2.5 times

11.6K 2K 37
                                    

Pokoknya ff ini selesai sebelum bulan puasa beserta epilog dan bonus partnya( ͡° ͜ʖ ͡°) Happy reading hehe( ͡° ͜ʖ ͡°)

Karena waktu kami yang hanya tersisa sedikit sebelum keberangkatan pak Seungcheol ke Canada, kami membuat kesepakatan bahwa 15 hari itu harus kami habiskan bersama.

Seperti pasangan lainnya, kami akan melakukan kencan, makan malam, kencan ke perpustakaan, wisata kuliner, main kerumah dll.

Sebenernya sedih mengingat bahwa kami yang akan melakukan hubungan jarak jauh. Tapi karena kesepakatan itu kami membuang kesedihan kami. Berbahagialah dulu sebelum waktunya tiba...

Ini adalah kali pertama gue menjalin hubungan dengan seseorang, mana LDR-an nanti... pusing pusing

Tapi setelah gue berkonsultasi dengan kak Mingyu, dia mengatakan bahwa kunci dari itu semua adalah kepercayaan. Gue harus percaya bahwa dia hanya akan mencintai gue dan gak ngelirik bule-bule yang ada disana.

Yang paling penting juga adalah komunikasi. Kami harus bisa menjaga komunikasi agar hubungan tetap terjaga.

Pak seungcheol bahkan sampai membuat jadwal kapan wkatu-waktu gue harus menguhubungi dia dan dia menghubungi gue. Bukan kenapa-kenapa juga ya, soalnya waktu dari sini dan canada itu beda banget jadinya ya gitu

Gue ingat sekali setelah gue sama dia nangis-nangisan di atap sekolah, pulangnnya dia mentraktir gue eskrim. Dia bilang ice cream never breaks your heart. It's a healing. And i agree, karena setelah makan eksrim perasaan gue membaik

🌈🌈

Hari ini kita gak tau mau kemana dan juga kita lagi males buat jalan-jalan. Jadinya lah kita di apartement milik pacar gue ini.

Gue lagi nonton tv sedangkan dia udah baring disofa dengan paha gue sebagai bantalnya. Gue menyukai posisi dia disaat seperti ini. Rasanya membahagiakan...  ya walaupun semua hal yang dia lakukan selalu membuat gue bahagia,,

"Laper" ucap dia tiba-tiba. Gue yang awalnya lagi nonton menunduk untuk menatap wajah dia yang sekarang juga sedang menatap gue

"Emang kakak gak ada masak?" Tanya gue

"Aku gak bisa masak.."

Gue mengerutkan kening "jadi siapa yang biasanya masak?"

"Asisten rumah tangga. Tapi dia hari ini gak dateng. Dia lagi pulang kampung..."

Gue mangut-mangut lalu mengangkat kepalanya, menaruh bantal yang tadi gue pegang dibawah kepalanya.

Gue berdiri lalu berjalan menajuhi ruang tengah "mau kemana" tanya pak Seungcheol sedikit berteriak karena jarak gue yang udah cukup jauh dari dia

"Masak!" Seru gue.

Gue membuka kulkasnya dan megeluarkan beberapa daging yang masih terbungkus rapi didalam kemasannya. Isi kulkasnya lengkap tapi dia gak bisa masak-_-? Sayang sekali....

Gue memasak makanan yang simpel aja karena gue juga lagi males masak.

Gue menghidangkan masakan yang gue buat lalu meneriakki dia. Dia datang dengan wajah takjubnya "wahh kamu bisa masak?" Tanya dia. Gue memutar bola mata gue lalu duduk dimeja makan disusuk oleh dia

"Menurut kakak? Aku gak terlau bisa masak sih tapi bisa lah sedikit-sedikit.." ucap gue lalu menaruh nasi yang tadi gue ambil ke piringnya.

Dia tersenyum saat gue menaruh beberapa potong daging diatas nasinya yang membuat gue menyerngit

"Kakak kenapa senyum-senyum?" Tanya gue. Ngeri juga liat dia senyum-senyum terus. Kek orang gila.-.

"Kamu udah cocok banget jadi istri aku hehe"

PLAK!

Gue mengetok kepala dia dengan sendok yang membuat dia histeris "AKH SAKIT RA! KAMU IH TEGAAN!" Gue menatap dia malas, memilih mengabaikan dia dan makan

🌈🌈

Setelah makan gue cuci piring bareng sama dia. Gue yang nyuci dia tukang bilas. Sip lah

"Ra," panggil dia

"Hm?" Balas gue tanpa melirik kedia karena gue lagi sibuk dengan piring dan sahabat-sahabatnya

"Aku bakalan 4 tahun ada disana...." gue reflek menghentikkan gosokan gue pada piring kaca yang gue genggam. Gue menggigit bibir bawah gue lalu menutup mata gue.

Sabar ra... lo harus bisa buat sabar!!! Batin gue

Gue membuka kembali mata gue lalu menghembuskan nafas "iya" jawab gue singkat lalu kembali menyuci piring. Setelah itu hening. Kami sibuk dengan kegiatan masing-masing, atau mungkin pikiran masing-masing

Dia juga sama gak siapnya kaya gue. Dia berat meninggalkan gue. Tapi gue bukanlah tipe perempuan yang akan berlaku egois kepada pacaranya. Ini adalah impian pak Seungcheol, dan sebagai pacar yang mencintai dia, gue harus selalu mendukung apapun kegiatan dan impiannya selama itu bersifat positif

"Kak" panggil gue, dia noleh "ya?" Jawabnya

Gue menarik nafas panjang lalu menghembuskannya perlahan "aku mohon jaga hati kakak untuk aku diluar sana... aku percaya sama kakak...." ucap gue.

Sial.

Gue bisa ngerasain pandangan gue yang memburam karena airmata yang udah mendesak ingin keluar. Dia menatap gue nanar lalu sedetik kemudian menagkup pipi gue dan memagut bibir gue dengan gerakan menuntut. Gue terus terdorong kebelakang karena ciumannya yang semakin memburu, dan ketika badan gue udah mentok dimeja bar miliknya, gue dibuat kaget dengan aksi dia yang mengangkat tubuh gue lalu mendudukkan gue dimeja bar

Dia melepaskan pagutannya setelah dia menaruh gue dimeja bar. Gue perlahan membuka mata lalu menatap mata indahnya yang berhasil memberikan efek jutaan kupu-kupu dia perut gue

"Ra, mari kita saling mengejar mimpi kita dan kembali bertemu...." ucap dia. Gue meneteskan airmata gue lalu mengangguk

Dia merengkuh pinggang gue lalu menyandarkan kepalanya di bahu gue.

Gue bahkan sekarang bisa merasakan bahwa baju yang gue kenakan basah. Dia--pak Seungcheol, menangis.

Dia menjauhkan kepalanya dari sana lalu kembali menatap gue "Aku cinta kamu ra..."

Hanya 4 kata yang berhasil membuat kesedihan gue sedikit berkurang dan gue menutup mata kala bibirnya kembali memagut bibir gue dalam ciuman yang penuh kelembutan

Tbc

Jari aku keriting nulis part ini((:

Sports teacher 🌹Choi Seungcheol✔Where stories live. Discover now