Bab 5

79.5K 3.3K 18
                                    

Aisya berdebar-debar ketika jam menunjukkan pukul 7 malam.Selesai sembayang magrib,Aisya bersiap seadanya.Dia menantikan kedatangan Rasyid.Aisya duduk disofa sambil menonton televisi.Tangannya tidak bisa diam meremat bantal sofa.Debarannya semakin kencang nila bel pintu berbunyi.pasti Rasyid!.Aisya segera membuka pintu.terlalu lama membuka pintu dapat merusak mood Rasyid.Dia tidak mau begitu.Dia ingin melakukan yang terbaik untuk lelaki itu.

Rasyid tertahan dipintu dengan tas kerjanya ditangan.Cepat-cepat Aisya mengambil tas kerja yang diulurkan Rasyid.Wajah Rasyid serius dia terus berjalan menuju sofa.Tanpa memperhatikan Aisya,dia menyandarkan tubuhnya disofa dan mengurai dasi dilehernya sambil memejamkan matanya.mungkin kelelahan.Aisya menuju kamar untuk menyimpan tas kerja Rasyid,sempat dia memandang Rasyid yang kelelahan.Entah dimana dia sembayang magrib?Aisya tidak bertanya hanya dalqm hati saja.Bertanya pada Rasyid,dia takut.Aisya masih ingat tamparan Rasyid ketika dia bertanya beberapa bulan lalu.Aisya takut untuk bertanya lagi.Pertanyaan pertama dan terakhir kali.Itulah janjinya dalam hati.Bukan saja tamparan yang ia terima tetapi Rasyid mengingatkan tentang janji Aisya enam bulan lalu."Kau ingat janji kau!aku tak mau kau bertanya meski itu hanya satu soal.Yang berhak bertanya hanya aku.kau mersti sadar diri siapa kau sebenarnya.Kau paham!".Kata-kata Rasyid tersimpan dihatinya hingga kini.

Aisya keluar darj kamar dan melangkah menghampiri Rasýid yang memejamkan mata.Tidurkah!Aisya berbisik.
Tiba-tiba fikiran Aisya melayang jauh...
"Hei!kemari,uang aku da terkuras 100jt,kau ingat kau senang-senang boleh duduk goyang kaki.Kau buta!Tak lihat aku baru sampai.Cepat buka kaos kaki aku.Air!Setelah ini ambilkan aku air minum.Aku lelah!Cepat!!".Lamunan Aisya terhenti.Dia mengeluh perlahan.Itulah kata-kata yang cukup menyakitkan hatinya.Kata-kata ketika dia baru 2 hari tinggal diapartemen ini.Aisya bersimpuh dikaki Rasyid.Berhati-hati dia melepaskan kaos kaki Rasyid.Rasyid membuka mata ketika merasa Aisya melepaskan kaos kakinya.Aisya meneruskan tugasnya meski ia tahu Rasyid tidak tidur.Rasyid memperhatikan raut wajah Aisya yang menunduk sambil membuka kaos kakinya.Rasyid terpaku.Jelas bulu mata yang lentik dan hidung yang mancung,memancarkan kecantikan yang alami.Rasyid merasa hilang kelelahannya bila memandang wajah manis Aisya.

Rasyid merasakan perasaan halus mulai merabah dihatinya.Terasa bergetar hatinya bila merenungi wajah Aisya hingga hatinya berbicara sendiri"Tidak ada cacat dia.Manis,lembut dan cantik.Masakannya juga sedap dan segala keperluan aku dia siapkan.Yang aku tahu semuanya beres.Tapi sayangnya dia perempuan kampung,tidak terpelajar dan aku bertemu dengannya diclub malam".Terdengar keluhan kesal.Aisya masih ditatap Rasyid."Kemana aku menyembunyikan muka aku bila orang bertanya dimana aku bertemu dengannya?Bagaimana aku menjawab ketika ibu bertanya anak siapa dia?Bukan anak orang kaya,anak ulama bahkan bukan keturunan bangsawan"Rasyid merasa hampa.

"Tuan Rasyid mau minum,nanti Aisya ambilkan."Aisya bertanya seraya mendongakkan wajahnya,matanya bertemu dengan mata Rasyid.Rasyid tersenyum.Aisya kaget.Berdebar jantung Aisya,cepat-cepat ia menundukkan kepala."jus jeruk"suara Rasyid terdengar pelan.Matanya terus menatap Aisya.fikiranya masih kepada Aisya"Mengapa aku merasa tenang ketika aku  menatap wajanya.Mengapa gadis kampung ini yang membuat hati aku tidak tenang ketika aku jauh darinya?ah..Aisya,siapa kau sebenarnya?".Rasyid mengeluh.Rasyid meneguk jes jeruk yang diberikan oleh Aisya,sesekali dia melirik Aisya yang berdiri kaku dihadapanya seakan menanti perintah.Aisya erba salah untuk berdiri saja atau segera berlalu.Dia ingin segera pergi tapi kakinya lemah untuk melangkah,bagaikan dipaku.Tambahan lagi tubuhnya gemetar karena teriakan Rasyid,tpi dia nekat,lirik Rasyid membuat dia tidak enak hati.Baru setapak dia melangkah..."Kau mau pergi kemana?""mau...ma...mau menyiapkan makan malam".Aisya gugup mendengar suara Rasyid."kalau bicara...pandang wajah aku.Sudah beberapa kali aku bicara,kau tak paham?".Aisya kaku dan masih menundukkan wajahnya.Dia terus menanti kata-kata Rasyid seterusnya.Terasa ciut hatinya dan kaku tubuhnya.Rasyid berdiri sambil membawa gelas ditanganya.Aisya dipandangnya atas bawah berkali-kali.'Apa salah aku kali ini'.Hatinya berbisik.Jantungnya semakin berdebar kencang.Wjah Aisya pucat meski hanya dipandang oleh Rasyid,sambil menghabiskan jus dalam gelasnya Rasyid masih memandang wajah Aisya.Rasyid mengulurkan gelas kosong kepada Aisya,dengan tangan bergetar Aisya menerimanya.Rasyid bisa merasakan jari-jari dingin Aisya ketika bersentuhan."Hmm...pergilah,"ujar Rasyid dengan suara perlahan.Aisya merasa lega dan melangkah cepat.Rasyid memperhatikan Aisya hingga hilang dari pandangannya.

Aisya menyiapkan makanan diatas meja makan,setelah melaksanakan tugasnya,Aisya menuju kamar tidur untuk menyiapkan pakaian ganti Rasyid.Aisya tersenyum ketika mendengar nyanyian lirih yang dinyanyikan oleh Rasyid dari kamar mandi,Aisya tidak ingin mood Rasyid yang sedang bagus berubah karena dia lalai,tadi dia mendapatkan senyuman dari Rasyid,senyuman pertama yang dibrrikan kepadanya untuk pertama kali sejak pernikahan mereka."Makan malam sudah siap?".Rasyid bertanya ketika ia melangkah keluar dari kamar mandi."Su..sudah.",jawab Aisya dengan gugup."Masak apa?"Rasyid bertanya sambil mengelap rambutnya yang basah dengan handuk."Lauk kegemaran tuan Rasyid"."Lauk kegemaran itu apa?banyak lauk yang aku suka".Rasyid bersuara tanpa melihat Aisya sambil memakai pakaian yang tadi disiapkan Aisya.Kemudian dia menoleh kearah Aisya yang masih berdiri kaku tanpa menjawab soalan dari Rasyid."kau tak dengar apa yang aku tanya tadi?",Aisya kaku,kelu lidahnya tak mampu menjawab ketika Rasyid menatapnya dengan tajam.Merasa dirinya kecil dan tidak ada apa-apanya dihadapan Rasyid.

"Sudahlah,mati kita makan."Rasyid kasihan tpi tidsk mau menunjukkannya.Wajah dan nada suaranya masih tajam setelah melihat Aisya salah tingkah,Aisya melangkah mengekori langkah Rasyid menuju meja makan.Makan malam Rasyid berselera.Sudah beberapa hari dia tidak merasakan masakan Aisya.Sesekali ia melirik Aisya yang duduk disebelahnya.Selera Aisya tidak sebesar Rasyid,Dia kakukalau ada Rasyid disisinya.Dia tidak bebasuntuk melakukan apa saja.

Aisya sesekali mencuri pandang kearah lelaki yang sedang berselera makan disebelahnya.Hati Aisya bertanya-tanya.Siapakah dia sebenarnya?kerjanya,keluarganya?Benarkah dia sudah beristri?jika belum,siapakah kekasihnya?pasti dia punya pekerjaan yang bagus.Sepertinya dia orang kaya.Pasti orang berada.Kalau tidak,tidak akan aku berada disini.Kalau tidak,tidak mungkin dia sanggup membayar beratus juta kepada pemilik club.Tiba-tiba Aisya merasa sedih.Sedih bila dia berada di apartemen mewah karena 'dibeli' oleh Rasyid.Terlalu rendah harga dirinya.Terasa ingin menangis saat itu juga.Aisya menyabarkan hatinya.

Setelah makan malam,Rasyid melihat Aisya yang sedang membereskan meja makan.Rindunya akan masakan Aisya sudah terobati.Kini dia melepaskan rindunya kepada Aisya.Tatapan Rasuid meresahkan Aisya.Kehendak Rasyid tidak boleh dibantah.Cepatcepat dia bersembayang ketika melihat Rasyid serius melihat televisi.Malam itu Aisya hilang dalam oelukan Rasyid.Tapi Aisya terjaga dari tidurnya ketika bunyi gemuruh dan petir datang saling bersahutan.Ditangkupkan tangannya untuk menutupi telinganyaketika bunyi petir terdengar mengelegar.Matanya dipejamkan rapat,terbayang-bayang olehnya kisah masa lalunya...

Flaasback..
Terlihat olehnya seorang lelaki tegap terhuyung-huyung menghampiri dirinya.Lelaki itu berusaha mendekatinya..
"Ha...ha...ha...kemana kau mau lari!cepay kesini!".Aisya melihat seorang lelaki yang sudah menanggalkan pakaiannya.Aisya semakin gemetar.Peluh sudah membanjiri seluruh tubunya"Tolong Aisya paman.Nanti bibi tahu.Aisya akan menjerit kalau Paman tidak keluar!".Airmata Aisya semakin deras mengalir.Dia berusaha untuk lari tetapi lelaki itu semakin dekat,percobaan pertama dulu gagal dan kini dia tidak tau,Aisya ketakutan,Aisya menjerit tetapi malang tidak ada siapa-siapa yang mendengar.Hujan diluar semakin deras."aku sudah memelihara kau dan memberikan kau makan,aku sudah menyekolahkan kau.Sekarang kau mesti balas jasa aku.Cepat kesini!Bibimu yang tua itu tak ada.kau harus melayani aku.Cepat!"Aisya mencoba untuk melarikan diri tetapi tenaga perempuannya tidak sebanding dengan pamannya.Baju bagian dadanya sudah dilepas paksa oleh pamannya.Aisya berlari menuju kepintu keluar tetapi lelaki itu berhasil menangkapnya.Aisya bergelut berusaha melarikan diri.Lelaki itu berusaha mencumbuinya.Dia semakin lemah.Dia hampir menyerah,ketika tanganya secara tidak sengaja meraih vas bunga yang jatuh dari meja ketika dia tabrak tadi segera dia pukulkan kekepala pamannya,raungan kesakitan segera terdengar kemudian senyap ketika pamannya luruh diatasnya,pingsan.
Flasback end.

Gemuruh guruh dan petir berbunyi lagi.Dengan cepat dia memeluk Rasyid.Dia tidak sadar tindakannya.Pelukannya semakin erat.Dia ingin bersembunyi dibakik pelukan Rasyid.Dia ingin menghilangkan memori lama ketika pamannya mencoba memperkosanya.Dia merasa damai dalam pelukan Rasyid.Aisya merasa aman ketika Rasyid membalas pelukannya erat,semakin merapatkan tubuhnya kearah Rasyid,jantungnya yang berdetak liar semakin tenang.Aisya terlena dalam dekapan erat Rasyid.

Tbc...
Maaf klo ada typo,jangan lupa comment ya...😊😊😊,sorry kalau pendek...✌.

ISTRI BERASA SIMPANANWhere stories live. Discover now