Pernikahan Bisnis - - > 6

92.9K 2.2K 43
                                    

" Arghhhhhh!!!!!! " teriaknya seakan ingin mengeluarakan segala beban hidupnya. Ia benar-benar terlihat frustasi.

" berteriak?! apa hanya itu yang bisa loe kerjakan?! " Alex menyeringai " gue gak suka menang dengan mudah. membosankan. " hujamnya dingin.

Tangan Ziya mengepal lebih keras, amarah-nya semakin membara. " pergi! " bentaknya penuh kekesalan.

" kau terlihat semakin lucu... kau... bahkan tak lebih kuat dari semut... " hujamnya dengan nada datar.

" sudah puas." matanya semakin tajam " sudah puaskah kau mempermainkan hidup gue? " hujamnya dengan amarah tertahan. Alex menyeringai seraya menatap tajam ke dalam mata Ziya.

Ziya melangkah pelan " apa salah gue lex?! " semakin dekat " segitu bencinya loe ama gue? " air matanya mulai mengalir. Ia menarik nafas untuk menahan amarahnya.

" gue belum puas. tenang saja, gue bakalan memaparkan segala kesalahan loe sebelum loe hancur Zi. Dan jika loe tanya seberapa gue membenci loe, gue... membenci loe sama besarnya dengan luas tata surya ini. Sangat amat BESAR " hujamnya di segala penekanan pada setiap kalimatnya.

Tatapan mata keduanya sangat menyiratkan rasa benci keduanya. Ziya mengepalkan tangannya lebih keras. " kenapa? " ucapnya menggantung.

Tangan Ziya dengan cepat menarik kerah seragam Alex. Alex tersentak membuat tubuh jenjangnya merunduk sejajar dengan tinggi badan Ziya dan dua wajah itu berjarak sangat amat dekat tapi mata mereka sama-sama mengeluarkan aura kebencian, dingin, dan angkuh.

Ziya meremas kerah baju itu penuh amarah. " KENAPA LOE GAK MEMBUNUH GUE SAJA LEX!!! BUKANKAH ITU LEBIH MUDAH LEX!!! , kapan?! KAPAN LOE AKHIRI INI SEMUA LEX!! KAPAN?! " bentak Ziya penuh amarah.

Alex tertawa kecil seakan meremehkan. Amarah Ziya semakin memuncak, refleks tangan mengepalnya langsung dilayangkan ke pipi suami liciknya.

Tapi Alex berhasil menangkisnya dan kedua tangan mereka itu hanya melayang mematung di udara. Suasana hening. hanya perang mata yang terjadi antara keduanya.

Alex tersenyum licik saat ia melihat seseorang memperhatikan keduanya. " it's time Zi! " desahnya Dan...

Ryu terpaku di balik pohon taman menyaksikan dua sepasang suami istri itu bertengkar hebat. Ryu memang tidak begitu mendengar ucapan ke duanya tapi dari sorot mata keduanya sudah mengisaratkan pertengkaran besar sedang terjadi.

Ryu berniat membantu Ziya yang menangis tak bersuara. Tapi langkahnya terhenti saat Alex mencium Ziya dengan mesra. Tangannya terkepal dan memukul pohon itu. Lalu pergi dengan hati yang amat hancur. Dua kali melihat kejadian yang sama sudah lebih dari cukup membuat hatinya terluka.

Pernikahan BisnisWhere stories live. Discover now