Four

45K 1.1K 75
                                    

"Thea, what's wrong?!" Travis mendesah, melepaskan pagutan bibirnya dari bibir Thea yang bahkan tak bereaksi sama sekali. Pria itu benar-benar dibuat bingung dengan keadaan gadisnya yang jauh berbeda dari biasanya.

"Aku ingin pulang," Thea menghela nafas dan bangkit dari sofa club malam tersebut. Membuat Travis menahan lengan gadis itu, "Baby, what's wrong? You okay?"

"Travis, lepaskan aku. Aku ingin pulang." Dengan sekali helaan nafas, Thea meninggalkan Travis begitu saja untuk menuju lamborghini merah mudanya.

"Kesalahanmu adalah, mengundang sisi liar Adam Harrison, my bitch."

Thea menatapnya penuh kebencian, "Kau bajingan, Adam!"

Adam menekan rahang gadis itu, memaksanya untuk menatap dalam mata hitam kecoklatan miliknya, "Don't mess on me, bitch. I told you. You didn't listen."

Kini, Thea justru tertawa kecil, "Beginikah caramu untuk membuatku berhenti, Adam?" Gadis itu berusaha memberanikan dirinya, "Cara bajingan ini yang kau gunakan untuk menolak wanita?"

Adam tersenyum semakin sinis, "Not at all, sweetheart," Pria itu membelai rambut pirang Thea, kemudian menjambaknya keras-keras, "Just a little reminder. Kau mungkin akan dapat yang lebih, jika tak berhenti mulai sekarang."

Adam melepaskan jambakannya pada Thea, kemudian berjalan meninggalkannya. Membuat Thea menatap punggungnya yang semakin jauh. Gadis itu menarik nafasnya lega, kemudian menelungkupkan wajahnya untuk menangis keras-keras.

Disatu sisi, Thea membenci kelakuan Adam yang begitu menyakitinya.

Di sisi lain, dia tahu, ada sesuatu dalam hidup Adam yang tidak berjalan dengan baik. Dan dia, ingin menjadi orang yang memperbaikinya.

***

"Thea Kennova,"

Dengan malas, gadis cantik itu mengangkat tangannya. Ditatapnya mata tajam itu lekat-lekat, kemudian menggelengkan kepalanya tak percaya. Demi Tuhan. Bagaimana bisa pria itu berlagak seolah tak ada sesuatu yang terjadi di antara mereka? Tidak ingatkah ia, telah memberikan perlakuan tak pantas padanya kemarin siang? Oh, Thea bersumpah. Jika dirinya bukan seorang Thea Kennova, dia pasti akan memilih untuk melaporkan Adam Harrison ke kantor polisi.

"Thea, seriously, bukan hanya rahangmu yang membiru, tetapi lenganmu juga memerah?!" Thea menoleh ketika Anastasya tak sengaja berbicara dengan nada tinggi, membuat semua orang, tak terkecuali Adam tampak menoleh ke arahnya.

"Ah? Apakah ini sangat terlihat?" Thea melirik kecil ke arah Adam yang menatapnya datar.

"Apa kau yakin, kau hanya terbentur tembok? Terlihat seperti seseorang melakukan itu padamu?! Guys, kau lihat ini, kan?" Anastasya tampak menarik lengan Thea yang lecet dan memerah, "Mr. Adam, kau lihat ini?"

"Apakah kau pikir tempat ini adalah rumah sakit, Nona Connor?"

Lagi, dan lagi. Suara dingin nan tegas itu mampu mengintimidasi siapapun yang ada di ruangan, terlebih Anastasya Connor, si pembuat keributan. Seketika, gadis itu bungkam dan memilih untuk menyibukkan dirinya sendiri dengan buku Matematika yang sedari tadi ia diamkan.

Untuk beberapa saat, mata Thea bertemu tatap dengan mata Adam. Mata yang membuatnya mengingat tiap-tiap kejadian yang menimpanya kemarin siang. Thea masih ingat bagaimana ikat pinggang itu mengikat erat tubuhnya. Ia juga masih ingat bagaimana tangan kekar itu menjambak rambutnya. Hal itu membuat Thea menutup matanya dan menggeleng keras-keras.

MR. DOMINANT [18+]Where stories live. Discover now