Chapter 11(END) : my another chance

655 39 13
                                    

Author pov-

Hari sudah cukup malam unutk meminum segelas coklat panas. Dan disini lah Daehyun berakhir, di depan TVnya dengan tatapan kosong

Sudah berapa lama ya aku tidak melihat Taetae? Aku tidak bisa menemukan dimana dia. Anak itu, dia bahkan belum cukup umur untuk menerima segala beban itu. aku benar-benar menyesal tidak memperjuangkan dia dan menyerah pada keadaan. Aku benar-benar mengecewakan... monolog Daehyun

Ting tong ting tong

Bunyi bel apartement Daehyun menggema membangkunkan Daehyun dari lamunanya.

Daehyun bangkit dari duduknya dan membukakan pintu apartement.

30 menit sebelumnya

Tae pov-

Seperti janjiku tadi malam. Aku sudah mempersiapkan diriku unutk malam ini.

Aku melihat lagi pantulan diriku di depan cermin kamar Jimin. Dia ada di luar, tidak inggin menggangu waktuku katanya, hah ada-ada saja. Aku bersyukur memiliki Jimin, dia bukan hanya mengerti apa yang seang terjadi tapi dia juga mengerti apa yang orang itu rasakan. Dia benar-benar merasaknnya.

Ngomong-ngomong, aku sudah siap bertemu appaku, bukan, bukan appa Chan tapi Dae appa. Aku bahkan belum mengerti apa yang terjadi. Siapa yang salah, dan dia yang jadi korban disini. Yang aku tahu aku harus bisa menyelesaikan ini ada sesuatu yang aneh dan aku harus menyelesaikannya.

Dan disini aku berada, di depan pintu apartement bernomor 1004. Yap disinilah Dae appa menghabiskan waktunya. Aku memberanikan diri memencet belnya, semakin aku lama disini semakin lama Jimin menunggu di café dekat sini.

Jadi aku memencet belnya dan beberapa detik kemudian aku melihat wajah yang sudah lama aku rindukan.

Author pov-

"Taehyung.." Daehyun tidak percaya apa yang dilihatnya saat ini, seseorang yang sangat berarti dalam hidupnya yang sangat ia sayangi, muncul di hadapannya.

"appa..." Tae mendongkakan kepalanya dan tersenyukm kaku.

"masuklah, kau pasti kedinginan diluar."

Mereka duduk di tempat yang beberapa saat tadi ditinggal daehyun. Daehyun dengan sigap membuatkan coklat hangat untuk Taehyung, Taehyung menunggu dengan sabar disana. Tanpa percakapan diantara keduanya coklat panas yang ada di tangan Daehyun berpindah ketangan Taehyung.

"appa, kedatanganku kesini karena aku ingin menanyakan sesuatu, ini sudah sangat mengganguku appa, aku merasa aku ini korban dan aku tidak seharusnya jadi korban, ini terlalu menyakitkan. Aku benar-benar benci perasaan yang datang setiap malamnya menghampiriku dan berkata bahwa akulah yang salah. Aku benar-benar benci ini appa. Aku tidak tahu siapa yang salah dan siapa yang benar. Aku tidak tahu apa yang terjadi di masa lampau, aku masih terlalu kecil appa. Ini sangat menyakitkan.

Aku seperti orang bodoh appa, aku menjadi lemah karena ini, sangat lemah sampai tidak bisa melihat siapa yang benar dan salah. Hatiku mengatakan bahwa aku di pihak mu,, tapi apa yang aku dengar berkata lain bahwa kaulah yang salah dan jahat. Benar-benar seperti orang bodohkan?" Tae mengatakan apa yang dirasakan hatinya. Dia menangis di depan appanya.

"apa yang ingin kau tanyakan Tae? Appa tidak mengerti.. jangan menangis, setiap kau menangis itu menambah luka appa Tae."

"katakan dengan jujur padaku appa, benarkah kau berselingkuh? Benarkah kau meninggalkan eomma untuk wanita lain? Benarkan aku menjadi korban hanya karna orang ketiga?" Taehyung melihat pada appanya, dia benar-benar siap apapun yang akan kelaur dari mulut appanya.

"ya tae, benar, benar bahwa kau menjadi korban dan menjadi semenyedihkan ini karna orang ketiga. Chanyeol, appamu Chanyeol lah dia orang ketiga yang datang. Bukan appa yang berkhianat Tae. Appamu ini benar-benar mencintaimu dan eomma mu Tae ,,appamu yang bodoh ini benar-benar mencintai ibumu sampai tidak menyadari bahwa appa dibodohi.

Bahkan Appa masih mengingat dengan jelas semua pertengkaran yang terjadi, bagaimana indahnya senyuman pertamamu, appa masih ingat bagaimana appa ingin menghentikan waktu agar bisa lebih lama denganmu, appa masih benar-benar ingat rasanya saat appa harus melepaskanmu. Dan appa benar-benar menyesal tidak memeprjuangkanmu, appa pikir kau ada di tangan yang benar. Appa waktu itu jatuh bangkrut Tae, tidak ada apapun yang bisa appa lakukan unutk menghidupi eommamu dan kau yang masih berada dirahimnya. Appa pikir itu akan baik-baik saja jika appa melepasmu dengan pilihan halmonimu. Mian Tae, kau merasakan sakitnya dikhianati, kau merasakan hari-hari tanpa kasih sayang, mian Tae. Appa benar-benar minta maaf"

Daehyun bahkan tidak berani menatap mata putranya saat dia minta maaf. Dia tahu bahwa kata maaf tidak memperbaiki hati anaknya yang hancur ini, dia tahu dengan jelas itu semua. Tapi dia menerima pelukan hangat yang ia harpkan pada masa-masa kelamnya, ya dia dipeluk oleh putranya yang telah kembali.

" aku tahu appa, terimakasih appa..."

"Jika kau berkenan Tae, berikan Appa kesempatan ke dua untuk memperbaiki semuanya, tinggalah bersamaku, kau tidak pantas untuk tinggal bersama Chanyeol dan Baekhyun lagi Tae. Tinggalah bersamaku, akan kupastikan kau bahagia dan kau akan mendapatkan kasih sayang yang belum pernah kau rasakan sebelumnya, walaupun ini sudah terlambat tapi tidak ada kata terlambat untuk memberikan kasih sayang kepada anakku sendiri. Bagaimana Tae? Kau bersedia?"

- boojung

THE END

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------


annyonghaseo, hehe 

kangen ga? ini last loh gais, mian ya baru update lagi hehe. 

udahlah ga pengen banyak omong lagi pokonya ini akhirnya dan kita akan moveon ke ff baru




BTW THANKS 2,1K++ (udah macam nc aja) READERS YAPS!!!! THANKS FOR KEEP SUPPORT US!!


kalo mau epilognya jangan lupa votment yaaaa!!!! baibai sampai ketemu di ff selanjutnya <3


Signed boomin jungmin <3


SAVE MEWhere stories live. Discover now