6

6.7K 940 64
                                    

Happy reading ~











"Kenapa bukan kau sendiri yang memasak?" protes Jungkook. Ia mengaduk-aduk sup dengan gerakan cukup sadis. Matanya masih ngantuk ketika Yoongi memaksanya bangun. Apa-apaan ini? Baru jam 7 pagi Yoongi sudah ribut minta dibuatkan sarapan. Padahal diakan bisa memasak sendiri.

"Aku malas kookie. Akhir-akhir ini aku mudah lelah dan pinggang ku juga sakit-sakit. Apa aku terkena penyakit pinggang? Aish aku kan masih muda." Rutuk Yoongi.

Jungkook memutar bola matanya.

"Yaa kenapa kau memasak Sup?" protes Yoongi.

"Ck, dari tadi aku mengaduk-aduk masakan ini tapi kau tidak menyadarinya?"

"Tapi baunya mengganggu kookie-ya!" Yoongi menutup hidungnya. "Apa kau membersihkan dagingnya dengan benar?" Yoongi menelan salivanya ketika merasa perutnya mual serasa diaduk-aduk.

"Aish aku membeli daging dengan kualitas terbaik." Jungkook mengaduk-aduk supnya dengan kasar. Matanya benar-benar mengantuk.

Yoongi menutup mulutnya. Astaga kenapa bau sup itu membuatnya mual? Dengan cepat Yoongi berlari kekamar mandi.

"Hooeeekkk...." Yoongi sukses memuntahkan seluruh isi perutnya. "Hooeeekkk!!!!

Jungkook terlonjak kaget. Tanpa mempedulikan supnya ia segera berlari kekamar mandi. Rasa kantuknya hilang seketika.

"Yoongi, Gwaenchana?"

Yoongi mengangguk. Ia membersihkan mulutnya dengan air.

"Aku rasa aku keracunan makanan." ia mengambil air mineral yang disodorkan Jungkook dan meneguknya sampai habis.

"Kau harus ke Rumah Sakit!"

          
"Yakk!! Aku tidak mau", protes Yoongi. Ia benci rumah sakit. "Gwaenchana kookie, aku biasanya memang seperti ini kalau salah makan. Lagi pula aku punya obatnya kok, kau tenang saja."

Jungkook mengangguk khawatir.

Ketukan dipintu membuat keduanya menoleh. "Siapa yang mengunjungimu sepagi ini?"

Yoongi mengangkat bahunya. Setelah yakin sisa muntahannya benar-benar hilang, dengan santai ia berjalan kepintu, sedikit kaget ketika melihat dari layar layar Intercom.

"Jimin-ssi." Ucap Yoongi.

BRUK!

Begitu pintu terbuka, Jimin langsung jatuh menimpa Yoongi. Bau alcohol tercium dari tubuhnya dan itu membuat perut Yoongi kembali mual. Tidak, ia tidak boleh muntah dan mengotori kemeja mahal Jimin.

Yoongi membawa Jimin kesofa dan membaringkan namja itu disana. Ia mengernyit ketika melihat kondisi Jimin yang acak-acakan. Apa yang membuat namja tampan ini terlihat begitu miris? Apa rencana pernikahan mereka yang membuatnya terlihat seperti ini? Yoongi menggeleng. Ia tidak boleh berprasangka buruk.

"Berikan padanya!" Jungkook menyerahkan teh Gingseng kepada Yoongi.

Yoongi menurut. Ia segera mendudukkan Jimin dan membantunya meminum Teh Gingseng buatan Jungkook.

"Aku akan kembali kedapur! Kalian berbicaralah berdua." Yoongi mengangguk. Ia menatap Jimin yang juga tengah menatap padanya.

"Apa yang terjadi padamu?" Tanya Yoongi lembut. Ia mengusap surai lembut Jimin dengan penuh perhatian. Wajah cantiknya terlihat begitu khawatir.

Bukannya menjawab, Jimin malah memeluk Yoongi dengan erat. Meski tidak menangis, tapi tubuh dalam pelukan Yoongi itu bergetar dan Yoongi  merasakannya.

Stay ● MINYOONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang