In Pain

420 27 0
                                    

Mereka menyiksa mu? Tanpa henti? Tanpa rasa belas kasihan? Itu pasti sangat berat bagi mu Miko. Yang mereka siksa itu, bukan tubuh mu saja bukan? Miko...

"Luciel,"

"Miko?"

"Mereka tidak hanya menyiksa ku,"
"Mereka..,"

Mereka? Aku baru sadar, bahwa Miko mengatakan Mereka. Kalau begitu, mereka itu mereka bertiga bukan?

"Mereka apa, Miko?"

"Mereka menyiksa ku,"
"Dan mereka juga mengobati ku,"

"Mengobati mu?"

Mengobati? Apa maksudnya? Menyiksa dan mengobati? Apa mereka bermaksud-

"Mereka mengobati dan meyiksa ku terus menerus,"
"Tanpa henti, mereka mengulanginya terus menerus,"

Apa itu Angel yang mereka percayai itu? Apa itu Angel yang mereka banggakan? Apa yang membuat mereka percaya akan Angel itu baik? Tidak ada yang dapat membuktikannya bukan?

*Tears!

Air mata? Dia sudah menghabiskan banyak air matanya bukan? Itu tidak baik untuk kesehatan mata bukan? Apa aku salah menanyakannya padanya? Aku tidak salah bukan? Aku hanya ingin tahu apa saja yang terjadi padanya, itu saja...

"Luciel,"

"Uhm?"

"Biarkan aku seperti ini lebih lama lagi,"
"Ku mohon, Luciel,"

"Ba-baiklah,"

Sepertinya hal yang menyebalkan tidak akan terjadi lagi. Hari ini cukup menyenangkan tanpa kehadiran mereka. Tapi, mereka berdelapan kemana? Aku merasakan ada yang kurang karenanya. Apa kehadiran mereka menjadi keharusan bagiku? Benar-benar membuat ku bingung. Apa ada cara lain untuk menghilangkan situasi yang aneh di kepala ku ini? Apa aku-

*Boom!

"Apa?!"
"Ledakan?"
"Miko?"
"Mi..ko?"
"A-Miko!"
"Miko!"
"Cih!"

Ledakan apa itu? Darimana asalnya? Kenapa Miko langsung pingsan sesudah ledakan itu? Apa ledakan itu berhubungan dengannya? Cih! Tidak ada waktu untuk berpikir lagi! Aku harus membawanya pergi dari sini, secepatnya! Apa aku memiliki rute terpendek untuk keluar dari perkarangan sekolah? Sepertinya tidak, aku harus lewat rute normal sepertinya. Pertama, aku harus menggendong Miko. Gendong seperti apa? Sudahlah, ku gendong seperti biasa saja, ku letakkan dia di atas punggung ku saja.

*Boom!

"Ledakan lagi?"
"Aku harus kabur dari sini,"

*Krek!

Apa? Pintunya tidak mau terbuka? Apa yang harus ku lakukan? Jika ku paksa mungkin bisa.

*Krek!
*Krek!
*Krek!
*Krek!
*Krek!
*Krek-seeb!

Terbuka? Baguslah! Aku hanya harus melewati rute-

"Luciel!"

"Lucifer!"

"Matilah!"

Apa-apaan ini? Kenapa mereka seperti yang terjadi di tempat sialan itu? Kalau begini, aku harus menutup pintu ini lagi.

*Bam!

Huh, syukurlah pintunya mau tertutup. Cih! Apa aku tidak memiliki rute lain untuk keluar dari sini? Loncat? Itu hanya untuk orang gila, ini bangunan lantai 3 bukan? Apa tidak ada cara lain?

*Druk!
*Druk!

Apa? Itu suara pintu yang sedang di dobrak bukan? Apa mereka mencoba membuka pintu dengan mendobraknya? Cih! Aku harus memikirkan jalan keluarnya dengan cepat! Mereka semua kesini dengan mebawa senjata, aku tidak bisa menerobos mereka sambil menggendong Miko kan?

"Ha?"
"Ukh!"
"Uhuk! Uhuk!"

Apa yang terjadi pada tubuh ku? Kenapa dada ku terasa sakit? Apa ini? Darah? Kenapa batuk ku berdarah? Tubuh ku melemah, aku harus bertindak cepat! Apa aku bisa masuk ke lantai 3 dengan mengayunkan badan ku dari sini? Bagaimana dengan Miko? Aku bisa mengikatkan tubuh Miko dengan ikat pinggang dan dasi ku kan? Sepertinya aku memiliki persentase sebesar 85% untuk selamat bersama Miko.

Devil Legacy & RealistWhere stories live. Discover now