Sweety Husband (Our Husband Chapter 29)

19.7K 1.4K 184
                                    



Author Note
***


Awalnya, chapter kemarin aku ubah sesuai keinginan. Lebih ringkas dari chapter yang sudah ter-publish Ternyata, chapternya masih versi lama hahhaa... Maafkan, ya! Nanti draft yg belum sempat aku publish, kemungkinan aku tuangkan dalam bukunya aja.

Mau cetak?

Belum tau masih abu-abu hahaha....

Doain ya❤

Happy Reading
•••

Mengetahui bahwa Raya sedang mengandung buah hatinya, Mondi lebih terlihat siaga. Sering kali lelaki itu bangun lebih awal dari istrinya.

Seperti pagi ini. Jarum jam masih menunjukkan pukul enam. Mondi sudah berjibaku dengan peralatan masak di dapur. Lelaki itu memutar bola matanya, sedikit sebal dengan apa yang ia lakukan. Bayangkan, dia mendadak jadi laki-laki yang romantis. Tidak lagi berbicara dengan nada suara tinggi, tak lagi memasang wajah tegang di depan Raya. Entahlah, ia kemungkinan besar sudah terkena guna-guna yang tak bisa terkalahkan oleh apa pun.

Tangannya yang besar dan berotot nampak lihai membolak-balikkan roti yang berada di atas panggangan dengan apa yang menyala kecil. Kemudian, ia mengambil dua buah cangkir, memasukkan se-sendok kopi dan gula ke dalamnya, untuk sesaat Mondi kembali fokus pada roti yang ia panggang sebelum menuangkan air panas ke dalam cangkir dan mengaduknya sebentar. Sebelum mengantarkan sarapan ini untuk Raya, Mondi tak lupa menaruh telur setengah matang dan sosis panggang di atas roti dan ia tutup kembali dengan roti panggang yang lainnya.

Mondi duduk di bangku, memandang, seraya tersenyum sarapan yang ia buat untuk Raya. Akan terasa lebih enak jika ia menyiapkan susu khusus Ibu hamil untuk istrinya selain kopi panas yang terlihat masih mengebulkan asap.

Sesekali Mondi menyesap kopinya sendiri, sebelum  naik ke lantai dua untuk membangunkan Raya yang masih tertidur.

"My baby bala-bala.... "

Raya mengucek matanya setelah Mondi mengubah namanya menjadi nama yang aneh dan tidak dimengerti olehnya.

"Bala-bala?"

"Hem, Baby Bala-Bala. Lucu, kan?" tanya Mondi sembari meletakkan sarapan di atas meja. "Aku sudah membuatkan kamu sarapan," jelasnya.

"Aku bukan Baby lagi, loh, Mond. Aku adalah wanita dewasa," ucap Raya seraya bangun di bantu Mondi setelah lelaki itu duduk di atas ranjang.

"Suka-suka aku manggil kamu apa."

"Hem, terserah kamu," jawab Raya lalu memeluk Mondi manja.

"Mau apa lagi ini, heum?" tanya Mondi setelah Raya menatapnya intim. Istrinya memang sedikit lebih agresif setelah hamil. Lebih suka marah dan sedikit manja.

Raya mengangkat dagunya. Itu artinya Mondi harus menciumnya seperti biasa. Satu kecupan manis Mondi berikan pada Raya di dagu wanita itu. Lalu kembali turun ke leher Raya kemudian naik untuk mengecup bibirnya sekilas.

Mereka berpandangan setelah ciuman singkat itu terlepas.

"Sarapan setelah mandi, ya!"

"Iya, kalau aku ingat." Raya kembali mengalungkan tangan di leher Mondi. Mengecup beberapa kali bibir Mondi yang tipis dan terasa manis. Raya sangat suka bagian ini. Di mana Mondi langsung menahan kepala bagian belakangnya dan mereka kembali berciuman.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 06, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

OUR HUSBAND√(Repost)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang