(43) The Game of Love (versi prosa)

332 41 40
                                    


Di sini aku menatap keluar jendela dengan pikiran berkecamuk. Hujan deras mengguyur bumi dengan tanpa ampun.
Di sini aku memikirkanmu kasih, aku pemilik debarmu, kamu mencipta degup di dadaku hingga terasa cepat.
Seperti ombak dan pantai yang saling beradu kemudian menjauh lagi.
Tak habis memikirkan permainan apa yang sedang kau mainkan untukku? Hingga debarku berdetak lebih cepat dari biasanya.
Hukuman apa yang sedang kau putuskan untukku? Hingga hati ini seperti terpenjara dalam kesunyian dan tersiksa.
(Angga)

Kamu tahu sayang? Inginku sama denganmu,
percayalah...!!! Cintaku hanya untukmu, bersama denganmu ku merasa bahagia.
Namun hatiku berbicara lain, hatiku menulis dua nama. Namamu dan juga namanya !!
(Vanka)

Hey sayangku, sungguh kau telah meracuni setiap sel darahku hingga ku tak bisa merasakan pahitnya cinta.
Kau telah mengikatku dengan benang rindu dengan erat. Apa yang kamu mulakan pada permainan ini? Sungguh ku tak mengerti.
(Angga)

Maafkan, aku hanya ingin bermain di dalam hatimu.
Namun kamu terlalu kujerat hingga aku melupakan segalanya.
Melupakan bahwa kamu memiliki rasa, melupakan bahwa kamu adalah pemilik hati yang bisa merasakan sakit.
Sudahi saja kebodohanku, dan maafkan aku!
(Vanka)

Ini terlalu berat untukku, sungguh benang rindu ini telah mencengkeram dengan erat seperti terpasung oleh jerat cintamu.
Kau mencipta debarku menjadi pesakitan tak berdaya. Kau tebarkan luka hati ini hingga berjuta-juta perih yang ku rasakan.
Aku mati rasa KARENAMU !!!
(Angga)





Pengagum malam dan pengagum senja.

Angkasa dan Jingga bersatu dalam rajutan aksara.

(Tangerang-Semarang)

Kolaborasi dari kami Angga dan Vanka (vabinstar )

Hmmm....endingnya yang cewek mendua dan yang cowok tersakiti.
😂😂😂😂😂😂😂😂

Refleksi HatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang