*****
POV
Siwon memakan kue ikan miliknya yang masih mengepulkan asap , Siwon menoleh ke arah samping dan melihat Eunha masih saja terdiam melihat aliran air yang tenang di sungai Han. Siwon menaruh makanannya dan menggenggam tangan Eunha.
"ketika seorang pria bersama wanita lain selain kekasihnya sungguh tidak adil jika ia di katakan pria brengsek. Eunha-ya baru-baru ini aku mengalami hal yang sama , Yoona melihatku bersam wanita lain tidur satu ranjang di kamar hotel , Demi Tuhan aku tidak mengenal siapa wanita itu dan bagaimana aku bisa bersama wanita di dalam kamar hotel. kau tau pada akhirnya aku di tinggalkan , meskipun aku belum tau apakah ia akan meninggalkanku atau tidak yang aku tau dia sangat kecewa padaku" Eunha mengerutkan dahinya dan menatap lekat ke arah Siwon.
"oppa apa kau dan wanita itu sudah-"
"kau pasti berpikir seperti itu dan itu sama seperti apa yang Yoona pikirkan tentangku. Demi Tuhan Eunha-ya, aku tidak mengenal siapa wanita itu. aku kehilangan kesempatan untuk menjelaskan bahwa aku tidak bersalah , entah bagaimana akhirnya nanti apakah aku benar-benar berakhir dengan Yoona atau tidak." ucap Siwon. Eunha mengangkat tangannya dan membelai wajah Siwon.
"Oppa sebenarnya siapa yang kau cintai sekarang Tiffany eonni atau Yoona eonni?" Siwon mengerutkan dahinya dan menundukan kepalanya.
"aku sangat mencintai Tiffany dan entah rasa itu akan berakhir , sedangkan Yoona aku sangat menghormatinya dan aku menyayanginya sebagai seorang sahabat , seorang adik dan- sudahlah entah apa yang akan terjadi." Eunha memeluk Siwon dan menyandarkan kepalanya di dada bidang Siwon. "untuk karena itu kau jangan marah seperti ini pada Jungkook sedangkan dia belum menjelaskan apapun padamu bukan? jangan sampai kau menyesal karena kau salah paham" Eunha melepaskan pelukannya dan kembali kesal mengingat bagaimana Jungkook.
"Oppa , kau membuatku hilang mood seketika. bagaimana aku tidak kesal wanita itu mengangkat telpon Jungkook dan mengatakan dia adalah seseorang yang ada di dalam hati Jungkook dan saat aku datang kesana mereka sedang berada di dalam jarak yang sangat dekat , mereka pasti akan berciuman dan Jungkook tidak memberitahuku bahwa dia alergi pedas dan- arghhh.. aku sangat kesal padanya" Siwon mengangkat tangannya dan menangkup wajah Eunha dengan kedua tangannya.
"akan sangat mengesalkan jika Jungkook tidak bisa mengatakan penjelasannya padamu. ketika kau ingin menjelaskan kesalahpahaman dan orang yang kau inginkan mendengarkanmu malah mengacuhkanmu itu sangat menyakitkan Eunha-ya." Eunha menyentuh tangan Siwon dan menurunkannya dari wajahnya.
"kau menceritakan dirimu oppa bukan menceritakan tentang Jungkook"
"karena aku pernah berada di posisi Jungkook , jadi aku mengatakan ini padamu. Serba salah, kesal, menyesal dan menyalahkan diri sendiri itu yang aku rasakan dulu bahkan hingga saat ini begitupun dengan Jungkook dia merasakan hal yang sama. Eunha-ya mungkin semua wanita akan kesal jika dia ada di posisimu melihat kekasihnya dengan wanita lain tapi cobalah sedikit tenang dan dengarkan apa penjelasan Jungkook , jika menurutmu alasan Jungkook tidak masuk di akal dan terdengar seperti dusta kau bisa menampar wajahnya sekeras mungkin." Eunha tersenyum dan mencium pipi Siwon. Siwon mengerutkan dahinya ia tidak mengerti apa maksud Eunha menciumnya.
"saranghae oppa.. aku sangat membencimu saat kau menyakiti Tiffany eonni dulu , tapi sekarang aku mengerti semua ini hanya karena waktu dan pengorbananmu. Cintamu sungguh sangat besar untuk eonni , oppa mianhae karena aku juga menyetuju pertunangan eonni dengan Donghae oppa." Siwon tersenyum dan memeluk Eunha sambil mencium puncak kepala wanita berpipi chubby itu.
"banyak orang bilang penyesalahan datang di akhir dan aku rasa semua itu benar karena aku menyesal hingga saat ini meninggalkan Tiffany karena alasan yang tidak bisa aku jelaskan padanya semua penyesalan aku rasakan pada akhirnya karena jika aku merasakan penyesalan di awal itu bukan penyesalan"
