6. Hukuman

87 14 3
                                    

"Yasudah sana, kamu saya hukum lari sampai jam istirahat selesai. " tegas bu Devi.

"Iye iye bu" sahut kenzo dengan muka betenya.

Saat ini ke empat cowok itu telat masuk kelas karena masih nongkrong di kantin pada jam pelajaran pertama.

"Jangan marah bu, ntar cantiknya ilang loh" goda kevin

"Cepetan" bentak bu Devi dan mereka berempat ngacir menuju lapangan. Sebelumnya mereka berempat berjalan menuju loker untuk mengambil seragam olahraganya.

"Lo sih pakek godain bu Devi segala, " Kevin melirik orang yang berbicara di sebelahnya. Farrel.

"Tau.. bu Devi sih marah marah mulu jadinya pengen godain"

"Aish"

Setelah mereka selesai mengganti seragam, mereka menuju lapangan.

"Ni kita mau langsung aja apa?" tanya Kevin polos.

"Ya menurut lo aja" jawab Farrel malas.

"Siapa tau mau nongki kek, boker, atau apa gitu. " tanya Kevin lagi.

"Serah lo aja deh vin"

Mereka tak menghiraukan ucapan Kevin, dan berlalu meninggalkannya menuju lapangan.

Dilain tempat Al berjalan tergesa-gesa menuju kelasnya setelah mengumpulkan tugas bahasa Indonesia dari bu Melly.

"Eh Al" Al berhenti melangkah sesaat, dan melihat siapa yang memanggilnya, ternyata bu Defi yang memanggilnya tepat di depan kelas IX IPS 4 kelasnya Melvin dkk.

"Iya bu" balas Al sopan

"Ibu minta tolong boleh"

"Minta tolong apa ya bu"

"Tolong kamu ke lapangan ya, jagain mereka ntar kalo kabur bilang aja sama ibu, ntar kalo udah jam istirahat suruh berhenti. "

'Mereka siapa? '

"Ooh, iya bu.. Tap-" ucapan Al terpotong.

"Ntar ibu izinin ke wali kelas kamu" potong bu Defi "udah buruan " suruh bu Defi

'Aish, kalo bukan guru ogah gue '
Omelnya di dalam hati.

"Siapa juga yang dihukum, nyusahin deh" gerutunya pada diri sendiri.

Sesampainya dilapangan dia melihat cowok berempat yang Al kenali.

Al melangkah menuju pinggir lapangan di bawah pohon yang terdapat kursi panjang, ia harus melewati tengah lapangan karena kursi itu berada di sebrang sana.

"Lo ngapain Al disini" tanya Farrel di sela sela larinya, tapi dia berhenti begitupun yang lain.

Al melangkah maju lebih dekat ke arah mereka. "Suruh jagain kalian biar nggak kabur"

"Lah, gue kira lo dihukum juga Al" kata Kenzo

"Enggak kok"

Belum sempat di antara mereka menjawab Al, Melvin sudah berlari lebih dulu, menghiraukan mereka yang mengobrol.

"Yaudah kita lanjut ya" ujar Farrel menyusul Melvin lari di belakangnya.

Al mengangguk. Mengangkat kedua bahunya acuh, bodo amatlah.

Tangan Al terlentang di sisi kanan dan sisi kiri kursi yang ia dudukki, mendengarkan lagu yang mengantun melalui earphone yang menyumpal kedua telinganya.

Al melihat arloji yang melingkar manis si pergelangan tangan kanannya, sudah dua puluh menit berlalu, Al bosan, dan ia memutuskan untuk ke kantin sejenak.

MuffedWhere stories live. Discover now