Rooftop

62 6 0
                                    

Bell istirahat udah bunyi dari tadi, dan sekarang gue masih nungguin Thomas dirooftop. Ini sebenernya yang ngajak janjian siapa sih?

Gue WA lagi dia

Me: udh dirooftop
Me: jgn buat aku kyk orang jones

Thomas: otw.

Gue tungguin dia lagi tapi galama ada WA dr Asa.

(Mulmed)

Gue bales

Me: Iyyaaaa

Dan Thomas dateng dengan nafas terengahnya.

"Dari mana?" tanya gue.

"Abis dari kantin. Udah lama ya?. Sorry deh"

"Gak. Gakpapa" kata gue.
Untung sayang. Gue menghela nafas panjang

"Jadi?" tanya gue

"Lo tadi dicium Asa dikoridor ya?" tanyanya. Bikin gue keselek ludah sendiri.

"Uhuk-uhuk apa?!" pekik gue

"Lo-" gue potong

"Ya engga lah. Mana mungkin"

"Ini apa?" Thomas tunjukin gue foto pas Asa ngedeket ketelinga gue dikoridor tadi pagi.

Gue ngakak seketika.

"Aduhh. Itu tadi Asa bisikin sesuatu ketelinga gue. Aduh jangan salah paham deh"

"Oh kirain"

"Jadi ceritanya cemburu?" tanya gue ngegoda Thomas.

"Apa sih lu. Engga tau. Sok tau lo"

"Iya aja deh" gue terus senyum setelah ngomong gitu.

"Udah gaada yang mau diomongin lagi kan?. Gue balik ya" pamit gue sambil berdiri mau keluar dr rooftop.

"Yah jangan la. Disini aja dulu" Thomas pegangin tangan gue.

Gue muterin bola mata. Apasih yang engga buat lo.

"Tapi gue laper" keluh gue

"Mau kekantin?" tanya Thomas. Gue geleng.

"Lah katanya laper"

Gue duduk lagi. "Gue udah nitip coklat sama Asa" kata gue.

Dia ngangguk. "yaudah suruh kesini aja"

Gue nge WA Asa lagi

Me: kesini lo dugong gw laper

Asa: lo dmn upil?

Me: atap biasanya.

Asa: ok.

"Otw dianya"

Ga lama Asa dateng.
"Nah. Makasih lo ya. Nih" gue kasi uang buat ganti uang Asa yang dibuat beli coklat sama air mineral.

"Gausah. Gue ikhlas kok" kata Asa sambil senyum. Gue meleleh ini lama-lama.

"Udah bel belum tadi?" tanya gue ke Asa.

"Belum deh kayaknya" Asa cek hp gue juga. Ternyata masih jam 9.35. 5 menit lagi masuk.

Gue makan coklatnya, gue juga nawarin coklatnya ke Asa sama Thomas. Tapi ditolak, yaudah. Gue makan sendiri aja.

"Pinjem hpnya" gue ngomong ke Thomas. Thomas kasi gue hpnya.

"Liat deh. Masa lo dikira cium gue sih" gue tunjukin fotonya tadi ke Asa. Thomas udah ngerebut Hpnya.

Gue sama Asa saling pandang mengkerutkan dahi. "Jeles kali" kata Asa

"Ngaco lo"

"Ceritanya udah move on?" tanya gue.

"Iyalah, sekarang gue suka sama cecan" gue diem seketika, cuma senyum tipis yang terlukis dibibir.

"Oh ya? Siapa?" tanya Asa. Duh Asa.. Lo bisa gak sih gak memperburuk suasana?

"Ada orangnya. Adik kelas sih. Namanyaaa privasi gue"

KRIIIING

"Ace, balik kelas yuk. Udah bel. Kita duluan ya" gue berdiri diikuti asa juga Thimas gue ngomong gitu cepet banget. Kenapa? Karena gue gak mau nangis didepan Thomas.

Gue turun dari rooftop bareng Asa. Wajah gue melas absurd gimana gitu. Gue diejekin Asa.

"Kenapa lo. Kek orang patah hati aja"

"Emang udah patah dari sananya" gue jalan cepet ngejauh dari Asa.

Gue lupa kalo misalnya ini masih ada ditangga. Ya gue jatoh. Didepan banyak orang.

Temen Chat - A.B ✔Where stories live. Discover now