Play ?

3.5K 392 167
                                    


Warning : KookV versi chibi, Ooc, bad diction, humor dikit plus garing, read summary first then if you DON'T LIKE DON'T READ!






JIN POV



.
Aku tersenyum memandang mereka, mereka terlihat begitu lucu. Adikku satu-satunya yang selalu menampilkan wajah datar itu tampak senang dengan anak laki-laki yang sedang bermain bersamanya.

Mereka tampak membentuk sebuah rumah-rumahan dari pasir, mereka hampir berhasil, namun seketika rumah-rumahan itu runtuh, membuatku tertawa.

Jahat juga sih, tertawa di atas penderitaan mereka, namun tingkah mereka yang sangat serius membangun rumah tadi dan berakhir dengan runtuhnya rumah tersebut membuatku tak bisa menahan tawaku.

"Tuhkan! Ini kalena kamu Kookie!" tuding anak kecil itu-Taehyung-kepada adikku. Adikku tak mau kalah, ia berdiri, mengepak-ngepakkan bajunya dan menatap marah pada Taehyung.

"Kenapa kau menyalahkanku?!" bentak Kookie pada Taehyung. Aku melirik Taehyung yang matanya berkaca-kaca, gawat. Pasti Taehyung akan menangis.

"Hiks … hiks … hwaaa!" Tuh 'kan. seperti apa yang telah kuprediksi, Taehyung pasti menangis.Anak laki-laki -Taehyung- itu memang sensitif jika dibentak. Aku segera menghampiri keduanya, mencoba untuk menenangkan Taehyung yang kini berada di pangkuanku.

"Sudahlah, jangan menangis. Minta maaflah, Jungkookie !" perintahku pada Jungkook. Namun Jungkook membuang wajahnya, imut memang, tapi perilaku itu sedikit membuatku kesal.

"Jin hyung selalu saja membela Taetae!" Aku memandang Jungkook yang berbicara dengan wajah yang terlihat kesal imut itu . Taehyung tetap menangis, membuatku bingung. Yang satu keras kepala, yang satu cengeng, apa yang harus kulakukan? Tatapan Jungkook kini beralih pada Taehyung dan menatapnya dengan tajam. Apa-apaan ini? Kenapa adikku bertingkah sok dewasa?

"Lebih baik kau menikah saja dengan Jin Hyung!" Heee?! Mataku membelalak lebar saat mendengar perkataan Jungkook. Bagaimana bisa seorang anak berumur lima tahun berbicara seperti itu? Dan parahnya, tangisan Taehyung menjadi lebih kencang, membuatku panik. Aku celingak-celinguk, ayah, ibu,Baekhyun eomma dan Chanyeol appa sudah menghilang beberapa saat yang lalu, meninggalkanku sendirian bersama Jungkook dan Taehyung.

"Hiks … tapi aku suka sama Kookie!" rengek Taehyung. Aku membulatkan mataku sekali lagi. Kenapa Taehyung juga ikut-ikutan? Taehyung melompat dari pangkuanku dan memeluk Jungkook . Wajahku memerah melihatnya, sadarkah kalian, wahai para bocah, bahwa apa yang kalian lakukan itu merupakan sesuatu yang memalukan? Bukan hanya wajahku, aku melihat wajah Jungkook juga merona. Ternyata adik kecilku itu mengerti apa yang mereka lakukan saat ini.

"Kalau suka padaku, kau jangan menangis!" Taehyung mengangguk mendengar perkataan Jungkook dan tesenyum kecil , menampilkan senyum rectanglenya yang khas itu .

Aku sweatdrop melihat tingkah mereka, jadi aku benar-benar tidak dibutuhkan di sini? Karena merasa tak dibutuhkan, aku segera menjauhi mereka, kembali ke tempat dudukku. Aku sebaiknya mengawasi mereka dari jauh saja. Aku melihat mereka bermain lagi, melanjutkan permainan mereka tadi. Membuatku mendengus, dasar bocah.

Aku melirik Taehyung yang mengisi pasir di sebuah botol, aku penasaran apa yang mau dilakukan bocah itu. Mataku terbelalak saat Taehyung menyirami punggung Jungkook dengan pasir tersebut. Namun bukannya marah, Jungkook malah tersenyum senang. Apa yang mereka lakukan?

"Jungkookie, aku gosok punggungmu yah…"

Gubrak!

Aku seketika terjatuh dari kursi. Jadi mereka main mandi-mandian(?) sedari tadi? Mereka ini benar-benar anak berumur lima tahun atau anak berumur dua puluh tahun?! Aku memandang sekeliling, orang-orang di taman itu menatapku dengan pandangan heran.

Play ? Where stories live. Discover now