Prolog

13.2K 654 26
                                    

Aku tidak pernah menyesal mencintaimu atau takdir yang mempertemukan kita. Hanya waktu yang terlambat mempersatukan kita, dan membuatku sedikit menyesalinya.

Aku mencintaimu. Kau mencintaiku. Tapi mengapa semuanya rumit. Seperti tidak ada celah untuk kita melangkah bersama.

Aku bukan apa-apa tanpamu. Kau tidak ada apa-apanya tanpa diriku. Tujuan hidupku kini hanyalah dirimu. Kau rasa bahagiaku, kau juga rasa sakitku.

Maaf jika aku tidak memilihmu saat itu. Bukan karena aku tidak menginginkan atau mencintaimu. Tapi karena dia lebih dulu ada di hidupku.

Tolong jangan membenciku, tolong mengerti aku. Berilah aku sedikit waktu, semua lukamu akan terobati bila kau pahami jalan pikiranku.

Perlahan tapi pasti, kau akan mengerti. Bagaimana rapuhnya hatiku saat kehilangan dirimu.

Tolang jangan membenciku.
-Sean

°°°

Aku tidak tahu dosa apa yang telah aku lakukan dikehidupan sebelumnya sehingga Tuhan menghukumku seperti ini.

Aku terjerat hubungan pernikahan dimana akulah orang ketiganya, bangga? Bahagia? Tentu tidak. Aku juga seorang wanita mana mungkin aku bahagia diatas luka wanita lain. Seburuk apapun wanita itu dia tetap seorang wanita, dan sebaik apapun aku akan jauh lebih buruk dari pada dia.

Menjadi orang ketiga dalam sebuah hubungan bukanlah sebuah kebanggaan, melainkan sebuah hukuman yang akan aku jalani.

Jika diluaran sana wanita bangga menjadi istri kedua, tetapi aku justru menyesalinya, karena hinaan, cemoohan, serta makian, sudah menjadi nyanyian wajib yang akan selalu aku dengar.

Dalam sehari semuanya berubah, keceriaan dan tawaku berubah menjadi tangisan, dan sakit hati yang entah dimana letak ujungnya.

Kemarin semuanya baik-baik saja, tetapi hari ini dan seterusnya akan menjadi beban hidupku. Kenyataan yang baru saja menghempaskan aku kejurang terdalam kehidupan ini.

Pernikahan yang seharusnya penuh kebahagiaan justru berbanding terbalik dari anganku selama ini. Dinikahi pria yang tidak mencintaiku, dan dijadikan istri kedua olehnya adalah sebuah duka untukku.

Aku mencintainya tapi aku juga membencinya. Membenci keadaan yang tidak berpihak padaku. Aku terus disambut oleh luka hati yang kau ciptakan, dan entah kapan luka itu akan sembuh.

Takdir dengan santainya mempermainkan aku.
-Krystal

°°°

Menjadi istri kedua dari seorang pengusaha sukses bukanlah keinginan dari seorang gadis belia yang belum genap berusia 18 tahun. Takdirlah yang membuat mereka bertemu, hingga akhirnya mereka berdua terikat dalam hubungan suci pernikahan.

Tidak ada niat untuk seorang Isabella Krystal Lynelle menjadi perusak dalam kehidupan rumah tangga Sean Marvell dan Irene Hilary. Semua itu karena takdir yang menentukan.

Tidak pernah sedikitpun terlintas diotak dan pikiran Krystal untuk menikah disaat dia saja belum menyelesaikan sekolahnya, apalagi sampai menjadi istri kedua dari seorang Presiden Direktur tampan dari XAVIER Holdings. Yang memiliki kecerdasan dan ketajaman dalam mengambil peluang bisnis.

Krystal tahu benar perasaan wanita, jangankan dimadu sekedar melihat suami mengobrol dengan wanita lain saja rasanya sudah sangat menyakitkan.

Drama rumah tanggapun dimulai.

Irene, harus membagi suaminya.

Tidak. Bukan membagi karena Sean tidak pernah jadi milik Krystal selama pernikahan.

Lalu, akankah Krystal bertahan menjalani rumah tangganya dengan Sean yang penuh banyak sifat dan Irene yang selalu ingin memisahkan mereka?

The Second WifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang