Why(?)- Three

511K 30.1K 1.9K
                                    

"Terus mengharapkanmu memang menyakitkan, tetapi nyatanya untuk melepaskan perasaan ini jauh lebih menyakitkan.Jadi,aku memilih bertahan. "

-Gladys Alfeira-

#turn on music: Dygta-tak bisa memiliki

----

"Glad,kadang gue mikir. Kenapa lo mau kenal cowok kayak gue?Gue bandel, gue nggak pinter, nggak ada yang bisa dibanggain."

"Kok mellow gitu? "Gladys terkekeh geli.

"Gue serius Glad."

Gladys berhenti tertawa, balas menatap lurus Given. Sebuah senyum lembut terulas di bibirnya membuat Given tertegun."Menurut gue lo adalah cowok paling baik yang pernah gue temui setelah bokap. "

Given tersenyum miris."Nggak Glad, lo bakal nyesel karena penilaian lo salah. Gue--"

"Apa yang salah?" Gladys menangkup wajah Given mengunci tatapannya. "Meskipun seandainya penilaian gue salah, gue nggak pernah nyesel sedikitpun kenal sama lo,Ven."

Given menunduk terhipnotis dengan tatapan teduh gadis dihadapannya. "Kenapa? "

"Karena ini takdir,"Gladys tersenyum manis memperlihatkan sederet gigi putihnya. "Takdir yang mempertemukan kita. Mempertemukan dua insan manusia dengan watak yang berbeda dan kelebihan yang berbeda juga. Jangan pernah merasa lo yang paling buruk,Ven.Tuhan menciptakan manusia dengan kelebihan masing-masing. Mungkin lo belum menemukan jati diri lo, dimana sebenernya kelebihan dan bakat yang lo punya. Tapi gue udah tahu sih kelebihan lo apa. "

"Apa? "Given menaikkan kedua alis menatap bingung Gladys.

Gladys menjulurkan tangan menunjuk dada kiri Given dengan jari telunjuk. "Hati lo."

Untuk kesekian kalinya Given tertegun mendengar ucapan Gladys. Hatinya terasa menghangat dan tenang setiap kali ada disampingnya.

"Glad. "

"Hm? "

"Would you be my girlfriend? "

----

"Galau lagi?" Velly menggelengkan kepalanya lelah melihat sahabatnya kembali termenung bahkan tidak fokus selama pelajaran pertama berlangsung.

"Gimana gue nggak galau Vel? Kemarin dia ngomong sama gue, anter gue balik. Pertahanan gue ambyar gitu aja." Gladys menangkup wajahnya dengan kedua tangan, mengusapnya kasar.

"Susah memang kalo gagal move on." Velly menghela nafas ikut merasakan kegundahan Gladys.

Hubungan sahabatnya dengan Given memang rumit. Setelah Given selingkuh dengan Ratna, persahabatan mereka pecah begitu saja. Setelah persahabatannya di rusak, Given seenaknya pergi tanpa bertanggung jawab memperbaiki kesalahannya. Jujur saja Velly benci Given, dia lebih setuju jika Gladys bersama Ivan.

Jahat? Tidak bukannya Velly jahat karena tidak memikirkan perasaan Gladys, tapi menurutnya sudah terlalu banyak penderitaan yang Gladys alami hanya karena cowok berandal di masa lalu gadis itu. Sekarang semua telah usai, tapi hati gadis itu masih saja terikat oleh sosok berandal itu. Jika masalah hati memang berat urusannya.

Why ? [ SUDAH DISERIESKAN]Where stories live. Discover now