Selasa

1.3K 71 4
                                    

Lisa terbangun di pagi hari dengan sambutan wangi teh.

"Aku tidak akan tertipu. Aku tidak akan meminumnya," kata Lisa spontan.

Kevin tertawa, "Wah, kau sudah menyadari teh ini ya? Kalau begitu, kau juga pasti sudah menyadari bahwa kau benar-benar terjebak di sini kan, Lisa?"

Lisa merinding ketakutan mengingat fakta tak adanya celah untuk kabur, adanya CCTV di setiap pojok ruangan, dan tentu saja fakta bahwa Kevin-lah dalang dari semua ini.

"Sampai kapan kau akan terus mengurungku, Kevin? Mengapa kau lakukan ini padaku? Sebenarnya apa maumu?!" protes Lisa tak tahan.

"Apa kau sudah mulai tertekan dan frustasi, Lisa?" Kevin tersenyum dengan senyum asimetris dan sorot mata khasnya.

"Jawab pertanyaanku!" tuntut Lisa putus asa.

"Sayang sekali aku tidak bisa menjawabnya sekarang, Lisa. Ini baru hari ketiga sejak kau di sini. Ini belum saatnya. Dua hari penuh yang telah kau lalui ini belumlah cukup," ekspresi Kevin tak terbaca.

Lisa terhenyak dan berkata lirih, "Aku tidak mengerti."

"Oh ya, karena hari ini kau sudah pulih, sarapan kali ini bukan bubur. Kuletakkan di meja ya. Dan karena aku akan pergi selama beberapa hari untuk mengurus sesuatu, aku meletakkan beberapa makanan dan buah-buahan segar di kulkas," ucap Kevin lalu berlalu menuju celah pintu.

"Tunggu! Kevin! Aku tidak mengerti! Jawab aku sekarang! Kevin!" teriak Lisa.

Namun hanya terdengar bunyi pintu yang tertutup dan terkunci dari luar.

Terjerat Masa LaluTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang