CHAPTER 21

80 6 0
                                    

SLANDER : JUNGSANG

"Aw! Putri tolong maafkan aku putri! Bukan aku yang melakukannya" Pinta Yoon-na seraya menahan sakit akibat cambuk yang di rasakannya.

"Hya! Tidak ada pencuri yang berteriak mencuri! Tak perlu berbohong padaku! Aku tahu ini rencanamu dari awal kan untuk melukaiku agar kau bisa menjadi selir putra mahkota? Kau ingin menyingkirkanku?!" Tuduh Min Yeong.

"Tidak putri, tidak pernah..aku tidak pernah ingin melakukannya..bagaimana putri bisa menyalahkanku?" Jelasnya.

Jun Ki yang saat itu hendak menghampiri kediaman putri mahkota pun melihatnya. "Hentikan! Putri?! Apa yang kau lakukan?" Tanyanya heran.

"Jeo..jeoha.. berikan hamba hukuman mati jeoha!" Dayang yang menyambuk Yoon-na pun menghentikan cambukannya dan bersujud memohon pengampunan.

"Jeo..jeoha.." Min Yeong terkejut di buatnya.

Jun Ki pun mendekati Yoon-na dan membantunya berdiri. "Sebenarnya ada apa putri? Kenapa kau menyambuknya? Apa kesalahannya padamu?"

"Maafkan aku jeoha, tapi dia ingin melukaiku lagi...tadi aku memerintahkan dayang Oh untuk membuatkan bubur, tapi tiba-tiba yang membawakan bubur itu padaku adalah Yoon-na, dan aku melihat di dalam bubur itu ada serangga," Jelas Min Yeong.

"Kalau memang dayang Oh yang membuatnya kenapa kau menuduh Yoon-na?" Tanya Jun Ki heran.

"Hamba siap mati jeoha! Tapi hamba tidak mungkin melakukan hal sekejam itu, terlebih putri adalah nyonyaku, tadi hamba hendak mengantarnya tapi Yoon-na memaksa ingin memberikannya kepada putri dan menyuruhku untuk pergi, jadi hamba menurutinya," Jelas dayang Oh.

"Tidak jeoha, itu tidak benar, tidak seperti itu kenyataannya" Bela Yoon-na mengelak semua tuduhannya.

"Benar jeoha tidak mungkin dayang Oh, dia adalah dayang setiaku tidak mungkin dia melakukannya, jika bukan dia siapa lagi? Terakhir kali juga Yoon-na berusaha menyakitiku dengan menumpahkan teh panas ke tubuhku, aku yakin dialah pelakunya!" Ujar Min Yeong membela dayangnya.

"Mwo?" Jun Ki nampak terkejut mendengarnya karena tak yakin Yoon-na akan melakukan hal sekeji itu.

"Tidak jeoha, bukan begitu aku tidak sengaja melakukannya.." Kata Yoon-na membela diri.

"Sekarang aku bertanya padamu, apa kau yang mengantarnya?" Tanya Jun Ki pada Yoon-na.

"Ye jeoha memang aku yang mengantarnya...tapi.." Yoon-na berusaha menjelaskannya namun jeoha kembali memotong pembicaraannya.

"Apa kau yang menyuruh dayang Oh pergi agar kau menggantikannya?" Interogasinya sekali lagi.

"Ye jeoha tapi itu karena aku melihat dayang Oh nampak tidak sehat, jadi aku memintanya biar aku saja yang menggantikannya.." Jelasnya kemudian.

"Tidak jeoha, hamba tidak berani berbohong padamu jeoha! Jelas-jelas Yoon-na memaksaku agar dia saja yang membawanya ke putri" Elak dayang Oh sembari bersujud.

"Dayang Oh, kenapa kau...?" Yoon-na tak habis pikir mengapa dayang Oh bisa mengarang cerita bohong seperti itu kepadanya.

"Apa kau punya bukti?" Tanya Jun Ki kepada dayang Oh untuk meyakinkannya.

"Ye jeoha..aku memiliki saksi.." Jawabnya.

Jun Ki menghela nafasnya dalam-dalam dan memegang kepalanya yang terasa pening. "Bawa Yoon-na kembali ke kamarnya! Eosseo!" Suruhnya kepada pengawalnya. 

"Jeoha.." Yoon-na nampak sedih di buatnya. Nampak sekali ekspresi marah yang terlukis di wajah Jun Ki.

Jun Ki pun melangkah ke arah putri yang berdiri di hadapannya sembari memegang bahu istrinya itu. "Tenanglah putri, lain kali jika memang dia melakukan kesalahan biarkan aku yang menghukumnya karena dia dayang pribadiku, jangan bertindak seperti itu..kau adalah wanita yang lemah lembut bagaimana bisa kau melakukannya tanpa berunding denganku terlebih dahulu?"

"Jeseong hamnida jeoha, Aku hanya takut dia akan melakukan hal keji lainnya kepadaku.." Sesalnya.

Jun Ki pun memeluknya dengan lembut. "Tenang Min Yeong-a aku akan menghukumnya sesuai dengan apa yang di lakukannya terhadapmu.." Katanya menenangkan.

"Gamsahamnida jeoha," Ujarnya seraya menitikkan air mata palsunya.

Jun Ki kemudian melepaskan pelukannya. " Tak perlu khawatir lagi, sekarang istirahatlah dan jangan terlalu memikirkannya, aku akan menanganinya.."

"Emm.." Jawab Min Yeong menurut. "Pastikan agar Yoon-na tidak berani menyentuhku lagi Jeoha.." Pintanya.

"Oh.." Kata Jun Ki mengiyakan. "Dayang oh, bawa putri masuk ke kamarnya..." Suruh Jun Ki ke dayangnya.

"Ye jeoha," Dayang Oh pun segera memapahnya.

Min Yeong menghapus air matanya dengan tersenyum licik. "Aku yakin mulai sekarang jeoha akan menjaga jarak  dengan gadis penggoda itu, itulah akibatnya jika berani merebut hati jeoha dariku" Min Yeong menatap dayangnya kemudian. "Tidak salah aku mempercayaimu.."

Dayang Oh membungkukkan badannya. "Karena dirimu adalah nyonyaku putri, maka diriku akan melakukan apapun yang kau minta termasuk nyawaku sekalipun.." Ujarnya kemudian.

Dengan langkah cepat Jun Ki berjalan menujuke kediaman Yoon-na.

"Jeoha!" Yoon-na segera berlutut di hadapannya.

"Apakah kau masih tidak mau mengakuinya?" Tanyanya menyudutkan.

"Tapi memang bukan aku yang melakukannya jeoha," Belanya lagi.

Jun Ki menghela nafasnya dalam-dalam. "Bawa saksinya masuk!" Suruhnya kepada kasim.

"Ye Jeoha..." Kasim pun segera membawa saksinya masuk.

"So Yeong-a?" Yoon-na terkejut ketika melihatnya.

"Katakan padaku apa yang terjadi?" Suruh Jeoha.

So Yeong pun segera berlutut di hadapannya. "Ye jeoha, Tadi ketika hamba  hendak berjalan ke istana timur hamba melihat Yoon-na memaksa dayang Oh untuk memberikan makanan yang di bawanya, awalnya dayang Oh menolak tapi Yoon-na mengancamnya akhirnya ia pun memberikannya, dan soal serangga yang ada di dalamnya memang itu rencananya jeoha, beberapa hari yang lalu Yoon-na memintaku untuk mencari serangga itu.." Jelasnya berbohong.

"Apakah yang kau ucapkan itu benar So Yeon-a?" Tanya Jun Ki memastikan.

"Hamba siap mati jeoha jika itu palsu!" Ujar So Yeong yakin.

"Apa kau tak ingin mengakuinya?" Tanya Jun Ki sekali lagi.

"Tidak jeoha aku tidak pernah menyuruhnya...percayalah padaku jeoha aku tidak mungkin ingin mencelakai putri," Belanya sekali lagi.

Jun Ki yang terlanjur tak percaya pun memberikan perintah kepada orang-orangnya. "Kurung Yoon-na dalam kamar ini jangan biarkan dia keluar dan jangan ada yang berani mendekat tanpa ada perintah dariku! Jika ada yang melanggarnya maka aku akan menghukumnya!" Perintahnya. Ia pun bergegas keluar.

"Ye jeoha!" Pengawal dan dayang lainnya pun mengikutinya keluar.

So Yeong terlihat menyeringai ke arah Yoon-na. "So Yeong-a, bagaimana bisa kau melakukannya?"

So Yeong pun mengabaikan pertanyaannya dan segera keluar.

"Jeoha! Jeoha! Aku tidak bersalah jeoha, jangan hukum aku seperti ini jeoha!" Pinta Yoon-na meminta belas kasihan. "Tolong selidiki lagi kebenarannya jeoha! Bagaimana bisa kau dengan mudah mempercayainya jeoha?"

Sun & Star JoseonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang