Antara Malam Jumat, 'The Devil', dan Jeon Jeongguk (new chapter)

4.5K 750 99
                                    

Namanya Jeon Jungkook. Seorang pemuda yang punya senyum tampan dan kinerja yang bagus sebagai seorang manajer di sebuah minimarket.

Namun, siapa sangka Jeon Jungkook dengan senyumnya bisa berubah menjadi orang lain saat malam Jumat tiba? Senyum bisa saja menipu, kan?

———

Televisi di ruang tengah itu menyala. Menampilkan sebuah berita pembunuhan yang kembali terjadi akhir-akir ini. Polanya tetap sama. Bercak darah, goresan nama 'Devil' di kulit korban, dan tentu saja terjadi saat malam Jumat sudah tiba.

Dengan kaleng bir di tangan yang sudah habis setengahnya, pemuda yang duduk santai menonton itu tersenyum miring.

Ada rasa puas yang mengalir di dada. Peduli amat soal dosa yang sudah tangannya lakukan.

"Sudah kubilang, kan. Jangan pernah keluar saat malam Jumat tiba. Bisa saja kau korbanku selanjutnya."

—flashback—

Mari kita mengulang kejadian seminggu lewat berapa hari kemarin. Malam itu, seorang pemuda dengan kacamata menggantung diatas hidungnya hendak berpamitan keluar.

Ibunya melepas dengan perasaan berat. Seperti ada firasat buruk yang menghantui jika anaknya pergi begitu saja malam ini.

"Kau yakin? Kau tahu kan ini malam—"

"Ini malam Jumat dan bisa saja psikopat gila itu membantaimu." Pemuda dengan kacamata itu memotong. "Ibu, sudahlah. Itu hanya cerita dongeng. Tidak perlu begitu khawatir. Aku akan pulang dengan utuh."

"Kau yakin?" Ibunya kembali menyela. Tangannya menahan. Perlahan, pemuda itu melepas dengan lembut. "Ibu, percayalah. Aku akan pulang dengan utuh. Jadi, biarkan aku pergi. Ya?"

Ibu berlemak itu akhirnya mengangguk walau dengan banyak pertimbangan di benaknya. "Kembalilah dengan utuh, tanpa ada yang hilang sedikitpun."

"Iya, bu. Aku berjanji."

Penuh drama. Namun, itu nyatanya, memangnya Ibu mana yang tidak cemas jika ada sesuatu yang mungkin akan mengancam buah hatinya?

———

Seorang pemuda tampak berjalan santai dengan hoodie hitam dan masker hitam yang ikut menutupi wajahnya. Matanya tampak mengikuti arah gerak sepeda motor yang dibawa oleh pemuda berkacamata yang lewat.

Mesin bermotornya itu bergerak menuju ke arah sebuah gang kecil, namun setidaknya masih cukup untuk memuat sebuah atau dua buah kendaraan bermesin motor tersebut.

Satu... Dua... Gotcha!

Pemuda bermasker hitam itu berteriak kesenangan didalam hati saat telinga tajamnya mendengar suara benda terjatuh. Jebakannya berhasil.

Kakinya diajak melangkah mendekati asal suara tersebut.

"Hai!"

Ujar pemuda bermasker tersebut. Menyapa dengan cara yang dianggapnya sopan sendiri.

"Aku yakin kau pasti merasa ketakutan. Kasihan sekali," Pemuda itu memberi jeda. Menatap si kacamata didepannya dengan sorot yang terlihat mengasihani. Tak lama, mata dengan sorot mengasihani itu terganti dengan sebuah cengiran. "Tapi, sayang sekali. Aku suka sorot ketakutanmu itu. Tetap pertahankan, ya?"

Pemuda itu melepas maskernya. Memperlihatkan wajah tampannya ke calon korban. Sebelum apa-apa ia mendirikan badannya dari jongkok.

"Hei, namaku Jeon Jungkook. Tapi, aku lebih suka mengenalkan diri sebagai Kookie ke para korbanku. Aku adalah psikopat. Julukanku 'The Devil Man with Black Jacket'. Kau pasti sudah mendengarnya dari mulut Ibumu, kan?"

Mr. Psychopath + kmWhere stories live. Discover now