PROLOG

595 37 11
                                    

Dari dalam taksi, bisa ku dengar deru kendaraan yang saling bersautan menemaniku. Tidak hanya itu, nyanyian samar dari bapak supir pun juga.
"Aku ingat ibuku, aku ingat istri dan anak perempuanku.." begitulah sepenggal liriknya. Aku tersenyum menyadari bahwa yang beliau nyanyikan adalah lagu dari musisi favoritku, Virgiawan Listanto. Ah, maksudku Iwan Fals.

Jalanan tidak sepadat biasanya, mengingat hari ini adalah hari libur kerja. Karena itulah aku bisa berada disini, menaiki taksi menuju rumahku di Jalan S. Supriadi, demi melepas rindu pada istri dan anakku yang telah seminggu menanti. Pekerjaan memang beberapa kali menuntutku untuk pergi ke lain kota dan meninggalkan mereka disini.

Supir memperlambat kemudinya tepat di depan sebuah SMA. Sekumpulan murid menyebrang jalan, beramai-ramai entah membicarakan apa disela-sela penyebrangan mereka.
Lagi, aku tersenyum. Menyadari bahwa SMA itu adalah sekolahku dulu, sekitar 12 tahun lalu. Sekolah dimana aku mencari jati diriku, menentukan impianku, mengejar apa yang ku mau, serta menjalankan hari-hariku bersama kawan-kawan dan juga, dia.

SANG SAKAWhere stories live. Discover now