Kiss

2.4K 274 36
                                    

~Ciuman~

.
DON'T LIKE DON'T READ
Happy reading ;)
.

Kediaman Keluarga Jeon

Hari ini Jeon Luhan nyonya pemilik kediaman Jeon sedang duduk santai didepan teras rumahnya untuk menenangkan diri supaya tidak marah karena kalau sampai marah perjuangannya ke-Eropa ! Ditekankan sekali lagi EROPA! untuk perawatan kulitnya yang sedikit menua ketularan Jin (Jin:WOYYY) takut akan sia-sia.

Tapi itu sepertinya benar-benar akan sia-sia karena...

"EOMMAA / Luhan EOMMAA " Yup! Teriakan dua anak kecil berbeda rambut, mata, gender tapi masih sama-sama manusia yang sedang memanggilnya. Dengan lincahnya kedua bocah itu berlari ke arahnya.

"Ehh, Kookie , Taetae ada apa ? " Tanyanya.

"Eomma Kookie sama Taetae mau tanya , Eomma pernah berciuman?" Jungkook bertanya balik dengan wajah polosnya.
.

.
Luhan Pov

"Ehh, Kookie Taetae ada apa ? " Tanyaku.

"Eomma! Kookie sama Taetae mau tanya , eomma pernah berciuman?"

Deg!

Mataku terbelalak mendengar pertanyaan polos kedua anak ini bahkan aku bisa mendengar jantungku sudah berdebar-debar tidak karuan 'Ya Tuhan apa y-yang dikatakannya barusan ci-ciuman? kenapa? kenapa bisa anakku yang masih polos ini berkata seperti itu dari mana dia-"

Normal POV

.

"Ko-kookie darimana kau ta-tahu soal ci-ciuman itu?"Tanya Luhan pada Jungkook dan Taehyung yang hanya menatapnya tidak mengerti, melihat raut wajah Luhan yang tiba-tiba berubah drastis lain dengan pasangan kookv , lain pula dengan Luhan, mukanya sudah memerah menahan amarah.

"Oh~begini Eomma." Jawab Taehyung mantap...

Flashback

"Jungkookie anterin Taetae yuk, beli es krim ditaman!" Ajak Taehyung.
"Boleh"Jawab Jungkook sambil berjalan mendahului Taehyung.

Setelah mereka membeli es krim mereka pun memutuskan untuk jalan jalan sebentar, lalu mata Taehyung terpaku pada sepasang manusia yang sedang saling menempelkan bibir mereka.

Taehyung memiringkan kepalanya imut pertanda tidak mengerti dan akhirnya memutuskan untuk bertanya pada Jungkook.

"Lihat Kookie, lihat! ada yang lagi makan bibir!" Seru Taehyung.

"mana?" Balas Jungkook malas.

"Itu tuh yang rambutnya hitam , pundaknya kayak papan itu lohh . Kookie itu bukanya Jin hyung yah?"

"Ehh, iya!tapi lagi ngapain ya."Jungkook yang tadinya malas jadi antusias mendengar nama kakaknya.

"justru itu aku mau tanya,"Kata Taehyung.

"tanya ke paman itu saja yuk!"Tambah Taehyung.

"Hmm."Gumam Jungkook sambil mengagguk.

Keduanya berlari kecil ke arah paman berambut putih tersebut mata penuh harap.

"Paman-paman apa aku boleh bertanya?" Pinta Taehyung .

"Oh hai adik manis boleh kok, mau tanya apa?"Kata paman itu dengan tersenyum.

"Paman lihat gak orang yang lagi makan bibir itu? Kenapa mereka makan bibir"Kata Taehyung sambil menunjuk kearah Jin yang sedang berciuman.

Mata paman itu pun terbelalak namun tak lama kemudian ekspresi kembali dan sekarang diiringi senyum kegelian.

"Oh itu namanya berciuman."

"Berciuman? Kok makan mulut sih,emang enak apa?" Tanya Jungkook.

"iya emang enak?"Sambung Taehyung.

"TENTU SAJ-"Teriak paman itu namun segera ia hentikan karena banyak pasang mata yang melihat kearahnya seolah berkata(kau ingin kucincang menjadi potongan potongan kecil lalu kurebus setelah it-#Readers:STOOPPP kok jadi gore sih Author:hehehe)rata rata seperti itulah yang ada dipikirannya.

"Tentu saja rasanya sangat menyenangkan dan me-ah sudahlah lebih baik kalian tanya saja ke orang tua kalian, paman mau menyelesaikan urusan penting dirumah dengan istri paman dulu yah"

Perkataan paman itu terpotong saat dia menyadari bahwa ia sedang berbicara pada anak kecil lalu pergi setelah mengatakan ada urusan bersama istrinya ia berjalan dengan seringaian mesum diwajahnya.

"Kalau gitu kita tanya ke Luhan Eomma saja yuk"Usul Taehyung.

"Iya."Jawab Jungkook.

.

Normal Pov

"Gitu Luhan Eomma."Taehyung pun mengakhiri ceritanya.

"Tapi tadi waktu kita nyobain ternyata beneran manis lho~ , eomma harus nyobain deh."Kata Jungkook yang menambah keterkejutannya Luhan.

"Ci-ciuman."Pasti Luhan sambil memastikan apa yang anaknya katakan berbeda dengan perkiraannya.

"Yup."Jawab keduannya.

"O- oh~ begitu yah, kalau gitu tolong panggilkan Jin hyung kemari yah!" Pinta Luhan dengan senyuman yang dianggap pasangan KookV manis padahal sudah banyak aura hitam yang keluar dari tubuh Luhan bahkan pelayan dirumahnya langsung ngacir keluar rumah.
















-THE END-
.
.
.
.

A/N:
Huftt... akhirnya selesai juga setelah 2 jam memikirkan alurnya dan sekarang kalian bisa lihat sendiri gimana hasilnya dan hasilnya adalah... -semoga enggak- hancur. Jangan lupa vommentnya yaaa.... Terimakasih sudah mau mampir .



























































.
.
_::OMAKE::_

"Aku pulang ." Suara seorang pemuda mengucapkan salam saat memasuki rumahnya.

"Selamat datang Jin-ie" Jawab Luhan dengan senyum yang dibuat-buat dan terlihat mengerikan bahkan cuaca diluar mendukung menjadikan backround yang cocok untuk dijadikan sebuah film Horor.

"Ke-kenapa eomma melihatku seperti itu a-aku kan tidak pulang terlambatkan?" Jin memastikan sambil melihat kearah jam dengan gemetar.

Dahinya mengernyit heran karena saat melihat jam bahkan dia pulang lebih awal'kalau seperti ini pasti ada sesuatu yang terjadi' Batinnya.

"Berapa umurmu sekarang Jin?"Raut wajah Luhan sekarang berubah menjadi dingin.

"Li-lima belas."jawab Jin gugup setelah melihat wajah eommanya berubah.

"Lalu apa boleh pemuda berumur 15 tahun berciuman?" Jin memicingkan matanya.

-DEG!

Jin tersentak mendengar ucapan eommanya 'MAMPUS AKU'batinnya berteriak gelisah.

"Ta-tapi tadi a-aku hanya-"

"Masuk ke kamar eomma!"peritah Luhan.

Sebelum Jin masuk ke kamar Luhan untuk diceramahi , di dapur dia melihat adiknya sedang menjilat pipi Taehyung yang berlumuran es krim.

" Eomma itu Jungkook-"

"MASUKKK!"Perintah Luhan mutlak.

Jin yang mendapatkan perintah mutlak dari ibunya segera mengambil langkah seribu untuk masuk ke dalam kamar wanita yang telah mengandungnya itu.

Dan kalian sudah pasti bisa menebak sendiri apa yang akan terjadi...

"JIN SEHARUSNYA KAU BLA BLA BLA BLA-"

'Betapa malang nasibku disaat dimarah ibu' Batin Jin bernyanyi sambil meratapi nasibnya kini.

POOR JIN
.
.
.
-BENAR-BENAR THE END-

Play ? Where stories live. Discover now