Follow her quitely

101 8 4
                                    

Asa POV

Hai. Kali ini gue mau curhat. Mungkin agak alay, tapi bodo amat gue pengen curhat.
Dan gue udah curhat.

Gak lah.

Canda doang itu mah.

Jadi gue tadi kehilangan jejak si Anna. Gue mutusin buat nungguin dia dikelas, lebih tepatnya diaebelah pintu kelas.

Nah kebetulan dia dateng sambil senyum-senyum gak jelas. Gue hadang didepan pintu.

"Apaan?" tanya Anna

"Lo tadi kemana sih. Suruh nungguin juga."

"Eh, gue udah berenti ya dideket tangga. Lo aja yang nyelonong ninggalin gue. Mata lo kayaknya perlu dibawa kedokter deh"

"Ya sorry kalo gue yang ninggalin lo."

"Ya gapapa"

"Eh? Tumben gak marah-marah"

"Lagi seneng"

Kali ini gue gak suka sama senyum senengnya Anna. Ntahlah gue juga bingung.

Pertama kali, pas liat senyumnya, jujur aja rasanya agak jijik gimana gitu. Terus waktu pulang kerumah, gue masih keinget sama senyum enegnya itu. Dan pada akhirnya gue seneng bibirnya itu buat lengkungan keatas. Gue seneng liat dia senyum.

"Woi ngelamun aja lo." protes Anna.

"Iyanih."

"Gak tau apa bel udah bunyi"

"Gurunya dateng bego!" pekik Anna langsung nerobos masuk. Gue juga ikutan lari ketempat duduk.

Kelas hening sampe gurunya dateng.
"Anak-anak, saya ada urusan di dinas sebentar. Kalian kerjakan halama 30 dibuku, dikumpulkan. Anna!"

Gue kaget karena nama Anna dipanggil sama guru itu. "Ya bu?" Anna tanya.

"Bawain bukunya keruang guru setelah pulang sekolah. Get it?"

"Get it" balas Anna.

Gurunya pergi dengan santai saat semua siswa tegang.

"SHIT! SHE'S FREAKIN' ME OUT!!!" teriak Anna tiba-tiba.

"Ini telinga dan masih berfungsi. Bisa gak kalo teriak gak ditelimga gue?" tanyaku.

"Sorry" aku suka caranya mengatakan sorry dan memperlihatkan deretan giginya.

"So. Did you bring the book?" tanyaku

"I did. Here"

Kami berdua mengerjakan tugasnya secepet mungkin. Sambil ngobrol gajelas, teasing each other, well not bad Anna.

"Hey where will you going?" tanyaku saat Anna berdiri mengumpulkan tugas, dan berbalik menuju keluar kelas.

"Not your bussines mr. Butterfield" dia langsung pergi. ah sialan.

Gue langsung ikutin dia. Dia pergi ke taman dan duduk dibangku taman. Dia nungguin orang keknya.

Pas saat ada orang dat- OH SHIT! That's Thomas! Her crush. Shit!.

"Well. Kelasmu tidak ada guru?" tanya Thomas.

"Seperti itulah. Jadi kau mau ikut?" tanya Anna.

Mereka kemana?

"Sure. Kemanapun aku bisa move on"

Mereka pergi dari taman, naik tangga buat ke rooftop. Mereka ke rooftop, ngapain?

Jangan-jangan si Thomas mau..

Aih gak mungkin lah. Orang keliatannya orang baik-baik. Yakali kalo Anna. Pfftt! Sorry An.

"Kau biasa kesini?" tanya Thomas saat udah sampe ke rooftop. Ganyangka gue ngikutin mereka sampe kesini.

"Yea. Tadi aku sempat kesini bersama seseorang sebelum ketaman dan bertemu denganmu"

"Siapa?"

"Asa. My deskmate. Why?" tanya Anna.

"No. Just.. Nothing"

Hening diantara mereka. Rambut Anna ketiup angin bagus banget gila. Makin cantik kalo gitu. Wkwk.

"Kira-kira kak Tom tau gak siapa yang ngirim surat itu?" tanya Anna.

"Engga. Eh tapi aku bawa ini tadi" Thomas ngeluarin kertas yang udah lecek banget ters dikasih ke Anna.

"Well. Um kukira ini dari angkatanku" kata Anna.

"Aku akan sangat senang bila bertemu dengannya"

"You did" kata Anna.

Thomas noleh ke Anna sambil sinisin Anna. Wajahnya terkejut. Iya sih dia ganteng, tapi biasa aja kali kalo kaget.

"Kamu?" tanya Thomas.

Anna cuman ngangguk. Gue 100℅ yakin Anna tersenyum canggung. Pokoknya akward banget mereka.

"Kapan kau mulai mengirimnya?"

"Sejak pertama kali kau menemukan surat dilokermu"

"But it's about 2 years ago. You muat be kidding me"

"No i'm not. 2 years ago, so long time to make you understand. But, somehing hit me when i know you have a girlfriend. But i'm not giving up. I hope someday you reply it. Then you broke up with Rere. Something hit me again. I feel guilty.Sorry"

Gue harus sembunyi anj.

Temen Chat - A.B ✔Where stories live. Discover now