16. Alex vs Ralex (part 2)

1K 50 3
                                    

Alex makin kewalahan karena kemampuan Ralex lebih gesit daripada Alex. Saat ini, skor Alex dan Ralex adalah 1-3. Sedangkan, waktu permainan akan berakhir 10 menit lagi. Claudi yang duduk bersama Papanya menyemangati mereka berdua.

Akhirnya, waktu habis, Alex dan Ralex menghampiri Claudi yang sudah siap memegang dua botol air mineral dingin dengan kedua tangannya.

"Selamat ya Ralex, kamu jago banget deh" Claudi tersenyum bangga sambil memberikan handuk padanya.

"Thanks Claudi" Ralex mengacak-acak rambut Claudi. Hal yang sering biasa dilakukan juga oleh Alex. Alex yang melihat kemesraan Claudi dan Ralex pun terbakar api cemburu.

"sweety! kamu apa-apaan sih? handuk aku mana?!"

"lho? kenapa sih kamu? tadi kan aku udah kasih handuk ke kamu,"

"eh tuh, handuk kamu jatoh! makanya liat pake mata!" Sebelum Alex mengomel, Claudi menemukan benda yang dipinta kekasihnya, terjatuh. untunglah, dirinya tak jadi dimarahi Alex.

Muka Alex memerah padam, Alex terlihat sangat malu, ia pun berdiri meninggalkan kekasihnya bersama pria lain.

"Claudi?"
"yaa?"
"kamu gamau ngejar Alex?"
"lah, buat apa? emang aku ada salah sama dia? dia mah emang kayak gitu, biarin aja ah"
"haha polos banget sih" Ralex kembali mengacak-acak rambut Claudi.

"Hey, nak. Ayo kita cari makan, udah siang nih" Ucap Papa menghampiri Claudi dan Ralex.
"oke pa, aku beresin barang-barang dulu ya" Claudi dan Ralex mulai membereskan barang-barang dan memasukkannya ke dalam bagasi mobil.

"yuk, udah?" tanya Papa.
"udah pa, eh tapi Alex mana ya pa?"
"lho gatau, mungkin dia lagi ke wc? Papa sama Ralex naik duluan ya"
"Yaudah pa, aku mau nyari Alex dulu"

Aku berjalan menuju toilet, tapi aku menemukan kekasihku sedang duduk di bangku panjang sebelah parkir mobil.

"Alex? kamu ngapain? ayo, kita mau makan siang"
"hmm" Alex hanya menanggapi ucapan Claudi dengan gumaman. muka datar dan dingin. Claudi berdecak dalam hati dengan sikap childish kekasihnya itu.

"kamu kenapa?" Claudi Berdiri di depan Alex yang sedang duduk sambil memeluk bahu kekasih nya.
"nope"
"kamu cape? hmm?" Claudi memijat kening Alex dengan lembut.
"yess, i'm very very tired" ingin sekali rasanya Alex berteriak di depan Claudi bahwa ia cemburu, tapi suaranya tercekat di tenggorokan.
"i will always beside you, don't worry. everything's gonna be ok, right?" Claudi tersenyum sambil menarik tangan Alex untuk berdiri.
"no, you dont understand what i mean" Alex melepaskan tangannya dari Claudi sambil berkata dengan dingin.
Claudi menaikkan sebelah alisnya, terbingung sesaat. Sebelum menyusul Alex yang sudah berjalan mendahului nya menuju mobil.

∆∆∆

Ralex pun memarkirkan mobilnya di depan restoran seafood yang terkenal. mereka berempat pun turun lalu mencari tempat duduk yang pas untuk mereka.

"ayo, Ralex, Alex silahkan pesen"
"Claudi nya, pa?"
"kamu mah gausah makan" jawab Papa nya sambil tertawa. Ralex pun ikut tertawa dan meledek Claudi.
"kamu udah gendut gausah makan lagi haha" Ucap Ralex masih tetap tertawa. Alex yang merasa tersingkirkan oleh Ralex pun mendadak menciut. ia bagaikan supir pribadi mereka bertiga.

Setelah beberapa menit kemudian, pesanan mereka pun datang.
"nih, Lex Papa ambilin ya nasinya" Papa mengambil nasi yang tersedia di depannya ke piring Alex.
"so sweet banget deh, Papa sama Alex haha" Claudi dan Ralex pun tertawa.
"kenapa? kamu iri Claudi?" Papanya tertawa mengejek.
"Yee engga dong Pa, aku juga bisa nih!" Claudi mengambil nasi lalu memberikannya pada piring Ralex.
"nih, Ralex. makan yang banyak ya" Ucap Claudi tersenyum manis.
Ralex hanya membalasnya dengan anggukan dan senyuman. Alex yang menahan api cemburu menggerakkan giginya keras.

"kamu kenapa? lidahnya kegigit ya? ini minum dulu" Claudi menyodorkan gelas berisi teh manis hangat ke Alex.
"gaperlu" Ucap Alex menolak gelas yang diberikan Claudi, lalu ia pun memulai makannya itu masih dengan api cemburu.

∆∆∆

"Makasih ya, Ralex, Alex. Papa udah capek, mau masuk dulu" Ucap Papa saat mereka sudah tiba di rumah.

"oke pa siap" Ucap Ralex dengan senyuman.

"Yaudah, aku juga pulang deh Claudi, udah sore nih" Ucap Ralex.

"oh iya. hati -hati Ralex!" Claudi memeluk lengan sebelah kanan Ralex.

"Gue pulang ya, bro!" Ralex menepuk pundak Alex. lalu, ia pun masuk ke dalam mobilnya dan melaju cepat.

"Alex? kamu ga mau pulang? kenapa diem aja?"
Claudi menghampiri Alex yang masih setia duduk di kursi panjang teras depan rumah.

"apa urusannya?" Alex bertanya dengan dingin. sedari tadi juga Claudi merasakan sikap Alex yang dingin dan datar.

"ya kan aku cuma nanya, apa kamu mau nginep di sini? kamu boleh kok, nginep disini, tapi kamu harus kasih tau mami dulu okay? jangan buat beliau khawatir, trus hmm kamu tidur di kamar tamu, baju kamu juga ada kok yang bekas waktu itu, oh iya tadi mobil kamu abis dicuci lho sama pak--"

"stop!" kepala Alex terasa seperti mau pecah, mendengar ocehan Claudi yang tak henti-henti.
Claudi yang mendengar bentakan keras dari Alex pun langsung mengatupkan bibirnya rapat-rapat.

"jangan bersikap kayak anak kecil yang bisa bebas mainin perasaan orang!" Ucap Alex menatap tajam ke arah Claudi.

"justru kamu yang kayak anak kecil! kamu diem aja! lagi sariawan? bilang dong! gausah gengsi!" Claudi,membuat lelucon, ia pikir, ia bisa meredakan emosi Alex.

"ini bukan waktunya bercanda! listen! aku itu dari tadi siang garela, gasuka, kamu deket, ngobrol sama Ralex sedangkan kamu acuhin aku. Ralex tuh berasa jadi pacar kamu, aku capek Claudi. Sebenernya, sikap kamu yang masih childish. Kadang, aku harus ngontrol dan emosi aku untuk ga marah sama kamu, karena aku tau kamu kadang bersikap polos, tapi kamu pasti ngerti kan?"
Alex menarik napasnya setelah mengeluarkan segala uneg-uneg yang ada dalam pikirannya.

Claudi masih saja terdiam, matanya berkaca-kaca, ia semakin menundukkan kepalanya. takut melihat mata tajam Alex, biasanya yang ia lihat adalah sorot mata teduh yang terasa sangat menyejukkan.

"pikirin, kata-kata aku ya, maaf kalo udah ngebentak, aku pamit pulang dulu" Alex tersenyum sendu. tak ada respon dari Claudi, Alex bangkit dan mengacak-acak rambut Claudi.

"satu hal lagi, cuma aku yang boleh ngacak-acak rambut kamu, gaboleh yang lain apalagi Ralex" Alex berbisik tepat di telinga Claudi, nadanya pelan tapi sangat tajam dan tegas, mengisyaratkan bahwa ia serius.

"oh iya, titip salam buat ibu kamu ya, kalau beliau udah pulang" Alex tersenyum sekilas, ia tahu bahwa kekasihnya itu sedang berpikir dengan keras apa yang diucapkannya tadi.

Alex pun mengambil mobilnya di garasi dan keluar dari rumah kekasihnya itu.

aduh!! Alex marah banget tuh hehe, kasian ya Alex. Tapi Claudi juga tuh wkwk XD

haloha gaes! kalo ada yang mau kenalan sama Aku, silahkan add ID line: ndnrsha
nanti kita bisa sharing cerita atau curhat cowok juga boleh, hehe:D
*authorjomblo
oh iya, jangan lupa juga, follow ig: nidrsha

jadwal up: Sabtu/minggu

#tbc

You Are My PerfectWhere stories live. Discover now