Believe - Satu

9.3K 365 3
                                    

Cerita pendek pertama dengan judul Believe - Percaya. Maaf ya kalau banyak typo atau apa. Real 100% pemikiran sendiri. Hehe, Happy Reading :)

###

Macetnya kota ini membuat gadis mungil berjalan disepanjang trotoar. Lumayan jauh jarak ia berhenti menuju sekolahnya. Mungkin saja ia akan terlambat. Namun apa pedulinya? Ia tak peduli, karena banyak siswa siswi bahkan guru terjebak macet.

Setelah sampai, gadis yang memiliki nama Prilly Fateem Latuconsina, atau yang biasa disapa Prilly ini memiliki sifat yang membuat banyak orang bingung. Dari banyak sahabat yang Prilly punya, hanya Bella yang masih bertahan.

"Pril, lo tadi kejebak macet kagak? Untungnya gue berangkat jam setengah enam. Alhamdulillah kagak kena macet"ucap Bella

"kena"jawabnya singkat, dan datar. Bella tersenyum dan berjalan bersama dengan Prilly. Prilly terkadang bingung dengan pemikiran Bella. Kenapa gadis itu ingin berteman dengannya?

"oh ya Pril, lo tau gak? Hari ini ada murid baru, katanya sih cowo. Tapi gue gatau dah" Prilly dan juga Bella menjatuhkan tubuhnya dibangku mereka.

"gak" Prilly mengeluarkan novelnya dan mulai membacanya. Bella pun melakukan hal yang sama. Bella memang sangat senang berteman dengan Prilly. Selain tidak banyak bicara, Prilly juga tidak ribet, itulah yang Bella senangi dari gadis dingin ini.

"seandainya lo tau Pril, gue seneng banget kenal elo"ucap Bella lalu pergi meninggalkan kelas. Dan andai Bella tau bahwa Prilly tersenyum kecil akan hal itu.

"gue juga"gumam Prilly lalu melanjutkan membacanya. Sudah sering Bella meninggalkannya sendiri dikelas pagi hari. Karena kegiatan OSIS membuat Bella sedikit sibuk.

###

Prilly sedikit mempercepat langkahnya dengan tangan kanannya membawa novel. Ia segera menuju taman belakang sekolah yang cukup ramai. Taman ini dirancang untuk para siswa maupun siswi membaca.

Langkahnya terhenti dan menatap malas lelaki yang sedang tertidur dibawah pohon. Ia memutuskan untuk duduk di bawah pohon sebelahnya.

Pikiran Prilly tak bisa fokus membaca novel. Lelaki itu selalu mengorok dalam tidurnya. Sebelumnya, Prilly tidak pernah melihat lelaki itu. Namun, apa pedulinya?

"tak tau malu"desisnya melihat sekilas lelaki itu. Rasanya tangan Prilly gatal ingin menyumbat mulut lelaki itu yang sangat berisik. Setelah dirasa lelaki itu tenang, Prilly memilih melanjutkan membaca novelnya.

Mungkin Prilly terlalu larut dalam membaca, ia tidak sadar lelaki yang mengorok tadi telah duduk disebelahnya sambil memakan somay.

"gila, tuh cewe kayaknya frontal banget dah, lu kagak kan yak?" Prilly yang terkejut, membuat somay lelaki itu jatuh di atas tanah. Tak sengaja menggeplak menggunakan novel miliknya.

"yahh, somay kesayang gue!" lirih lelaki itu. Prilly hanya menatap datar sikap yang dimiliki lelaki itu dan mendengus.

"gak sengaja"uca Prilly singkat

"iya gapapa, salah gue juga. Oh ya, gue Aliand Fateeh Syarief. Salam kenal ya"lelaki yang bernama Ali itu mengulurkan tangannya.

"Prilly" Prilly tak membalasnya, segera gadis itu bangkit dari duduknya dan meninggalkan taman.

"menarik, gue gebet ah. Mendingan dia lah, daripada yang laen, rata rata cabe semua"gumam Ali mengikuti langkah Prilly.

***

Prilly mendengus sedari tadi. Lelaki yang mengorok di pohon taman masih saja mengikuti langkahnya. Rasanya ia ingin memasukkan kepala Ali kedalam closet.

Short Story - APWhere stories live. Discover now