BAB 24 ㅡ Perasaan itu Tidak Pernah Hilang

1.9K 379 27
                                    

Note: karena saya lagi seneng, jadi double ya. Tolong vote dan komentarnya di kondisinya. Terima kasih ^^

***

"Jadi lo kenapa lagi?" Tanya Laras saat Alya sudah berada di dalam mobil.

"Tau lu, Al. Gue pikir lu udah move on ternyata belom. Masih galauin mantan lu?" Sahut Seungcheol yang fokus pada jalanan.

Alya yang berada di kursi belakang hanya menghela nafas pelan, "Tau dah. Gue juga bingung," balas Alya sekenanya.

"Cerita weh. Gue penasaran nih!" Seru Seungcheol yang kesannya kaya maksa banget.

"Kok jadi lu yang maksa sih?!" Sewot Laras sambil memelototi Seungcheol.

Seungcheol sih cuma ketawa doang, "Ya kan aku kepo makanya maksa," balas Seungcheol.

Alya kembali menghela nafas pelan. Di depannya ada orang pacaran. Mendadak dia jadi menyesal saat meminta Laras untuk menjemputnya.

Ingin rasanya ia maki-maki Laras dan Seungcheol.

"Al, lu mau UN. Fokus aja dulu, mikirin Deka nya nanti aja pas abis UN," celetuk Laras.

"Nggak mikirin, cuma mendadak kepikiran," balas Alya santai.

"Coba lu cerita dah, kali aja bisa diabantu," bujuk Seungcheol lagi.

Alya akhirnya menyerah dan mulai bercerita.

"Kop, Ras, kan lu tau kalo Deka marah gara-gara gue nggak nge-read pc-an dia," ujar Alya lesu.

"Ya terus?"

"Ya terus kan lu tau Deka kalo marah kaya apa? Dia diem dan nggak mau ngomong. Moodnya juga nggak bisa disenggol. Istilahnya senggol, bacoklah," balas Alya.

Seungcheol dan Laras mendengarkan curhatan Alya tanpa menyela sedikit pun.

"Dan akhir-akhir ini dia sering banget kepergok lagi jalan sama Kei anak 12-1. Maksudnya, gue sebagai mantan ya nggak ngelarang sih dia mau jalan sama siapa aja. Tapi masalahnya, posisi gue itu mantan dan sempet dia deketin lagi. Malah dia ngajakin balikan tapi gue tolak. Alasannya gue mau fokus UN sama SBM. Tapi... gue malah jadi kepikiran kaya gini."

Hening...

"Fix. Ini namanya gagal move on. Lu sayang lagi sama dia, tapi lu gengsi. Ngerti nggak maksud gue?" Ujar Seungcheol setelah beberapa saat terdiam.

"Ngerti, ya terus gue harus gimana? Gue pengen lupa tapi gue nggak rela liat dia jalan sama Kei. Dulu aja gue jarang banget di ajakin jalan," balas Alya frustasi.

"Greet lagi coba. Minta maaf dulu," saran Laras. "Lu tuh sekali-kali rendahin gengsi dululah. Kebanyakan gengsi, hidup lu nggak berkah. Asal jangan mendadak jadi murah aja lu kaya chocolatos dark," lanjut Laras.

Alya dengan sigap langsung menoyor kepala Laras dari belakang, "Iyalah! Lo kira gue apaan, anjir?!" Sewot Alya jengkel.

"WEH PALA NIH!!! TOYOR, TOYOR AJA LU!!!"

"IYALAH ITU PALA, SIAPA BILANG PANTAT?!!"

Seungcheol sih senyum aja pas ngedengerin Alya sama Laras berantem.

***

Sekarang Alya lagi sendirian. Iya, soalnya Laras dan Seungcheol lagi mau nonton dan Alya nggak mau ikut. Soalnya mereka mau nonton Dear Nathan.

Menurut Alya, nonton Dear Nathan pas keadaan kaya gini tuh sama aja kaya nonton film horror. Serem banget.

Akhirnya dia duduk aja di food court sambil main ponsel. Mendadak dia jadi kepikiran soal saran Laras pas di mobil.

Gamon 🍃 Lee Seokmin ✔️Where stories live. Discover now