Part 3

14.7K 660 8
                                    

"Ciehhh... Artis baru kita.." Ejek Jane, aku hanya mendengus kesal mendengar ejekan Jane. Janetta adalah sahabatku semenjak SMP, ia gadis manis dan cerdas tetapi sifatnya kadang menyebalkan. Seperti sekarang ini!

"Hahaha, foto bareng dulu donk.." Kata Dion yang sudah siap dengan ponsel di tangannya dan mengajakku untuk berselfi ria. Kalau Dion adalah sahabatku sejak SMA, kami duduk sebangku saat pertama kali duduk di bangku SMA, kami juga sekelas terus hingga kelulusan. Selain itu mama Dion juga sahabat mamaku, kalian pasti menduga mama Dion seorang selebriti juga.. Dan itu memang benar, mama Dion seorang artis sama seperti mamaku. Aku memang pernah mengatakan bahwa aku tidak tertarik untuk berhubungan dengan lingkungan mamaku, tapi itu pengecualian untuk Dion. Kami berdua memang tumbuh dalam lingkup itu, tetapi kami berdua sama-sama tidak tertarik untuk menjadi seperti orangtua kami. Karena kesamaan prinsip itulah aku dan Dion bisa bersahabat sampai detik ini, lagipula Dion sangat baik dan care pada orang lain.

"Ishhh.. apaan sih kalian.." Kataku sambil mendorong ponsel Dion menjauh.

"Jangan godain Della terus deh.." Ucap Rio yang baru saja tiba dan duduk di sebelah kursiku, aku bernapas lega akhirnya penyelamatku datang. Mario adalah sahabatku semenjak kecil, kami sudah bersama sejak TK, papa Rio seorang dosen dan pemilik universitas tempat kami kuliah saat ini, kecuali Jane karena ia tidak melanjutkan pendidikan ke bangku kuliah. Aku dan Rio memilih jurusan kuliah yang sama yaitu farmasi, sedangkan Rio mengambil jurusan arsitektur. Dan Jane lebih memilih mengambil sekolah tata boga.

"Hehehe, jadi mana nih oleh-oleh buat gue?" Ucap Jane, aku meletakkan tiga paper bag ke atas meja. Setelah kembali dari Bali tadi pagi, sorenya aku memang mengajak mereka bertemu di cafe untuk memberikan oleh-oleh. Saat tau aku akan ke Bali untuk syuting mereka atau lebih tepatnya hanya Jane dan Dion menitipi aku berbagai macam barang. Mereka bahkan tidak menghiburku yang harus terjebak ke dunia yang tidak aku inginkan itu. Hanya Rio yang menghiburku dan menenangkanku saat itu.

"Lohh.. Lohh... Mana titipan gue?" Kata Jane setelah mengobrak-abrik paper bag miliknya.

Aku mengernyit kebingungan, mengalihkan pandanganku pada paper bag miliknya. "Itu kan titipan lo. Pie susu, pia legong, kopi khas Bali, baju dan sandal JOGER." Ucapku. Seingatku dia hanya menitip itu saja.

"Terus mana tanda tangan Alex?????"

"WHAT???" Aku menaikkan suaraku satu oktaf, tanda tangan cowok itu??

"Iaaaa, pas lo bilang kalau syuting bareng Alex gue nitip buat mintain ttd dia kan. Lo tau sendiri kan itu ttd untuk hadiah sweet seventeen Amanda."

Ahh, benar! Jane meminta tanda tangan tuh cowok saat aku memberitahunya melalui WA waktu itu. Amanda adalah adik Jane yang akan berulang tahun minggu depan dan ia fans berat Alex. Jadilah Jane akan memberikan tanda tangan Alex sebagai hadiah. Gue benar-benar lupa!

"Gue lupa Jane, lo kasih hadiah lain aja deh..." Kataku.

"NO! Gue udah bilang akan kasih dia sesuatu yang berhubungan dengan Alex, terus gue kasih apaan? Dia udah punya semua foto Alex bahkan majalah yang berisi wajah Alex kecuali tanda tangannya... Please lo telpon dia mintain ttd buat gue, lo punya kan nomer dia?"

"Hmm, punya sih tapi males agh. Dia itu rese dan menyebalkan! Mending gue mintain tanda tangan yang lain aja, Sissy atau Bimo atau Carla?? Mau yang mana.." Kataku seraya menyebutkan nama-nama artis lain yang kemarin bermain FTV bersamaku, berhubung hanya mereka yang aku ketahui. Jika Jane menginginkan tanda tangan yang lain, mungkin aku bisa meminta tolong kak Kiki untuk memintanya.

"Amanda sukanya cuman Alex, Del..." Ujarnya pasrah.

"Wait, Alex itu siapa? Aktor kah???" Tanya Rio mengintrupsi pembicaraan kami.

Hello Selebriti! (COMPLETED- TERBIT DI GOOGLE PLAY BOOKS )Where stories live. Discover now