[DOL] chapter 9

8.6K 699 33
                                    

.

.

.

OoO

Happy Reading

OoO

.

.

.

Hari berlalu dengan begitu cepat. Pagi hari ini tampak berbeda dengan pagi sebelumnya. Entah kenapa pagi ini angin bertiup sangat kencang, dan awan menjadi mendung. Mungkin akan terjadi hujan lebat. Sakura yang sedang sarapan dengan keluarganya langsung menatap sang Ibu saat Ibunya berbicara. " Kau harus menjaga kondisimu sayang. Kaa-san tidak mau putri cantik Kaa-san sampai jatuh sakit. Akhir-akhir ini cuaca sangat tidak menentu. "
Nasehat Mebuki.

" Iya Kaa-san. Sakura akan menjaga diri. Tou-san dan Kaa-san juga harus menjaga keadaan. Kalian sering lupa waktu jika sedang bekerja sampai tidak menyadari kalian belum makan. " ujar Sakura pada kedua orang tuanya.

" Siap tuan putri. " sahut sang Ayah dengan memberi hormat layaknya sedang mengormati bendera.

Sakura pun terkekeh melihat tingkah lucu Ayahnya. Dan mereka tertawa kecil setelahnya.

.

.

.

Kini setelah sarapan, Sakura langsung berangkat dengan diantar sang sopir. Ia langkahkan kedua kakinya sambil merapikan sweeter dan syal yang ia pakai. Agar mengurangi rasa dingin di tubuhnya akibat cuaca yang berubah.

Sesampainya di depan ruang kelasnya, ia segera masuk dan menaruh tas di bangkunya. Setelah itu berjalan menuju perpustakaan untuk mengembalikkan buku yang kemarin ia pinjam.

.

.

.

Sai berjalan dengan santai menuju ke kelas, tapi saat ia berbelok. Langkahnya langsung terhenti dan matanya terbelalak melihat seorang gadis bersurai merah sedang bersandar di tembok dan melipat tangannya di bawah dada.

Saat gadis itu menyadari ada yang manatapnya, ia menolehkan kepalanya. Dan saat itu juga, senyum bahagia merekah di wajahnya.
" Hai~ Ohayou Sai-kun~ " sapa gadis tersebut masih dengan senyuman.
" Bagaimana kabarmu disini? " tanya gadis tersebut, sedangkan Sai hanya terdiam tidak menjawab satupun yang gadi itu lontarkan. Ekspresinya berubah datar.

" Sedang apa kau disini- " jedanya.
" Saara? "

.

.

.

Pemuda dengan sweeter berwarna biru dongker berjalan dengan langkah tenang menuju ruang kelasnya. Tapi baru setengah perjalanannya langkahnya terhenti saat tiba-tiba ada suara gadis memanggilnya.
" Sasuke-kun. "

Sasuke sangat mengenal suara tersebut. Tapi kenapa dia ada disini pikirnya.

" Kau pasti mengenalku kan? Bagaimana keadaanmu disini? Kau baik saja kan? Tidak ada yang mengganggumu kan? Jika ada, aku akan me- "

" Berhenti. " potong Sasuke dingin.
" Berhenti. Mengganguku- sambung Sasuke dengan menekankan kata terakhir pada gadis itu.
- Hinata. "
Setelah mengucapkan itu, ia langsung meneruskan langkahnya yang sempat terhenti.
' Sial!! ' umpat Hinata dalam hati.

Destiny Of Love [Completed]Where stories live. Discover now