Bagian 2

89 14 0
                                    

Brumm Brumm

Bunyi kendaraan bermotor beroda dua itu saling bersahutan menimbulkan bunyi yang memekakkan telinga.

"Menyerahlah sebelum kau menanggung malu karena kalah." Ricky tersenyum meremehkan.

"We see later." Revan menatap datar kearah Ricky yang menampilkan wajah congak-nya.

"Oke ready." Mendengar itu Revan dan Ricky segera mengenakan helm full face mereka masing-masing.

"One...two....three...GO!"

Dengan santai Revan mengendarai sepeda motor-nya dengan kecepatan sedang sementara Ricky hanya tersenyum meremehkan saat melihat dikaca spion dan mendapati Revan sangat lambat mengendarai motornya untuk ukuran balapan.

Ricky merasa yakin bahwa ia yang akan memenangkan pertandingan ini. Melihat garis finis dihadapannya dan mengecek jarak Revan melalu spion yang ternyata masih jauh membuat-nya menjalankan motornya dengan santai.

Wushhh

"Sialan." Maki Ricky saat melihat Revan mendahuluinya dengan keceparan maximal tanpa mengekuarkan bunyi deru motor sedikitpun.

Revan yang telah sampai digaris finish hanya memberikan senyum smirk miliknya melihat kekalahan Ricky.

"Yuhuu, siapa yang sekarang sedang menanggung malu." Nauv berkata meledek dihadapan Ricky dan berjalan menghampiri Revan.

"Keren bro, diam diam menghanyutkan." Mereka melakukan tos antara lelaki.

"Thanks."

"Jadi 50juta untuk yang kalah." Nauv tersenyum miring meremehkan.

"Nih." Salah satu anak buah Ricky melemparkan amplop yang berisi uang kearah Nauv.

"Oke thanks, semoga hari lo menyenangkan bro." Nauv meletakkan uang itu kedalam tas miliknya dan naik keboncengan motor Revan.

"Tunggu pembalasan gue." Ricky mengepalkan kedua tangannya menahan amarah.
__________________

"Masak apa bun." Vanya memeluk sang bunda dari belakang yang sukses membuat kaget bundanya.

"Vanya, kamu bikin bunda kaget aja sih."

"Hehehehe." Bunda menggelengkan kepala melihat kelakuan anaknya.

"Kamu ngapain dulu sana nanti bunda panggil kalau udah mateng semua ya."

"Oke bunda." Vanya segera pergi kekamarnya.

Tring

"Siapa sih." Gumam Vanya mengambil iphone miliknya.

Cabe kualitas tinggi

Jesicakyla mengubah user name group menjadi "cabe kualitas tinggi"

Maurasthepani: Goblok, ngapain lo ganti-ganti username group dodol!

Jesicakyla: lagian ini group atau kuburan sih sepi banget.

Maurasthepani: menurut lo dijam segini biasanya lo lagi ngapain dodol.

Jesicakyla: gak tau, emang ngapain?

Maurasthepani: yaallah ngimpi apa gue bisa temenan sama lo!

Vanyaaudreyagatha: ngimpi nginjek tai babi kembarannya jeje kali lo.

Jesicakyla: oncom! Sekali muncul omongannnya selalu nylekit!

Maurasthepani: jijay! Gue lagi makan!

Vanyaaudreyagatha: lah siapa yang nyuruh lo sakit hati?

Vanyaaudreyagatha: hayuk, tahi ayam bewarna coklat sedap untuk mendampingi menu makan anda😂


"Vanya turun!" Teriak sang bunda dari lantai bawah.

"Iya bunda." Balas vanya sambil berteriak.

"Lah lo kenapa kak muka suntuk amat." Vanya menatap kakaknya yang sedang duduk disamping bunda dimeja makan.

"Cewek yang ditaksir nolak dia kali Kak Van." Sahut Nauv yang ikut bergabung duduk dimeja makan.

"Sotoi jangan kebangetan dek." Raga mengapit kepala Nauv diketiaknya sambil tertawa jenaka.

"Kak lepas! Ketiak lo bau jigong."

"Adek sialan." Raga menampar paha Nauv dengan keras. "Aww, sakit oncom!"

"Raga, Nauv bahasanya dijaga!" Bunda menegur halus Raga dan Nauv.

"Tuh dengerin apa kata bunda." Vanya menjulurkan lidahnya imut.

"Udah udah cepet makan, keburu dingin." Perintah sang bunda yang langsung dilaksanakan olek satu lelaki dewasa dan dua remaja berbeda gender.

Jika suasana hangat tercipta di meja makan keluarga Vanya dan Nauv. Maka berbeda dengan Revan yang menikmati makan malamnya seorang diri. Tidak ada yang berubah semenjak kedua orang tuanya meninggal karena kecelakaan pesawat yang menyebabkan kedua orang tuanya tak tertolong.

Sepi, selalu menawarkan kesetiaan kepada Revan. Dirumah besar dan dipenuhi pelayan ini tak mampu membuatnya merasa tak sendiri.

Selesai makan Revan masuk kekamarnya dan berjalan kearah balkon yang memang sengaja diberi untuk menikmati hembusan udara segar. Revan memetik gitarnya dan mulai bernyanyi diiringi alunan musik dari gitar.

You must think that I'm stupid
You must think that I'm a fool
You must think that I'm new to this

But I have seen this all before
I'm never gonna let you close to me
Even though you mean the most to me
'Cause every time I open up, it hurts
So I'm never gonna get too close to you
Even when I mean the most to you
In case you go and leave me in the dirt
Every time you hurt me, the less that I cry

And every time you leave me, the quicker these tears dry
And every time you walk out, the less I love you
Baby, we don't stand a chance, it's sad but it's true

I'm way too good at goodbyes
(I'm way too good at goodbyes)
I'm way too good at goodbyes

(I'm way too good at goodbyes)

I know you're thinking I'm heartless
I know you're thinking I'm cold
I'm just protecting my innocence
I'm just protecting my soul

I'm never gonna let you close to me
Even though you mean the most to me
'Cause every time I open up, it hurts
So I'm never gonna get too close to you
Even when I mean the most to you
In case you go and leave me in the dirt

Every time you hurt me, the less that I cry
And every time you leave me, the quicker these tears dry
And every time you walk out, the less I love you
Baby, we don't stand a chance, it's sad but it's true

Disetiap bait yang Revan nyanyikan, selalu membuat Revan mengingat kembali luka lama yang ditorehkan begitu dalam oleh cinta pertamanya.

"Lo tau, seandainya gue bisa memilih. Gue gak akan milih jatuhin hati gue ke-cewek kayak lo. Tapi bodohnya hati gue belum bisa ngelepas nama lo begitu aja." Gumam Revan memandang langit malam yang tengah menunjukkan betapa tegarnya sang bulan yang tengah sendiri disana tanpa ditemani oleh sang bintang.

_______________

Woho enjoy reading guys! Maafkan typo yang tersebar tak beraturan ya😅. Okey jangan lupa klik bintang dipojok kiri bawah⭐. Oke thanks for your attention guys. See you next week😊

REVANYA (Revisi)Where stories live. Discover now