Stuck On You 7

21.6K 1K 9
                                    

Typo bertebaran, happy reading.

***

"Damika, aku akan terbang malam hari ini."

Damika hanya mengangguk dengan pandangan fokus pada berkas di depanya mengabaikan Laila yang sedang mencari perhatian.

Sudah sebulan berlalu sejak kejadian kemarin. Damika sendiri tidak merasa Laila ingin mengklarifikasi penolakanya satu bulan kemarin.

Entah memang tidak ingin membesar-besarkan masalah atau Laila tidak perduli, entahlah tetapi Damika sendiri tidak memikirkan hal yang satu itu.

"Dan aku tidak tau kapan akan pulang, karena aku mengambil banyak jam penerbangan saat ini."

"Ya."

"Oke deh, aku akan keluar, dahh." Pintu tertutup dengan hati Laila yang ikutan tertutup.

Itulah yang Laila ajarkan pada hatinya. Ia akan tertutup jika Damika yang menutupnya. Ya hanya sesimple itu tetapi entah mengapa sulit sekali membuat Damika mengetuk pintu hatinya untuk kembali terbuka.

"Azusa right?" Laila memberhentikan seorang wanita yang tempo hari dilihatnya di kantin kantor sedang berbicara dengan Damika.

Laila sendiri tau dari temanya yang ikut bekerja di Damion corp.

Wanita berkuncir kuda dengan dress simple tetapi sedikit kusam serta sepatu kets yang tidak saling menyambung membuat Laila tau bahwa Azusa bukanlah wanita dari kaum sosialita.

"Bisa bicara sebentar?"

Laila melihat Azusa sedikit terkejut dan mulai menatap matanya karena memang sedari tadi Azusa selalu menunduk seakan tak ingin bertatap muka.

Tetapi tak urung Azusa menganggukan kepalanya setuju.

"Kenalkan namaku Laila Hasan." Laila tersenyum walaupun sedikit canggung.

"Azusa Rawnie."

"Sejak kapan kau bekerja disini? Aku baru melihatmu yang kedua kalinya dengan hari ini."

"Ah aku sudah satu bulan bekerja disini."

"Kau melamar kerja?"

"Oh tidak, aku dimasukan langsung oleh Damika. Tau-tau saja esok hari aku sudah bisa bekerja dimari." Azusa tersenyum. Melihat tunangan Damika yang begitu ramah padanya, membuat kecanggungan Azusa sedikit meluap.

"Benarkah?" Laila berucap sedikit keras hingga ia sendiri pun sedikit kaget karena setaunya, Damika sangat pilih-pilih sekali bahkan pada sorang Office boy.

Saat akan menanyakan pertanyaan kembali, seorang pria yang sudah sangat dikenalnya sebagai kepala kantin datang memanggil Azusa.

Dengan berat hati, Laila menginzinkan Azusa pergi padahal banyak sekali yang ingin ditanyakanya.

***

"Kita akan kemana Damika?" Tanya Azusa. Seperti hari-hari sebelumnya, Azusa memang selalu diantar pulang oleh Damika atau Harry-supir pribadi Damika.

"Kita akan ke dokter kandungan."

"Oh. Untuk apa?"

"Nyabu."

"Hah?"

"Ya untuk periksa kandunganmu lah Azusa." Damika menjawab dengan malas.

Azusa hanya membalas dengan anggukan. Setelah sampai, mereka langsung menuju ruangan kerena Damika sudah membuat janji terlebih dahulu sebelumnya.

Loving Billionaire [COMPLETED]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora