Prilly's Story

1.4K 61 1
                                    

Talk Me Down

Berbeda, semua sudah tidak sama seperti dulu. Perasaan nyaman sebagai kekasih sudah tergantikan, menjadi perasaan nyaman sebagai,

Saudara.

Kenapa?

Seseorang telah menggantikannya. Dia terlalu lama untuk dinantikan. Tidak ada yang berubah dengan semuanya, termasuk status hubungan.

Aku dan dia, sahabat.

Memiliki rasa yang lebih satu sama lain, ingin saling memiliki namun, dia tak kunjung menyatakannya.

Sudah berusaha memberi beberapa petunjuk, namun dirinya terlalu peka akan hal ini.

Dan hanya dapat,

"biar aku dan kamu bersahabat sampai saatnya aku menyatakannya" - ucapnya lalu kembali melanjutkan aktivitasnya.

><

Tahun sudah berganti, sudah kupastikan dia tidak bisa mengungkapkannya.

Aku memang egois, tidak sabar.

Tapi bukankah itu wajar?

Bagi seorang perempuan dengan perasaan yang digantung?

Kenapa digantung? Karena sifatnya juga berubah.

Walau aku tau dia juga memiliki perasaan yang sama, hanya saja semua perlakuannya juga berubah.

><

Aku, mengenal satu laki-laki. Cukup dekat, seperti aku dengannya.

Pemeran baru datang, perlahan menggantikan posisinya dihati. Perlahan namanya luntur, digantikan sang pemeran baru.

Begitu dekat, dengan keseharian selalu bersama.

Aku dan pemeran baru.

Dia? Ntah, bahkan tidak menghubungiku apapun. Aku juga sudah lelah dengan semuanya, dipastikan bahwa dia berubah.

Lagi,

Aku dan pemeran baru, semakin dekat dan akhirnya kami menjalani hubungan layaknya sepasang kekasih.

Saling melengkapi, bertukar cerita dan saling memberi perhatian terhadap sesama. Tentu, ini nyaman.

Dia, yang menghilang kini kembali membawa sedikit luka dan kenangan. Kembali memberi harapan dengan ucapannya.

"jadi kekasihku ya, selama ini aku hanya memantapkan hatiku. Bahwa kamu yang terbaik untukku"

Dia mudah berkata seperti itu, nyatanya hatiku bukan untuknya lagi. Melainkan, pemeran baru.

"pemeran baru menggantikan nama-mu, Li. Maafkan aku"

Dia, dengan senyumnya, hanya mengangguk sesekali menundukkan kepalanya dan sedikit terkekeh.

"aku terlalu berlebihan, dan aku kalah cepat. Maafkan aku, dan terimakasih sudah membuatku merasakan apa itu cinta"

Dia memilih mengajakku kembali, untuk pulang. Tanpa sepatah kata apapun, dia menjalankan mobilnya setelah menurunkanku.

Aku tersenyum getir, cukup menyesal tapi itu harus terjadi.

><

Menyesali semuanya tidak ada akhirnya, aku dan dia bisa kembali bersahabat.

Dia juga berteman dengan pemeran baru, cukup senang melihatnya. Namun satu yang mengganjal dihati adalah,

Kenapa aku perlahan ingin mencintainya lagi?

###

Hello, saya kembali. Huh, kebetulan cukup ide untuk mengetik bagian ini. Tidak banyak, namun cukup untuk saya.

Maaf, saya jarang membuka akun ini. Bukan berarti tidak pernah.

Saya harap, kalian menyukainya dan mengerti, hhh. Bahkan saya juga bingung dengan bagian ini, tapi cukup membuat saya tenang. Hum.

Segitu saja, maaf.

See yaa!! Di chapter selanjutnya 💜

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Mar 02, 2018 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Short Story - APWhere stories live. Discover now