β

7 0 0
                                    

Bara Pov.

"Selamat pagi om, tante" sapa seorang laki-laki yang sepertinya masih duduk dibangku SMA.

"Pagi sayang" jawab Mama ramah.

"Mari masuk!" ajaknya. Kami pun mengikutinya. Rumah ini lumayan berbeda dengan rumah kedua orang tuaku yang luas dan terkesan megah. Saat aku memasuki rumah ini rasanya hangat disambut dengan kesederhanaannya. Aku masih memperhatikan arsitektur dan interior rumah yang tidaklah luas dan megah namun memberikan suasana hangat dan nyaman ini, hingga suara seorang perempuan yang suaranya tidak asing ditelingaku, memanggil namaku.


"Kak Bara?!"

Suara itu, sorot mata itu, wajah manis itu, aku sangat hafal dengannya. Ya. Dia adalah Calista Andromeda. Tapi kenapa..?

"Calista..?!" aku tidak kalah terkejutnya dengannya.

Air mata lolos begitu saja dimatanya yang indah. Membuatnya dengan cepat memalingkan wajah dan menghapus air mata itu agar tidak diketahui semua orang. Tidak! Ini tidak boleh terjadi!

Flashback On

"Eh gilak! Anak siapa tuh? Culun banget!" Kata Riky yang diikuti tawaan dari teman-temannya.

Bara yang tidak tau siapa yang dimaksud mereka akhirnya bertanya pada salah satu temannya.

"Siapa, No?" Tanya Bara pada Eno.

"Itu tuh! Anak yang pake kacamata sambil bawa buku tebel-tebel tuh!" Eno menunjukkan gadis culun yang mereka tertawakan. Gadis itu menggunakan seragam putih biru yang terlihat kebesaran di tubuhnya.

"Mangsa empuk nih!" Ucap Aldo.

Yang dimaksud dengan 'mangsa' adalah korban bully. Gerombolan Bara, Riky, Eno, dan Aldo memang dikenal sebagai tukang bully di sekolah. Mereka bersekolah di Star Senior High School yang satu gedung dengan Star Junior High School.

"Ga kasian lo? Dia kan masih SMP, murid baru lagi" ucap Bara.

"Lah! Tumben lo kasian, biasanya juga lo paling sadis kalo bully orang, apalagi masih SMP" sanggah Riki disambut tawa oleh Eno, Riky dan Aldo.

"Terserah kalian lah. Lagi males gue" balas Bara.

Akhirnya mereka membully Calista, hingga sudah satu minggu berlalu. Calista merasa takut sekali untuk bersekolah, karena setiap hari dia selalu di bully disekolah.

Setiap hari dia merasa tertekan karena tidak ada yang mau berteman dengannya dan dia selalu dianiaya oleh kakak kelasnya.

"Heh cupu! Sini lo!" Panggil Aldo dari kejauhan.

Calista mau tidak mau berjalan menuju Aldo atau dia akan tambah dipermalukan didepan seluruh siswa.

"Cepet dong!" Teriak Aldo yang tidak sabar dengan Calista yang jalannya sangat pelan. Calista mempercepat langkahnya. Tangannya terkepal disamping tubuhnya menahan getaran tubuh yang ketakutan.

Dengan tidak sabar, Aldo menariknya menuju gudang yang terletak di belakang sekolah mereka. Di depan pintu gudang ada Eno dan Riky. Calista sangat ketakutan, dia menggenggam buku-bukunya dengan sangat erat. Berharap buku-buku itu bisa menjadi tameng pembully.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Nov 23, 2023 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Among The StarsWhere stories live. Discover now