EPILOG

4K 242 13
                                    

Aku pernah kehilangan seseorang yang sangat aku cintai. Seseorang itu pergi meninggalkanku dalam sebuah lubang hitam tanpa jalan keluar, membuatku tak percaya arti sebuah bahagia. Lalu dia hadir. Dia yang mengangkatku dengan segenap usahanya tanpa bertanya apakah aku ingin diselamatkan atau tidak. Dia datang menyelamatkanku. Meskipun aku tetap berpikir, tak akan pernah ada bahagia untukku. Namun takdir bukanlah kuasa manusia bukan?

Setelah tahun-tahun berlalu dan aku lewati dengan ketidakpercayaanku pada rasa bernama cinta, takdir menyapaku dengan begitu anggunnya. Menunjukkan kekuasaannya. Berusaha memberitahu kuasanya pada kehidupan manusia, pada kehidupanku.

"Selamat pagi suami aku yang tukang tidur, " sekali lagi aku berbisik ke telinga suamiku yang masih memilih terlelap, "Buruan dong bangun. I'm running late Ren. Kalau gitu aku berangkat sama mas-mas Uber aja deh."

Kata-kata yang selalu berhasil membuat Reno untuk cepat bangun dari tidurnya saat ia harus mengantarku bekerja pagi ini. "No way! Enak aja anter-anter istri aku. 5 menit wifey!" Sebuah kecupan singkat mendarat di bibirku. Aku tersenyum.

Takdir membawaku ke dalam kehidupan yang pernah aku bayangkan dahulu. Hidup yang aku pikir tak pernah layak aku jalani setelah badai menghantam kesadaranku. Kuasa itu meyakinkan kalau aku pantas mendapatkannya. Dan disinilah aku sekarang, mensyukuri apa yang pernah hadir di hidupku. Tuhan ada untuk mengingatkanku agar tahu artinya sebuah rasa syukur. Hitam tak selalu kelam. Putih tak selalu jernih. Sedih tak selalu membawa petaka, karena pelangi selalu hadir setelah hujan turun bukan sebelumnya.



*_*_*_*

Let's (not) Fall in LoveWhere stories live. Discover now