6: Seru.

23 5 0
                                    

Saat berkumandang
gema sahutan suara,
sang muazin
maka tibalah,
waktu,
untuk hamba yang lemah,
kerjakan fardhu.
namun,
dalam berkumandangnya
azan,
ada insan
mengabaikan,
memekakkan telinga,
meneruskan suara sendiri,
yang petah mengujar
hal yang fana.
seolah-olah,
tidak wujud
suara yang menyeru.
seolah-olah,
tiada apa
yang berlaku.
Ingatlah,
saat dirimu
rebah dalam kegelisahan,
punah dalam duka,
lelah dalam pendustaan
hancur dalam kebinasaan,
ke mana
hala tujumu?
Allah Azza Wa Jalla
Tuhan yang Satu.
Yang Maha Mendengar
Jadi,
adakah terlalu sukar
untuk seorang hamba
yang alpa,
yang penuh dosa,
sarat dengan kejahilan,
leka dalam kelalaian,
menyahut seruan
yang telah ditetapkan?
sesungguhnya,
Hari Pembalasan
sudah menghampiri
bisikan tanda,
sudah menyapa.
Walaupun tampak kecil
pada tatapan mata,
pada fikiran yang bijaksana,
pada hati yang gundah gulana,
besar akibatnya.
Luluhnya dunia,
Tak siapa tahu
bila?
Usah dihitung,
Hijrah lah.
Detik waktu
tak pernah menanti,

Rentetan Hamba BerdosaWhere stories live. Discover now