Part 10

11.6K 663 2
                                    

Prilly Pov
Hari ini sungguh menjengkelkan kenapa bisa aku bangun terlambat? Hari ini ada kuliah pagi dan aku baru bangun pukul 6 pagi mana bisa aku sampai kampus yang lumayan jauh itu?

Tadi saja kuberasihkan tubuh hanya seperempat menit jauh lebih pendek dari biasanya , aku sungguh terburu buru saat ini. Aku memang sudah sampai kampus tapi aku masih lari terbirit-birit , sampai tiba-tiba aku menabrak seseorang .

"Duhh udah telat pake jatuh lagi" kubereskan buku dan lembaran kertas yang nampak berceceran karena aku menabrak seseorang.
Tapi.
Aku kenal bau parfum nya.
Kudongakkan kepalaku , melihat wajah aldan yang tengah tersenyum sok manis dihadapan ku.

Aku langsung berdiri dan akan meninggalkan dia namun dia menahanku.

"Buku loe nih masih di gue"
Ia nampak menenteng buku tebal milikku yang kuperoleh dari perpus kampus.

"Makasih" ucapku singkat lalu meninggalkan dia dengan jalan cepat.

"Loe masih marah ya" ia mengikuti ku dengan cara berjalan mundur menghadapku namun aku menghiraukan dia.

"Menurut Lo?" Aku menjawab tapi tak sedikit pun aku melihat wajah sok manis milik aldan ini.

"Ayolah ly mana bisa gue hidup tanpa gangguin loe , gue minta maaf yaa" Dia mengeluarkan tangkai bunga mawar dari balik tubuhnya membuat aku yang berjalan langsung berhenti. Sejak kapan dia romantis seperti ini?

Aku hanya mengangkat alis kananku dan menatapnya. Dia memasang wajah yang melas sekali membuat ku tak kuat untuk marah jauh lagi dengannya , hal seperti ini memang selalu terjadi padaku dan aldan namun kita selalu balikan dengan hal yang sedikit aneh.

"Oke, permintaan dipenuhi. Asal loe tungguin gue sampai gue selesai kelas nanti" aku mengambil tangkai bunganya dan menghirup bunga wangi ini.

"Ha? Tapi ly jam loe kan 2 jam nih lah gue udah selesai dari pagi tadi , terus gue ngapain 2 jam di kampus?"

"Itu urusan loe! Sampai gue kelar kelas loe nggak ada di kampus jangan harap nama loe ada di kalimat yang gue ucapin"
Aku pergi meninggalkan dia dengan lari karena mungkin waktuku juga sudah habis untuk berbicara hal yang kurang penting buatku tapi inilah kita. Saling setia , dan mengisi.

Kuikuti kelas hari ini dengan tenang , aku memang bukan tipikal siswa yang suka berbicara atau bercanda saat dikelas. Aku lebih memilih tidur jika jam kelas kurang cocok dengan moodku ketimbang membuat keramaian yang tak berguna dan mengganggu menurutku.

Sampai selesai aku berjalan mencari aldan ke penjuru setiap koridor yang aku lewati. Awas saja jika dia pulang aku akan melakukan hal tadi sungguh an.

Masih saja aku berbicara seperti itu kulihat aldan tengah duduk di gazebo kecil dekat pohon dengan mendengarkan kan lagu disamping kirinya ada segelas orange juice membuat aku tersenyum puas kearahnya.
Ku datangi dia yang ternyata sedang setengah tidur , aku tersenyum melihat nya.

"Dan .. aldan.." ku colek tangannya membuat ia langsung bangun dan melihatku.

"Udahan nih ly? Alhamdulillah. Lama banget loe" aku tersenyum mendengar keluhan nya dan ikut duduk ditempat yang kosong didepan nya.

"Namanya juga kuliah"

"Iya deh."

Kita diam lama sekali karena asik dengan kegiatan masing masing sampai akhirnya aku buka suara.

"Dan.. emangnya gue itu norak ya?" Kutanya aldan yang tengah asik dengan bukunya lalu melihat ku.

"Baru sadar Lo?" Lihat dia menyebalkan sekali.

"Gue serius"

"Serius amat. Kenapa? Menurut gue sih loe masih dibatas wajar gadis diusia loe"

"Bagus deh" kataku lega karena jujur aku masih memikirkan mama Ali yang ntah kenapa seperti kurang suka padaku.

"Kenapa sih?" Aldan bertanya sambil meminum juice jeruknya

"Kemaren gue kerumah temen gue , terus orang tuanya kayak nggak suka gitu sama gue, ya gue pikir gue terlalu norak"
Tiba tiba saja aldan tertawa sambil menujuk diriku . Kenapa bocah ini?

"Haha. Loe ada temen? Sejak kapan? Yang mau sama loe kan gue aja" dia tertawa sambil mengejekku.

"Dih pede banget, gue nggak ada temen juga karna loe yang posesif sama gue"
Aku langsung pergi meninggalkan dia yang tengah tertawa sesukanya aku pun tak peduli. Karna aku tau dia sedikit gila.

"Lyyy tunggu in gue!!!!!"

Ali pov
"Asha sayanggg"

"Daddy!!!" Gadis kecil itu berlari kearahku dan memelukku langsung ku gendong dia.

"Daddy ayo ketemu aunty ily lagi" aku  tersenyum akan mengangguk namun mama tiba-tiba

"Jangan kamu main sama orang gajelas! Sayang." Dia menarik ayasha turun dari gendongan ku, aku sedikit tidak suka mama seperti ini? Kenapa dia? Biasanya dia terbuka dengan siapapun temanku. Apalagi yang bisa akrab dengan Asha

"Kenapa Oma?" Tanya Asha yang ada di sebelah mama.

"Iya , nanti kamu disakiti sama dia" Mama nampak membereskan meja dari mainan Asha yang tercecer.

"Tapi aunty ily baik kok Oma , dia nggak pernah sakitin aku sama Daddy"

"Iya, lagian mama kenapa sih? Kok tumben kayak gini?" Sahutku yang ikut duduk di sofa ruang tengah.

"Iya ini feeling mama"

"Iya tapi kenapa? Prilly baik kok, dia juga baik sama Asha"

"Iya Oma. Aunty baik kok cantik juga pinter"

"Kenapa kalian semua jadi belain gadis nggak jelas itu?"

"Ma dia punya nama" aku mengamggah mama yang nampak mulai emosi.

"Mama nggak mau tau siapa namanya, yang penting kalian nggak boleh bergaul sama anak nggak jelas gitu"

Mama langsung meninggalkan aku dan Asha pergi kekamar. Asha menghampiriku dengan wajah sedih

"Gimana ini daddy?"
Aku tersenyum lalu memeluk ayasha kedalam pelukan ku. Baru saja ia bisa seceria itu, kini ada saja halangan kebahagiaan Asha. Sungguh aku ikut sedih.

---------------------------------------------
Terimakasih sudah menunggu.
Maaf ini pendek karena nulis di hape hehe.

Enjoy!
Jangan lupa like , coment , and share yaa💙

Pelindung keponakankuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang