21 - Konflik

1.8K 180 1
                                    


Masa promosi sebagi sebuah grup baru memang cukup melelahkan. Tawaran apapun di terima oleh manajemen. Selain promo di TV dan radio, melakukan fan meeting, Electra juga ikut meramaikan acara off air di luar kota seperti Daegu dan Busan. Alin cukup merasakan penderitaan tampil di tengah musim dingin seperti ini. Tapi untungnya ia masih bisa menjaga kesehatannya.

Ibu Eun Ji, Yoo Jin atau Hye Ri sesekali mengunjungi apartemen mereka dan membawakan berbagai banchan atau makanan pelengkap yang bisa dimakan untuk beberapa hari. Biasanya berbahan daging sapi atau sea food seperti cumi atau gurita. Selain itu para ibu sering membawakan minuman kesehatan dan vitamin selain yang sudah disediakan oleh manajemen, yang tentu saja berguna buat anak anak mereka termasuk Alin dan Ella.

Ella dan Alin belum diikutkan pada acara acara show TV apapun seperti ketiga teman mereka. Eun Ji yang sudah menjadi anggota tetap Girls Power sering menghabiskan waktu dua hari setiap minggunya untuk syuting di luar kota, Yoo Jin dan Hye Ri sering bergantian menjadi bintang tamu dia acara acara show mingguan. Keduanya juga di tuntut untuk bisa tampil menarik agar penampilan mereka tidak sering di cut dari tayangan. Ketiganya tentu saja jauh lebih lelah dan tertekan dibanding Ella dan Alin.

Suatu hari Eun Ji pulang dengan wajah di tekuk. Dia langsung masuk kamar dan tidur. Ella dan Alin tidak berani mengusiknya. Sebagai anggota yang sering di rumah bila tak ada aktivitas grup, Ella dan Alin berusaha semampu mereka untuk memahami mood ketiga temannya yang beraktivitas secara individu di luar sana. Ella dan Alin mengisi waktu mereka dengan mengasah kemampuan bermusik mereka.

Alin kembali menekuni piano yang pernah ia pelajari sejak SD hingga SMP. Meski serba terbatas, Mama tetap menginginkan Alin untuk belajar musik karena ia tahu putri sulungnya itu sangat suka musik dan bernyanyi, sama seperti dirinya.

Sedang Ella lebih suka belajar gitar. Alin sebenarnya juga tertarik dengan gitar karena sewaktu di Jakarta, Om Dino pacar Tante Anya pernah mengajarinya gitar dan Alin lumayan bisa memainkan lagu yang sederhana, namun Pak Yoon memintanya untuk lebih fokus ke piano.

"Ella! Kenapa botol shamponya selalu lupa kamu kembalikan!" Jerit Hye Ri dari kamar mandi.

"Mian onni!" Teriak Ella dari ruang tamu. Alin menyikut Ella mengetahui bahwa gadis itu belum merubah kebiasaan buruknya. Ella hanya mengedikkan bahu dengan wajah menyesal.

"Onni, jangan sampai Hye Ri onni kesal. Dia paling tidak suka dengan semua yang berantakan." Yoo Jin bergumam dengan mata yang tak lepas dari layar laptop.

"Araso. Aku sudah hidup dengannya lebih dari setahun." Jawab Ella santai. Hye Ri memang pencinta kerapian. Ella yang sekamar dengannya selama hampir setahun tentu saja sangat mengerti dan berusaha untuk mengikuti standar seniornya itu, namun gadis itu seringkali lupa dengan kewajibannya untuk mengembalikan lagi barang yang ia pakai ke tempat semula. Dan itu sering terjadi di kamar mandi.

Namun sepertinya dugaan Yoo Jin benar, Hye Ri berjalan cepat dari kamar mandi dengan diliputi emosi dan langsung mendekati Ella yang sedang asyik di depan TV.

"Yaaa!" Jeritnya membuat Ella dan juga Alin serta Yoo Jin yang sedang asyik di depan laptop terkejut dan menghentikan aktivitas mereka. "Kamu harus belajar mengembalikan semua barang yang kamu keluarkan. Capek kalau setiap hari harus selalu dibilang." Napas Hye Ri naik turun karena emosi. Ella terdiam.

"Aku mengerti onni. Aku salah. Aku janji tidak akan seperti itu lagi." Ella berkata sambil menunduk. Hye Ri hanya mendengus pelan kemudian kembali ke kamar mandi.

Ella pun beranjak ke kamar. Gadis itu pasti sedih karena baru dimarahi di depan dua teman lainnya. Alin sempat melihat mata Ella agak berkabut tadi. Tapi Alin paham dengan amarah Hye Ri, Ella memang harus menghilangkan kebiasaan buruknya. Setiap kali ditegur Ella selalu meminta maaf tapi tidak pernah berubah.

INORE  [TAMAT]Where stories live. Discover now