7. Difficult

2.5K 367 9
                                    

Haiii kalian :*

Happy reading yaaa~~
Maapin kalo banyak typo 😆

-***-

Pria paruh baya yang baru saja selesai berkutat dengan laptopnya menerima telpon dari seseorang yang membuatnya segera mengangkat.

"Bagaimana?" Tanyanya langsung ke point. Sebenarnya Pria itu tak pernah suka dan tak bisa dalam hal berbasa-basi.

"Maafkan aku hyung, sudah 2 hari aku kehilangan jejaknya. Entah dimana dia selama 2 hari." Jawab orang disebrang sana.

Pria paruh baya itu memijit pelipisnya. Kepalanya terasa berat belakangan ini. Entah itu tentang pekerjaan atau seseorang yang selalu ia awasi dari kejauhan.

"Hyung? Hyunshik hyung kau masih disana?" Tanya pria disebrang telpon.

Hyunshik menatap foto keluarganya yang ia pajang di kantornya, tatapannya kosong dan penuh kerinduan.

"Cari dia dan terus awasi. Tapi Junyoung-ah, jangan sampai kau ketahuan dan jaga kesehatanmu."

"Baiklah, aku akan melaporkannya padamu nanti."

Sambungan telpon terputus dengan pria bernama Junyoung yang mematikannya.

"Appa beritahu aku dimana kakakku."

Pria bernama Hyunshik itu menatap anak bungsunya aneh. Bukankah ini masih jam sekolah? Lalu mengapa anak bungsunya sudah berada di kantornya?

Hyunshik berdiri menghampiri anak gadisnya, "Mengapa kau kesini? Ini masih jam sekolahmu."

"Dimana kakakku?" Jungmi mengulangi pertanyaan yang sama seperti beberapa hari lalu.

Sebenarnya gadis itu mencoba mencari data dan bukti bahwa kakaknya dipindahkan kemana. Hanya saja sudah semua sudut rumah ia cari, gadis itu tak menemukan apa-apa.

Hyunshik menggapai bahu anaknya dan menatap kedua mata itu dalam, "Dengar nak, ini demi kebaikannya. Jangan sampai kau mencarinya. Dia bukan kakakmu lagi Mengerti?"

Dahi Jungmi mengerut, ia melepaskan tangan ayahnya dari bahu miliknya. Emosinya tersulut mendengar pengakuan terang-terangan dari ayahnya.

"Kebaikan katamu? Aku tahu kau membuangnya. Appa sadarkah kau bahwa oppa juga anakmu."

Tangan Jungmi terkepal di kedua sisi tubuhnya. Mengetahui bahwa ayahnya tak lagi menganggap kakaknya sebagai anak, membuat gadis berusia 16 tahun itu marah.

"Terserah apa yang kau katakan, aku akan mencari nya dimanapun dia. Meskipun kau tak mengakuinya, tetapi ia tetaplah kakakku. Oppa tetaplah anakmu sampai kapanpun."

Jungmi menarik napasnya sekali dan menatap tajam mata ayahnya, "Jangan salahkan aku jika aku kabur dari rumah Appa."

-***-


Yeri tersenyum senang.

Senang karena ia berhasil membuat wajah datar Jungkook tertawa.

Selama ia hidup ia selalu berusaha membuat orang-orang disekitarnya tertawa. Entah itu karena tingkah konyolnya atau pertanyaannya yang kelewat polos.

Yang Yeri inginkan adalah orang-orang disekitarnya bahagia.

Karena baginya, dengan senyuman dan tawa sudah cukup membuat orang-orang merasa lebih ringan pada beban hidupnya.

Setidaknya itu cukup untuk pemikiran Yeri.

Dan sekarang ia teh membuat orang yang paling ditakuti seluruh siswa sekolah ini tertawa.

Lost Mind [TAMAT]Where stories live. Discover now