5

1.1K 4 0
                                    

Sayang maafkan aku telah kasar denganmu. Aku berjanji tidak akan mengulanginya. Dan terimakasih karena aku yang pertama bagimu. Aku mencintaimu.

~Leonardo Collins

Dia kira aku akan luluh dengan rayuan seperti ini. Seorang Angela Aphrodite tidak akan mudah terjatuh dengan seorang pria brengsek sepertinya. Cihh dasar menyebalkan.

"Kurasa aku harus segera mandi". Dengan Angela menuju kamar mandi. Tentu saja dengan mengeluarkan banyak umpatan dan sumpah serapah kepada pria brengsek itu.

Setelah turun dari mobil Angela menuju ke kelasnya. Ia memang tinggal sendiri di Inggris sedangkan keluarganya di Indonesia.

"Hallo Angela" sapa seseorang padanya setelah Angela sampai di kelas.

"Oh, hai Cassie". Jawab Angela seraya tersenyum tipis. Ia memang tak mempunyai teman dekat di sini karena ia lebih nyaman sendiri. Jangan kira Angela adalah seorang nerd yang kutu buku. Tidak! Ia bahkan gadis paling cantik di kampusnya. Banyak yang mencoba untuk dekat dengannya. Tapi ia selalu menolak karena menurutnya mereka hanya ingin memanfaatkannya.

Tidur beberapa jam membuatnya sangat mengantuk. Ingatannya melayang pada kejadian semalam.

Bagaimana bisa pria itu masuk ke kamarku. Apakah aku lupa mengunci pintu? Kurasa sudah ku kunci semua. Siapa dia. Ahh... dasar pria brengsek.

Mr. Sean telah masuk kelas dan itu artinya Angela harus menahan kantuknya sampai mata kuliah berakhir.

Leonardo Collins. Siapa sebenarnya dia.

"Memikirkanku sayang?" Ucap seseorang di sampingnya. Hal tersebut otomatis membuat Angela sangat terkejut. Dan itu hampir membuatnya jatuh dari ranjang jika pria itu tidak memeganginya.

"Kau siapa? Bagaimana kau bisa ada di sini?" Tanya Angela dengan tidak sabar.

Pria itu terkekeh kemudian mengecup bibirnya dengan tiba-tiba. Mengulurkan tanyannya dan "Leonardo Collins".

"Aku tak bertanya namamu. Yang kutanyakan kau siapa dan mengapa bisa berada di sini". Jawab Angela dengan penuh emosi yang tertahan.

"Apa kau lupa ingatan sayang? Aku adalah kekasihmu. Apa yang kau tanyakan itu. Mengapa aku bisa berada di sini, tentu saja mengunjungi kekasih ku ini". Senyum pria itu seakan-akan seperti matahari, tak pernah sirna dari wajahnya.

"Sejak kapan aku punya kekasih. Aku tak pernah memilikinya. Sebaiknya kau pergi dari sini".

Angela terus melemparkan bantal kepada pria itu.

"Heii, kau mengusirku?" Pria itu dengan cepat mendekati Angela dan menindihnya. Ia menenggelamkan wajahnya di lekukan leher Angela.

"Sebenarnya aku sangat ingin menandaimu di sini"

Tak ada pembicaraan diantara keduanya. Hanya deru nafas merekalah yang terdengar.

"Bisakah kita mulai bercinta?". Ucap pria itu tiba-tiba. Mata Angela melotot sempurna. Dengan sekuat tenaga ia mendorong pria itu dari tubuhnya.

"Hell! Kurang ajar sekali kau. Kau pikir setelah kejadian semalam kau bisa seenaknya denganku. Dasar pria brengsek". Angela terus saja mengumpat hingga tak menyadari bahwa pria itu tengah menatapnya sangat tajam.

Kini Leo pria brengsek yang ia maksud tadi kembali menindihnya dan menciumnya kasar.

Angela hanya bisa meringis merasakan bibirnya dicium dengan kasar. Sebentar lagi pasti akan bengkak dan berdarah. Dan benar saja, terasa cairan asin di mulutnya.

Oh tidak, ini sangat perih

Angela terus saja mendorong pria itu. Tetapi tak bisa karena Leo menindihnya sangat kuat.

"Leo" bisik Angela lirih.

Seakan tak mendengar bisikan itu Leo terus melakukan aktivitasnya. Hingga tak terasa tubuh mereka bertemu tanpa ada batas apapun.

Leo terus memaju mundurkan miliknya tanpa memperdulikan ringisan kesakitan Angela. Ia bermain dengan sangat kasar kali ini. Mendengar pengusiran dari Angela membuat dirinya begitu kalap.

Sampai akhirnya Leo sampai pada pelepasannya dan Angela merasa miliknya seakan sobek.

"Aku mencintaimu Angela" ucap Leo sebelum jatuh ke alam mimpinya.

Angela merasa begitu terhina saat ini. Leo sangat kasar. Perlahan cairan bening itu turun ke pipinya. Mengiringi malam sampai ia jatuh tertidur.

Aku membencimu Leo

♡♡♡
Flevins°

APHRODITEWhere stories live. Discover now