10. The Instrument

1.6K 297 7
                                    

Jisoo berusaha menahan kantuknya di kantor. Ini belum jam makan siang tapi dia udah ngantuk duluan.
Mungkin karena lapar.
Tapi bisa juga gara-gara kejadian semalam.

Jisoo baru tahu kalau ternyata kayaknya apartemen itu gak kedap suara. Jadi suara bisa masuk ke tiap ruangan seenaknya.

Kemarin karena iseng, Jisoo menonton film horor sendiri. Setelah selesai menonton, awalnya biasa aja sampe sesuatu terjadi.

Ada suara musik. Lebih tepatnya instrumen piano. Jisoo ingat kalau tetangganya yang kebetulan adalah mantan pacaranya, Taeyong, itu suka main piano.

"Apa si Taeyong iseng ya mainin piano jam segini?" Pikir Jisoo malam itu.

Yang jadi masalah adalah instrumen piano itu suaranya serem.
Kayak backsound di film-film horor pas si tokoh masuk rumah kosong dan hantunya lagi mau nyamperin dia.

Alhasil, Jisoo hampir terjaga semalaman dan sekarang ngantuk berat.

Tapi kemudian seseorang mengagetkannya. Wendy yang duduk disebelahnya menyenggol kursinya.

"Jangan ngantuk, itu ada pak manager." Wendy memperingatkan sambil menunjuk ke arah ruang manager dengan matanya.

Jisoo berusaha sadar dari kantuknya. Kemudian pak manager Hyungsik menghampirinya.

"Jisoo, nanti siang kamu temenin saya ketemu klien ya sekalian makan siang." Jisoo senang tapi bingung. Senang karena diajak makan siang bareng sama pak manager bingung karena fungsi dia apa ketemu klien?

Secara, dia kan baru pindah ke kantor cabang ini. Bahkan dia belum bikin produk sama sekali, jadi fungsi dia ketemu klien buat apa?

"Klien?" Tanya Jisoo

"Iya, nanti kamu jelasin ke kliennya tentang rencana tour yang mau dia beli dari perusahaan kita." Jelas Hyungsik.

"Kenapa gak Wendy aja pak?"

"Kamu gak mau?"

Ini kesempatan Jisoo! Kapan lagi lo bisa makan siang gratis sama manager ganteng. Bisiknya dalam hati.

"Yaudah iya deh pak." Jawab Jisoo lemas. Biar gak ketahuan senengnya. Padahal hatinya lagi cekikikan.

Hyungsik menjawab Jisoo dengan acungan jempol sambil berlalu kembali menuju ruangannya.

"Eh Wen, itu dia seriusan manager kita? Gue masih gak percaya." Tanya Jisoo pada Wendy.

"Semua orang kantor ini juga pada gak percaya. Katanya, dia anak yang punya perusahaan. Baru pulang belajar bisnis di luar negeri dan lagi berusaha buat ngembangin perusahaan ini." Jelas Wendy.

"Tapi dia kemudaan buat jadi manager." Ungkap Jisoo.

"Itu karena dia ganteng. Sebenernya umur dia gak sesuai sama mukanya." Jisoo hanya melotot tidak percaya omongan Wendy dan langsung dibalas anggukan oleh Wendy.

---

Jisoo turun dari mobil Hyungsik dengan menenteng sebuah tas berisi file-file yang akan dijelaskan pada client.

File itu isinya rincian biaya, waktu, dan fasilitas buat sebuah perjalanan yang udah mereka beli dari perusahaan travel tempat Jisoo kerja.

"Pak, ini mah deket dari kantor kenapa gak jalan aja barusan?" Ungkap Jisoo ketika mengetahui ternyata restauran tempat buat makan siang sama client cuma beberapa blok dari kantornya.

"Ini lumayan loh. Apalagi panas gini jalan pake setelan jas gini sampe resto ketemu client keringet semua." Jawab Hyungsik. Jisoo hanya tertawa.

Jisoo dan Hyungsik masuk ke dalam restaurant. Jisoo terkagum dengan suasana restaurant yang bisa dibilang berkelas. Ia mengamati keadaan sekitar restaurant yang isinya hampir semua orang berpakaian rapi.

Wah ternyata ada ya tempat yang begini. Jisoo bergumam dalam hati.

Setelah masuk dan menemui klien yang sudah memesan meja, Jisoo mulai menjelaskan rencana perjalanannya yang sesekali di bantu Hyungsik.

Meeting berjalan tidak terlalu lama. Setelah selesai mereka mulai memesan makanan untuk makan siang.

Karena ini jam makan siang, restauran yang mewah begini pun penuh dengan orang yang membuat pesanan menjadi lama.

Jisoo sesekali memerhatikan Hyungsik yang sedang berbincang dengan klien.

Obrolan mereka ngebosenin karena Jisoo gak terlalu ngerti soal bisnis.

Jisoo hanya menyapu pandangannya ke setiap sudut ruangan hingga sebuah suara membuatnya tersadar.

Suara piano ini kan...

Ternyata di restaurant ini ada live music yang tentu aja musik yang dimainkan berkelas sejenis instrumen piano.

Tapi lagu ini, kayak lagu yang terdengar tadi malam. Pikir Jisoo.

Jisoo mencari dari mana asal suara piano itu sampai ia menemukan sebuah piano besar di ujung ruangan. Jisoo berusaha melihat siapa yang memainkan piano itu dan terkejut ketika sudah bisa melihat orang di balik piano itu.

"Johnny?" Jisoo tanpa sadar mengeluarkan sedikit suara yang terdengar oleh Hyungsik.

"Jisoo, kamu kenapa?" Jisoo terkejut oleh pertanyaan Hyungsik.

"Eh gak apa-apa, Pak." Jawab Jisoo singkat sambil kembali memastikan bahwa orang yang sedang main piano itu Johnny.

"Ini makanannya udah dateng." Lanjut Hyungsik.

"Ah iya pak." Jawab Jisoo tanpa sedikitpun melepaskan pandangan pada Johnny yang sedang terhanyut dalam dentuman piano.

Tapi kemudian Jisoo tertangkap basah oleh Johnny sedang memerhatikan dirinya

Oops! Bu görüntü içerik kurallarımıza uymuyor. Yayımlamaya devam etmek için görüntüyü kaldırmayı ya da başka bir görüntü yüklemeyi deneyin.

Tapi kemudian Jisoo tertangkap basah oleh Johnny sedang memerhatikan dirinya. Johnny menyunggingkan sedikit senyum pada Jisoo.

Ah, jadi yang semalem main piano pake lagu serem itu dia. Pikir Jisoo.























RUSUNAWA; Johnny-Jisoo ✔Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin