Six

50.7K 1.8K 468
                                    




            "Thea! What's wrong?! Kenapa kau pulang dengan keadaan seperti ini?!" Thea menghela nafas seraya tersenyum lebar ketika melihat wajah Amanda, "Amanda, sorry, tapi aku sangat lelah. Ku mohon jangan tanya apapun,"

Amanda merupakan kepala pelayan keluarga Kennova sejak sebelum Thea lahir. Tentu saja gadis itu sudah menganggapnya sebagai ibu sendiri. Ketika Thea menangis karena tidak punya teman, Amanda adalah satu-satunya tempatnya untuk bersandar. Ketika Thea bersedih karena ayah dan ibunya tidak datang untuk merayakan ulang tahunnya, Amanda adalah satu-satunya yang meniup lilin dan memotong kue bersamanya. Tidak heran bahwa mereka bisa menjadi sedekat ini. Bahkan, jauh lebih dekat dibanding dengan ayah dan ibunya.

"Thea, jangan lewat ruang keluarga. Tuan dan Nyonya sedang ada tamu. Kau tidak boleh bertemu mereka dengan keadaan seperti ini." Amanda berbisik kecil, membuat Thea tampak menatap wanita paruh baya itu dengan tatapan bertanya-tanya, "Mereka pulang?"

Amanda mengangguk, "Baiklah, kau bisa lewat ruang makan. Aku akan menyiapkan air hangat untukmu."

Thea hampir berjalan ketika suara tawa seseorang yang begitu ia kenal membuatnya geram. Gadis itu berhenti dan menyahut, "Tunggu,"

"What's wrong, sweet heart?"

"Tamu macam apa yang bertamu hampir tengah malam seperti ini? Apakah sangat penting hingga mereka tak bisa menunda—wait, jangan bilang,"

"Benar. Itu Tuan Trevor dan ayahnya. Maka dari itu, kau tidak bisa kesana dengan keadaan seperti ini."

Mendengar hal itu, mendadak Thea menjadi geram. Dia ingat apa yang Travis lakukan padanya satu jam yang lalu. Bagaimana bisa pria itu berani menampakkan diri dirumahnya, setelah hampir saja memperkosanya?!

"Kau sebaik—OH, THEA!" Amanda belum sempat menyelesaikan kata-katanya, ketika Thea berjalan kesal menuju ruang keluarga. Langkahnya yang besar membuat sekumpulan orang yang sedang bercanda itu terdiam dan menatap Thea. Pandangan Thea terpaku pada sosok pria yang sangat ia benci, yang saat ini justru tersenyum sinis ke arahnya.

"PERGI DARI RUMAHKU!" Tanpa basa-basi, Thea menunjuk wajah Travis dan membentaknya kesal. Hal itu membuat mereka semua tampak terkaget.

"Sweetheart, what's wrong? Travis dan ayahnya kemari untuk membicarakan pertunangan kalian. Dan kami pikir itu hal baik, sangat baik untuk—"

"AKU TIDAK MAU MELIHAT WAJAH BAJINGAN ITU, MOM! SURUH DIA PERGI SEKARANG JUGA!"

"Oh Thea! Jaga bicaramu!" Angelica tampak menatap tajam anak sematawayangnya, memberinya peringatan untuk menjaga ucapannya.

"Oh, apakah aku dan Travis harus pulang sekarang?" Kini, pria paruh baya berambut putih itu menyahut dengan senyuman tidak enak. Hal itu membuat Angelica tampak menggeleng, "Oh, tidak, Tuan Trevor—"

"Ya! Kau, dan anak bajinganmu ini harus pulang! Jangan pernah menginjakkan kakimu di rumahku, LAGI!"

"Thea!" Kini, Angelica mulai menaikkan nada bicaranya. Wanita paruh baya itu tampak menatapnya tajam, "Watch your mouth! Kau pasti mabuk! Mom sudah memperingatkanmu untuk tidak mabuk, dan OH—lihat pakaianmu?! Apa kau akan tetap disini dan mempermalukan keluargamu?! Cepat masuk kamarmu!"

"Kenapa?! Kenapa aku harus menjaga mulutku untuk bajingan sepertinya?!" Thea menunjuk wajah Travis yang tampak menatapnya dengan senyuman miring, "Dia hanya butuh Kennova Corp.! Dia bahkan mencoba untuk memperkosaku hanya untuk menguasai Kennova Corp.! Lihat?! Kalian lihat apa yang terjadi padaku?! Dia yang melakukannya! Bajingan itu yang—"

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Aug 20, 2017 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

MR. DOMINANT [18+]Where stories live. Discover now