan keluarganya sudah berada di sana. Mereka tengah menunggu kedatangan pangeran dan keluarganya. Beberapa menit kemudian mereka pun datang.

"Min Yeong-a!!" Panggil Jun Ki yang segera berlari ke arah Min Yeong.

"Wangja!!" Mereka pun saling bertatapan.

"Kau harus baik-baik saja di sana arasseo? Kau harus kembali secepatnya oh? Aku pasti merindukanmu.." Ujarnya terdengar berat. "Ingat kalung itu, kau tidak boleh melepasnya apalagi menghilangkannya arasseo? Jika kau kembali nanti, temui aku di taman bunga yang berada di pinggir desa arasseo?" Bisiknya.

"Ye wangja..aku akan selalu merindukanmu, kau juga harus baik-baik saja wangja, sampai aku kembali nanti kau harus menjadi seorang pria yang tampan dan berwibawa arasseo, tetaplah sehat wangja.." Katanya sembari menahan butiran-butiran Kristal yang menggantung di matanya. "Aku akan menjaga baik-baik kalung ini". Tangisnya pun pecah seraya memeluk erat pangerannya itu.

Ia pun melepaskan pelukannya dan menatap ke arah keluarganya. "Abeoji..eommoni.. orabeoni.." Panggilnya.

Mereka pun mendekat. "Maaf..maafkan aku putri ku kami tidak bisa mengantarmu sampai tujuan kau harus kembali menjadi anak yang pintar dan cantik arraseo.." Pinta ayahnya sembari memeluk putri kesayangannya itu. Ia pun meberikan norigae permata (perhiasan tali yang di tempel pada hanbok wanita) pada putri kesayangannya itu. "Jaga baik-baik, oh?" Pintanya.

Ibunya juga merasa sedih karena harus berpisah dengan putri tercintanya. "Kembalilah dengan selamat nak,"

Min Seo mendekati Min Yeong dan memeluknya."Min Yeong-a, kau harus segera kembali oh..?" Ia menyerahkan sebuah ketapel kesayangannya. "Bawalah ini bersamamu untuk melindungi dirimu ketika kau di ganggu anak-anak nakal di sana.." Ujarnya seraya memeluknya.

Min Yeong menganggukkan kepalanya. "Ye orabeoni..gumawo..(ya kakak, terima kasih) jaga dirimu, aku pasti sangat merindukanmu.." Ujarnya. Min Yeong menatap kearah raja dan ratu, ia menundukkan penghormatan kepadanya. "Hamba pamit pergi jeohna, jungjeon mama.."

"Baiklah..kau harus belajar dengan benar di sana. Jaga dirimu baik-baik di sana," Titah sang raja.

"Ye jeohna.." Jawabnya.

"Ahjusshi..aku titip putriku di sana rawatlah dengan baik.." Pinta jendral Hyeseo kepada orang kepercayaannya.

"Ye naeuri.." Jawab Tuan Yi. Dia adalah orang kepercayaan Jendral Hyeseo untuk merawat putrinya selama di Negara Qing.

Mereka pun masuk ke dalam kapal yang sudah di siapkan. Dengan berat hati Min Yeong melambaikan tangan ke arah mereka semua. Ia menatap ke arah Jun Ki. Jun Ki pun menatapnya. "Min Yeong-a, jika nanti kau kembali..aku pasti yang akan mengenalmu terlebih dahulu.." Ujarnya.

Kapal pun sudah terlihat semakin menjauh. Mereka akhirnya beranjak pergi.

"Masuklah agasshi..di luar sangat dingin" Pinta ahjusshi. Min Yeong menurutinya dan masuk ke dalam kapal. Namun ia terkejut ketika mendapati seorang gadis seumurannya juga berada di kapal yang ditumpanginya. Ternyata ia tidak sendiri. "Oh ahjussi! Kita tidak hanya berdua?" Ia pun mendekati gadis kecil itu.

"Oh? Nugu shimnikka?"Tanyanya. Di lihatnya gadis kecil itu yang nampak sangat ketakutan. Namun gadis itu hanya diam saja tak bergeming. "Apa yang kau lakukan di sini?" Tanyanya lagi. Tiba-tiba kapal yang di tumpanginya oleng dengan sendirinya. "Ah..ada apa dengan kapal ini?" Min Yeong begitu khawatir begitu juga gadis kecil yang bersamanya itu.

"Agasshi..agasshi..dimana kau?" Panggil tuan Yi dari luar dengan panik. Ia segera berlari menghampiri Min Yeong dan mengambil pelampung. Kapal sudah mulai tenggelam dan air mulai masuk ke permukaan kapal.

"Ahjusshi..ahjusshi..!!"Panggilnya dengan ketakutan. Ia menarik lengan gadis kecil di depannya itu tanpa melihat wajahnya terlebih dahulu.

"Ayo kita pergi dari sini.." Ajak Min Yeong. Tapi gadis itu malah mendorong Min Yeong hingga terjatuh dan mengambil jangot  yang di bawa Min Yeong.

"Agasshi..ayo kita pergi dari sini.." Ahjusshi  itu menarik tangan gadis yang di anggap Min Yeong itu dan membawanya berenang dari tempat itu. Padahal Min Yeong tengah bersusah payah untuk berdiri karena air sudah hampir menutupi sebagian tubuhnya.

"Ahjusshi..ah..ju..sshi.." Panggilnya. Namun ahjusshi  tidak bisa mendengarnya karena begitu derasnya aliran air laut yang mengalir. "Abeoji..oemmoni..orabeoni..wangja..apakah aku tidak akan bertemu kalian lagi?" Semua terlihat gelap, nafas terasa tersendat tubuh pun tak mampu bergerak."Siapapun ku mohon tolong"

Terlihat dua orang yang berpakaian serba hitam mengamati kapal itu dari kejauhan. "Bagus sepertinya dia sudah mati.." Ujar salah satu dari mereka.

Bintang pun perlahan-lahan sirna tak menampakkan cahayanya.

***

Prank!! Sebuah gelas terjatuh di lantai. Jun Ki merasa terkejut melihat gelas yang di pegangnya tiba-tiba terjatuh di lantai. Ia merasakan sesuatu yang aneh pada hatinya. 'Apakah terjadi sesuatu pada Min Yeong?' Gumamnya dengan raut wajah khawatir.

"Gwaenchasseumnika wangja?" Tanya Min Seo khawatir.

"Aku tidak tahu apa yang terjadi, tapi coba tanyakan kabar tentang adikmu segera." Pintanya.

"Ye?"

***

Setelah beberapa saat berjuang melewati derasnya arus lautan tuan Yi segera membawa gadis itu ketepian. "Kau harus bertahan agasshi.." Pintanya dengan cemas. Di lihatnya gadis yang tergeletak lemah itu. Ia pun segera memapahnya sampai ke rumah. "Istriku..istriku.." Panggil ahjusshi  itu dengan paniknya.

"Ada apa suami ku? Kenapa kau bisa basah kuyup seperti ini? Oh apakah dia putri Jendral Hyeseo?" Tanyanya ketika melihat seseorang yang tertutup jangot.

"Sudah jangan banyak tanya dulu, cepatlah siapkan kamar dan baju untuknya..aku akan segera memberitahu tuan dan nyonya apa yang sudah terjadi" Pinta tuan Yi karena khawatir. Ia segera meletakkannya ke kasur. Di bukanya jangot yang menutupi wajah gadis itu. "Ah..Omo!! Siapa gadis ini?" Tanyanya dengan terkejut.

"Wae? Ada apa dengannya? Bukankah itu agasshi?" Tanya istrinya heran.

"Bukan, buka, dia bukan agasshi" Tepisnya yang masih merasa terkejut. "Tidak mungkin,"

"Lalu? Bukan kah kau ke sini hanya berdua bersamanya?" Tanya istrinya yang juga panik.

"Benar..tapi siapa gadis ini? Aku tidak membawa orang lain lagi selain Min Yeong agasshi, lalu dimana agasshi? Oh ottokhe..ottokhe..?" Keluh tuan Yi panik.

"Tenanglah..aku akan mencari solusi secepatnya" Hibur istrinya menenangkan yang sebenarnya juga ikut khawatir.

Gadis itu pun terbangun lemah.

"Oh kau sadar?" Tanya ahjumma cemas.

Dengan susah payah ia pun membuka suara. "Uhuk! Uhuk! Ahjusshi..biarkan aku menjadi agasshi  itu.." Pintanya.

"Mwo?!" Ahjusshi dan istrinya begitu terkejut mendengar permintaannya.

Sun & Star JoseonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang