2 - Alva marah?

78 3 1
                                    


"nama saya Fhara adisya, panggil aja Fhara, pindahan dari SMA Terantera Bogor", ujarku canggung.

"cih, kenalan anak TK", celetuk anak yang duduk di pojok belakang.

"Alva!" mam' Bella melotot ke arah anak itu. Fhara terkejut mendengar nama itu.

'oh, Alva nama anak PMS itu, katanya termasuk murid populer di SMA ini, kok kelakuannya kayak adekku yang masih berumur 5 tahun' batinku dalam hati.

"emm, Fhara silahkan duduk di bangku sebelah cewek berambut pendek itu. Berseberangan dengan bangku Alva", ujar mam' Bella.

'whatt? Sebrangan dengan Alva? Aduhh kelar deh hidupkuuu' batinku.

"eh Va, sebrangan dengan bangku lu tuuhh", celetuk Fahri.

"diem Ri, aku lagi badmood" balas Alva kesal.

Fhara pun duduk di tempat yang ditunjuk mam' Bella dengan terpaksa.

"jangan terlalu benci ntar cinta lhoo..."ujar Fahri.

"nyari masalah lo Ri!", balas Alva.

"kidding bro! Kidding!" balas Fahri.

***

"eh namaku Fania sabella, panggil aja Fania, salken ya", ujar Fania.

"iya, salken juga" balasku dengan senyum.

"ntar ke kantin bareng ya..." ujarnya lagi.

"ok" jawabku singkat padat jelas.

Sepertinya kepindahanku di sini tidak bakal canggung. Mereka baik-baik padaku. Jadi mungkin aku bakal dapat teman di sini.

 tangg...ting...tong..  bel istirahat berbunyi.

"ehh sebentar jangan keluar dulu, Keira bagikan kertas pendaftaran kemping ini! Ok sambil Keira membagikan mam' akan menjelaskan secara detail, itu kertas pendaftaran kemping di puncak yang akan dilaksanakan 3 hari lagi, jelas?" ujar mam' Bella.

"jelas!", jawab seluruh murid.

"yuk ra!", ajak Fania, "yuk!".

Mereka pun sampai di kantin, "kamu mau apa? Aku traktir" , ujar Fania.

"emm, mi ayam!, makasih ya Fan", jawabku senang.

"sipplahh", balasnya sambil mengancungkan jempolnya.

"bibi Dut, mi ayam 2, es teh 2 ya!!", teriak Fania.

"oke, selaw aja nak...", balas bi Dut, panggilan akrab bibi gendut di kantin sekolah ini.

tak lama pesanan pun datang, di sebelah meja Fhara dan Fania ada meja Laras dan rombongannya, "Ras itu tuh..... Yang aku bilang mau ngedeketin Alva!", ujar salah satu dari rombongan tersebut.

"gue ada ide!", bisik Laras dengan tatapan tajam.

Laras pun melewati meja Fhara dan Fania dan menumpahkan es jeruk di baju Fhara, "ehh?!", Fhara tersontak kaget.

Ekspektasi hari barunya pada sekolah ini seketika luntur sudah dilunturi es jeruk ini. Baju barunya telah ternoda!

"eh maaf yaa, gak S.E.N.G.A.J.A!", jawabnya.

"LARAS!", tiba tiba Alva datang dengan raut marah.

"Va, kamu kok marah? Bukannya kamu benci ya sama Fhara", tanya Fahri bingung.

"Hah? Aku marah?", Alva bertanya tanya pada dirinya sendiri.

"entahlah, kata itu terucap dengan sendirinya!", ujar Alva.

"jangan jangan kamu..,", ucapan Fahri terpotong.

"Ah, gak mungkin! Aku benci dia!", ujar Alva.

"dia yang kena aku yang marah, kayak ada yang beda aja... Bagus dong hari pertamanya rusak! Ahaha!", ujar Alva lagi.

"Va, bisa jadi jangan-jangan kau...."

Mata Fahri terbuka lebar melihat Alva.




Maaf ya kalau terasa pendek. Jangan lupa vote!~ ^_^

Benci tapi ButuhWhere stories live. Discover now